Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah

Oleh Gabriella F pada Senin, 02 Januari 2012
Seputar Our Stories

Menjelang anak masuk sekolah, biasanya orangtua akan menjadi yang paling heboh, sibuk survey sana-sini, membeli berbagai perlengkapan untuk sekolah, tapi kadang kita lupa mempersiapkan tokoh utamanya, yaitu anak kita.

Kadang kita lupa bahwa perubahan yang terjadi saat pertama masuk sekolah cukup besar untuk si kecil. Tak heran, banyak anak-anak yang menangis di hari pertama, bahkan di hari-hari berikutnya. Biasa berada di rumah hampir sepanjang hari, keluar rumah bersama orangtua atau orang yang sudah dikenalnya, tiba-tiba harus berada di tempat yang asing selama beberapa jam, bersama orang-orang yang juga asing bagi dirinya, adalah pengalaman yang cukup menegangkan bagi anak. Sebenarnya sangat penting bagi kita untuk memperkenalkan konsep dan hal-hal yang berhubungan dengan sekolah, jauh-jauh hari sebelum dia masuk sekolah untuk pertama kalinya.

Beberapa tip yang mungkin bisa membantu urban mamas sebelum anak masuk sekolah pertama kali:


  • Ajak anak mengunjungi calon sekolahnya, bukan hanya pada waktu open house atau survey, tapi juga saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Ajak anak untuk berkeliling (jika memang memungkinkan), masuk ke toilet, ruang makan, dsb. Caritahu siapa guru yang akan mengajarnya, dan perkenalkan anak dengan guru itu. Sebaiknya hal ini dilakukan lebih dari sekali, karena tiba-tiba diminta untuk tinggal selama beberapa jam di tempat yang benar-benar baru akan sangat menakutkan bagi anak, apalagi tanpa pendampingan orangtua.

  • Selain kunjungan ke dalam sekolah, ajak anak untuk melewati bangunan sekolahnya. Mungkin sebelum bepergian ke suatu tempat, sengaja melewati lokasi sekolahnya, sambil berkata, “Nanti kamu sekolah di sini, lho... dekat kan sama rumah...” Hal ini bisa mengurangi kekhawatiran anak saat mereka berada di sekolah, karena mereka tahu tempatnya dekat dengan rumah. Kalau memungkinkan, lewat di sekolah saat sedang jam bermain, jadi anak bisa melihat keceriaan teman-teman yang sudah bersekolah.

  • Ceritakan hal-hal menarik tentang sekolah, kegiatan apa saja yang ada di sekolahnya, bagaimana suasana kelasnya, dsb. Lakukan ini berulang kali dalam situasi yang santai. Jelaskan bahwa 1-2 jam berada di sekolah, terpisah dari orangtua dan pengasuhnya adalah hal yang wajar dan tidak apa-apa.

  • Ajak anak membaca buku cerita tentang hari pertama masuk sekolah. Melihat bahwa tokoh-tokoh kesayangannya juga bersekolah akan membuat anak bangga dan senang masuk sekolah.

  • Ajak anak bermain sekolah-sekolahan, biasanya anak akan lebih mengerti jika memang dilakukan role play. Lakukan kegiatan-kegiatan menarik yang biasanya ada di sekolah seperti mendengarkan cerita, melukis, menempel, bermain, dll.

  • Jelaskan juga tentang siapa yang akan mengantar dan menjemput anak saat ia bersekolah. Jika orangtua berjanji untuk mengantar atau menjemput pada hari tertentu, tepati janji itu. Tegaskan bahwa anak hanya boleh pulang dengan orang yang ditunjuk untuk menjemputnya.

  • Mulai samakan rutinitas di rumah dengan jadwal sekolah. Jika karena sekolah dia harus bangun pukul enam pagi, latihlah hal itu beberapa minggu sebelumnya dan jadikan itu sebagai rutinitas harian di rumah.

  • Saat anak pulang sekolah, beri dia pelukan dan sambutan hangat. Ini membuat anak tidak merasa “dibuang atau dijauhkan” dari rumah. Jangan langsung menginterogasi tentang sekolahnya, “Tadi belajar apa?, Kamu main apa saja di sekolah?, Tadi dapat makanan apa di sekolah?”. Biarkan anak istirahat dulu, berganti pakaian, minum, dan biar dirinya tenang dulu. Kegiatan sekolah yang hanya sekitar dua jam sehari itu sudah cukup melelahkan bagi balita. Lagipula jika setiap pulang sekolah ditanyakan hal yang sama tentang sekolahnya, lama-lama anak bisa bosan untuk menjawabnya.

  • Jangan kaget jika ada perilaku negatif yang tiba-tiba muncul. Hal ini mungkin karena anak merasa lelah, takut, atau kaget dengan rutinitas baru. Ajak anak bicara dari hati ke hati, lama-kelamaan perilaku ini akan berkurang atau menghilang.

  • Orangtua sebaiknya tidak tegang, khawatir, atau cemas berlebihan menjelang anak masuk sekolah, karena perasaan mereka bisa terbawa perasaan kita.


Banyak sekali yang harus dipersiapkan ya... Jujur saja, persiapan waktu Albert pertama kali masuk sekolah tidaklah sedetail ini... karena itu saya baru tersentak saat psikolog di sekolah menanyakan hal-hal apa saja yang sudah dipersiapkan. Untuk membantu urbanmamas, saya mencoba merangkumnya di sini... Untunglah sejauh ini Albert masih senang dan semangat untuk bersekolah.

Kategori Terkait


Tag Terkait

8 Komentar
Lusiane SN October 5, 2013 10:38 am

Berguna bgt tips nya mom Ella, soalnya sy berencana menyekolahkan Lio (2.5thn) thn depan, mengingatkan sy utk tdk terlalu lebay menyiapkan peralatan sekolahnya, tetapi lbh ke fisik n mental si anak. TFS mom ;))

Ayu Gardianti
Ayu Gardianti January 13, 2012 12:40 pm

Tfs mom memang penting memperhatikan psikologis anak dibanding heboh nyiapin blanja tas dll ya hehe

Chrisye Wenas
Chrisye Wenas January 2, 2012 5:12 pm

wah Albert udah sekolah ya? hihih...
tfs ya mama ella :)

Komala Yudisthira January 2, 2012 3:08 pm

Tfs ya mama Ella...anakku masih 1,5th lagi baru akan skul, tips ini akan kuingat smp saatnya tiba #jd mamanya yg gak sabar yah liat anak skul for the first time :)

citra aulianagara
citra aulianagara January 2, 2012 2:40 pm

aiih, albert uda sekolah aja ni ella. dan lucuuuu bgt liat fotpnya. tfs ya tips2nya oke banget ni, smoga msi inget sampai waktu sekolah syddra tiba :)