Bulan Juni lalu, saat masih berstatus karyawan salah satu operator selular, saya ditugaskan untuk menghadiri meeting di Bali. Saya gunakan pula kesempatan itu untuk liburan bersama suami dan si kecil, Ogilvy Aksara Avicena (Cena). Saat itu dalam pikiran saya mumpung Cena masi 5 bulan liburan tidak akan terlalu repot karena Cena masih ASI eksklusif. Tidak terbayang betapa repotnya membawa perlengkapan MPASI dan lain-lain ketika liburan.
Awal bulan desember lalu, saya kembali plesir kembali. Tapi kali ini saya sudah melepaskan status karyawan saya dengan titel sebagai stay at home mama. Ketika suami mengajak kembali jalan-jalan ke Bali, saya sempat ragu. Keraguan timbul karena khawatir dengan Cena yang sudah mulai makan pendamping ASI. Bagi saya, Instant food is a big no no . Sejak mulai MPASI saya selalu memberikan Cena makanan buatan sendiri yang sehat.
Keraguan saya mulai sirna setelah membaca sebuah blog seorang mama yang berbagi pengalaman tentang persiapan MPASI saat travelling ke Eropa. "Wah dia ke Eropa aja dijabanin, masak saya yang cuma ke Bali langsung mengkeret?" Batin saya saat itu. Akhirnya saya contek saja pengalaman dia.
Sehari sebelum pergi ke Bali, saya belanja bahan-bahan makanan seperti sayur dan ikan. Bahan-bahan tersebut saya olah menjadi beberapa menu. Saya memasak di malam hari tepat sebelum berangkat ke Bali esok harinya. Di antara menu itu adalah baso tuna saus labu kuning dan ayam mangga kacang merah. Lalu makanan tersebut saja masukan ke dalam plastik dan divakum. Kenapa divakum? Tujuannya agar makanan tetap fresh dan tahan lebih lama. Setelah selesai, saya simpan makanannya di dalam freezer.
Dalam perjalanan ke bandara lanjut pesawat dan menuju hotel di Ubud, MPASI beku saya simpan dalam cooler box dan dijejali ice gel berlimpah agar kualitasnya tetap terjaga. Sampai di hotel, makanan langsung saya transfer ke kulkas kecil yang tersedia. Aman untuk dikonsumsi esok hari. Malam harinya saya masak bubur beras merah dengan menggunakan slow cooker sehingga subuh keesokan hari sudah matang sempurna.
Pagi keesokan hari, bubur beras merah saya pindah ke tempat lain dan MPASI beku saya hangatkan dalam slow cooker dengan menambahkan air panas agar cepat hangat. Setelah hangat, bubur dan lauk serta sayur siap disajikan untuk si kecil. Saya senang sekali karena tetap bisa memberikan makanan buatan sendiri walau sedang liburan.
Akan tetapi dua hari kemudian insiden tak diharapkan terjadi. Beberapa MPASI yang saya simpan ternyata sudah tidak terlalu oke kualitasnya karena kulkas di kamar hotel tidak dingin maksimal. Saat itu tepat saya meninggalkan Ubud dan kembali ke Denpasar. Dalam perjalanan ke Denpasar saya singgah ke Ace Hardware untuk membeli electric travelling cooker. Lalu kami ke supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan. Saya pilih bahan yang mudah dimasak seperti tofu dan telur ayam kampung karena electric travelling cooker lambat dan tidak terlalu panas. Untuk sayur saya pilih wortel karena gampang diparut dan matang.
Bahan makanan saya simpan di kulkas hotel. Setiap pagi saya memasak lauk dan sayur untuk Cena. Walaupun repot, saya tetap berusaha memberikan makanan sehat untuk Cena dan menjauhi makanan instant. Saya dan suami puas dan bahagia sekali. Kami pun siap untuk jalan-jalan lagi nanti.
Hi Thea,
Waaah...pengalamannya menginspirasi banget. Karena bulan depan aku juga mau liburan ke Bali bawa anakku yang 12 bulan. Masih galau untuk makanannya.
Kira-kira untuk masaknya sekali sehari atau dalam sehari sampai 3 kali untuk pagi siang sore? Karena aku biasanya kalau masak pake slow cooker dirumah itu 3x sehari untuk pagi - siang - sore.
Mohon infonya ya :)
Thanks,
Wulan
salut buat Mbak Thea yg rela berepot2 demi Cena...
pokoknya buat anak always do the best ya Mbak, Alhamdulillah ak jg dikasih kesempatan utk jd full time mommy, jd Basmah slalu ak masakin home made food setiap hari. btw share resep mpasi.nya jg dunk Mbak, kayaknya enak tuh baso tuna saus labu kuningnya.. :)
thx before...
theaa..baru sempet baca ini..
ohh, selalu yah, mama cena ini jempol banget dalam ngurusin ini-itu, terutama MPASu-nya Cena. walopun rempong tapi tetep seruuu liburannya. tfs, the.. :)
hehehe inget kan kmrn kehebohan pas di bandung? cari slow cooker baru karena yg aku bawa pecah. dan skrg? udah pecah lagi:)) ampun deeeh:D
hihi.. kebayang juga waktu travelling ke bali sama anakku pas 11 bulan juga... bawa panci say**a, bisa kukus, bisa rebus, tinggal colok doang. Kalo kekurangan wortel n the gank, tinggal belanja ke supermarket terdekat.. hihihi.. tapi yang pasti seruu.. walopun perlengkapannya segambreeeng... :D
wah sama dong ya. aku jg kmrn liburannya pas anak umur 11 bulan. serunya bikin memorable ya. pokoknya apapun selalu diusahakan untuk si kecil:)
Keren lho persiapannya... Well prepared banget. Aku cuma bawa Maspion Multi Cooker (eh, beli ding pas liburan di Yogya, trus dibawa sekalian ke Bali). Lumayan buat ngukus2 dan nge-bubur. Anakku waktu itu udah 16 bulan.
sebenernya alat apapun bisa digunakan. iya kan mum sitha? pokoknya yang menurut kita simpel praktis karena paling penting bisa bantu kita nyiapin mpasi buat buah hati:)