Menstruasi dan Fertilitas

Oleh the urban mama pada Kamis, 29 April 2010
Seputar Expert Explains



dr Riyanadr. Riyana Kadarsari, SpOG
Pendidikan: S1 FK Universitas IndonesiaObgyn di RS Melati Tangerang, RS Sariasih Ciledug dan RSB Permata Sarana Husada Pamulang. Menikah dan memiliki 2 anak.




Q:  Bagaimanakah hubungan antara menstruasi, ovulasi, dan fertilitas? Apakah benar, kalau kita habis melahirkan dan belum mendapat menstruasi lagi, tidak mungkin hamil? Karena saya pernah mendengar cerita, ada yang sudah hamil lagi padahal masih menyusui dan belum dapat mens setelah melahirkan.

Lalu, saya sendiri termasuk orang yang jadwal mens nya tidak teratur. Kadang bahkan suka lewat beberapa bulan. Waktu hamil anak pertama, dokter bilang saya beruntung karena biasanya semakin jarang kita mens, semakin kecil juga kemungkinan hamilnya. Bagaimana ya Dok caranya supaya mens lebih teratur? Karena saya takut akan susah punya anak kedua nanti.

Thank you ya Dok.

>Pertanyaan dari Astrid.

 

A:  Menstruasi adalah luruhnya dinding endometrium jika sel telur (ovum) tidak dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi normal adalah 21-35 hari, lamanya rata-rata 2-7 hari dengan jumlah darah per hari sekitar 60 cc. Sedangkan ovulasi adalah waktu dimana keluarnya sel telur (ovum) dari folikelnya, biasanya terjadi pada siklus haid yang normal waktunya 2 minggu menjelang haid yang akan datang. Ovulasi berlangsung hanya 24 jam dalam tiap bulannya.

Seseorang dikatakan fertil atau subur apabila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma. Tentu saja siklus menstruasi sangat menentukan apakah seseorang ovulasi atau tidak. Pada seseorang yang siklus haidnya normal saja terjadinya ovulasi sekitar 85 %. Pada siklus abnormal tentu saja makin sulit terjadi ovulasi. Pada saat setelah melahirkan seseorang bisa saja terjadi amenore (tidak haid) selama beberapa waktu jika dia menyusui secara eksklusif, hal ini disebabkan tingginya hormon prolaktin yang menekan ovulasi dan menstruasi. Namun jika seorang ibu menyusui mengalami haid atau perdarahan setelah nifasnya bisa saja sudah terjadi ovulasi karena prolaktinnya sudah tidak cukup lagi untuk menekan ovulasi. Ini yang sering tidak disadari karena mungkin ibu tersebut tidak menyangka bahwa dia sudah mengalami ovulasi walaupun masih menyusui.

Tentu saja siklus haid kita memang tidak selamanya subur dan berovulasi. Banyak faktor yang memengaruhi misalnya kenaikan atau turunnya berat badan secara drastis, jarang olahraga, stress dan sebagainya. Sebaiknya hamil pun tetap direncanakan, ada jarak antara anak pertama dan berikutnya mengingat hal ini penting untuk tumbuh kembang anak dan pemulihan kesehatan dan stamina ibu, tentu saja banyak metode kontrasepsi yang dapat digunakan yang paling aman dan sesuai untuk kondisi tiap pasien. Pada pasien yang haidnya tidak teratur sebaiknya dievaluasi lebih lanjut adakah kelainan yang spesifik pada ibu. Beberapa anjuran yang cukup efektif adalah olahraga teratur minimal 3 kali seminggu, lamanya minimal 30 menit untuk mengaktifkan hormon-hormon dan membakar kalori yang berlebihan, makanan yang sehat kurangi lemak dan gula. Tidak perlu minum jamu khusus untuk menguruskan badan. Insya Allah pola hidup yang sehat dan olahraga teratur cukup efektif untuk meregulasi siklus menstruasi kita dan memperbaiki fungsi fertilitas kita.

--

if you have question to our resident doctor, please don't hesitate to send it to us.

5 Komentar
dr. Riyana Kadarsari, SpOG
dr. Riyana Kadarsari, SpOG June 25, 2010 7:47 am

Lamanya amenore juga bergantung dari kenaikan berat badan sehingga mengganggu ovulasi, coba deh mulai olahraga yah jika belum juga baiknya konsultasi pribadi ke dokter Ibu sehingga dipastikan tidak ada penyebab lain.

Prawitha Saridewi May 5, 2010 10:38 am

Dok... hingga saat ini saya blm menstruasi lg (anak sdh 15 Bln & msh ASI). Normal nggk sih? Khawatir jg niyy... walopun ada tmn cerita klo sodara nya baru menstruasi lg saat anaknya umur 14bln.

Eka Gobel
Eka Gobel April 28, 2010 10:29 pm

TFS ya bu..
yang susah itu yaa.. mulai olah raga.. :)

Astrid Lim
Astrid Lim April 28, 2010 10:07 am

Thank you dok untuk jawabannya =) mudah-mudahan bisa membantu moms yang lain juga...after giving birth to baby yofel, siklus menstruasi malah jadi lebih teratur..tinggal banyakin olahraga aja nih yang belum, hihihi...

sukie
sukie April 28, 2010 9:52 am

TFS Dok!
Tapi masih bertanya2 nih, kalo amenore-nya lama banget, kita harus khawatir atau tidak ya? saya sih masih menyusui, anak saya 10.5 bulan, dan belum menstruasi lagi. TIA