Pernahkah urban Mama berbelanja 1 barang di sebuah warung atau toko dan menerima barang yang sudah dibayar dengan menggunakan plastik?
Bukannya "sok" atau apapun namanya, tapi bila bisa mengurangi penggunaan barang yang tidak perlu apalagi yang pada akhirnya akan kita buang, saya merekomendasikan untuk melakukannya. Pada awalnya saya melihat dan membaca hashtag #lesswaste yang berseliweran di media sosial. Lama-lama saya jadi tertarik untuk melakukannya juga. Kalau memang sesuatu itu positif dan kita rasa kita mampu melakukannya, kenapa kita tidak?
Saya lalu menonton youtube TEDx dengan Bea Johson sebagai pembicara. Bea Johnson adalah orang Prancis yang menetap di California. Sejak tahun 2008, Bea Johnson telah mengadaptasi gaya hidup zero waste. Saya takjub karena selama 1 tahun, keluarga Bea Johnson “hanya” menghasilkan 1 toples sampah.
Segala sesuatu bisa kita mulai dari hal yang kecil. Mungkin kita belum bisa semaksimal Bea Johnson, tapi saya percaya bahwa sumbangan sekecil apapun yang kita berikan pada lingkungan, akan berarti.
Berikut adalah 5 hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah:
1. Bring Your Own Bag (BYOB)
Selalu siapkan tote bag di dalam tas sebagai pengganti plastik bila berbelanja. Sekarang ini sangat banyak pilihan tas lipat yang ringan, tidak makan tempat, dan pastinya lucu plus kekinian!
Saya yakin urban Mama sudah banyak yang melakukan hal ini. Berdasarkan pengalaman, bila kita berkomunikasi dengan baik, toko tempat kita berbelanja tidak akan keberatan bila kita memilih untuk tidak menggunakan tas plastik yang mereka sediakan. Yang penting tanda bukti pembayaran barang, sudah aman di dalam tas.
2. Membawa Kontainer Sendiri
Saya pribadi selalu memiliki rencana untuk belanja mingguan. Jadi, dari rumah saya memabwa kontainer dari plastik bila berbelanja daging. Sebelumnya, kalau di super market, daging dimasukkan ke dalam plastik. Sampai di rumah, saya pindahkan lagi ke kontainer. Nah, kenapa tidak langsung saja membawa kontainer sendiri kan?
Saat berbelanja, saya langsung menyodorkan kontainer plastik kepada petugas. Label harga ditempel di luar. Ya benar, kontainer pun ikut ditimbang tapi tentu beratnya tidak seberapa.
Tips penting bila urban Mama berbelanja daging di super market dan membawa kontainer sendiri, ingat untuk membawa ice brick sendiri dari rumah agar daging tetap segar.
Kontainer juga bisa kita gunakan saat membeli jajanan. Selain mengurangi sampah plastik, penjual juga jadi berhemat dalam penggunaan kantung plastik.
3. Menggunakan Sedotan yang Bisa Dicuci
Saya baru sadar kalau selama ini saya telah “menyumbangkan’ sampah sedotan plastik. Sampah sedotan plastik ini ternyata sulit didaur ulang karena bentuknya yang kecil dan ringan, sedotan plastik luput dari mesin daur ulang. Plastik juga tidak biodegrade dan berubah menjadi bagian-bagian kecil yang disebut microplastics yang ternyata lebih berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup di laut.
Pengakuan, saya ini penggemar es kopi yang sudah beberapa tahun ini hits di Jakarta. Stainless straw dan sedotan yang terbuat dari bambu adalah pengganti sedotan plastik yang sangat bisa kita pilih. Selain ramah lingkungan, sedotan dari bambu dan stainless straw juga penampilannya cantik loh! Dan harga-nya pun tidak mahal. Coba deh urban Mama beli di toko online, banyak sekali online shop yang menjual.
Jadi, sekarang kalau saya pesan es kopi dengan menggunakan jasa ojek online, saya memiliki permintaan untuk tidak perlu diberikan sedotan plastik. Ketika ngopi bersama teman, saya membawa sedotan bambu/stainless sendiri dari rumah.
4. Membawa Tempat Minum Sendiri
Membawa tempat minum sendiri sudah menjadi kebiasaan saya saat sekolah. Anak-anak pun sekarang demikian. Saat bepergian saya berusaha untuk membawanya. Sadar bahwa saya suka ngopi di café, saya senang ketika saya menemukan cup praktis untuk ngopi. Praktis karena ringan dan tidak makan tempat.
Saya menggunakan tumbler dan Stojo. Saat menemani anak saya yang cukur rambut di Pasar Santa, saya pesan kopi Tuku dengan menggunakan Stojo. Jadi lumayan kan mengurangi penggunaan gelas plastik.
5. Menggunakan Menstrual Cup
Saya tidak ingat sudah berapa tahun saya menggunakan menstrual cup tapi ketika kali pertama menggunakannya, saya “menyesal” karena kenapa tidak dari dulu saya menggunakannya. Sangat praktis dan nyaman bagi saya. Saya tidak perlu lagi menggunakan pembalut. Selain praktis, jatuhnya jadi lebih murah secara jangka panjang.
Kira-kira, itu lah 5 ide untuk mengurangi sampah versi saya. Bila urban Mama memiliki ide lain, yuk! Share di kolom komentar. Semoga sesedikit apapun usaha kita untuk mengurangi sampah, saya yakin hal kecil itu akan berdampak.
Yuk moms mulai menerapkan untuk mengurangi sampah
Nomor 4 aku banget
1-4 mah selalu, malahan sempet jadi green ambassador dikantor, ahahahaha..pegawai toko2 dideket rumah udah hafal banget deh kalo aku selalu bawa tas sendiri. Nah kalo yang nomer 5 malah baru denger, coba nanti aku browsing, thank you Bininit!
Teh, kemarin kita dapat tips dari mama Otty & Lei: kalau nimbang buah2an di supermarket tidak perlu masing2 jenis buahnya dibungkus kantung plastik. Cukup minta ke mas/mbaknya untuk menimbang buah2nya sesuai jenis, lalu sticker barcode harganya ditempelkan pada selembar kertas. nanti pas bayar di kasir tinggal kasih kertas berisi sticker barcode buah yg sudah ditimbang tsb untuk di-scan. OK juga sih, jadi nggak nambah2 sampah plastik buah... karena plastik buah itu kan gampang sobek ya, nggak bisa dipakai-ulang.
Terima kasih atas tipsnya, Teh... Pas banget di salah satu komunitas yang diikutin juga lagi ada gerakan ini. Semua udah pernah dijalanin, tapi belum bisa konsisten juga sih *tutupmuka*.