Sebelum melahirkan, nonton film di sinema adalah salah satu kegiatan yang tidak pernah dilewatkan. Tapi sejak Rasyid lahir, saya belum pernah nonton di sinema lagi. Alasannya pasti sama dengan urban mamas di sini, takut anaknya rewel, gak betah dan mengganggu penonton-penonton yang lain. Sampai akhirnya saya tahu tentang Mums and Bubs Club.
Mums and Bubs Club ini, ditujukan bagi para orangtua yang ingin menonton bioskop bersama si kecil. Walaupun judulnya untuk Mum tapi ada juga bapak-bapak yang ikut menonton. Kebetulan sekali di Sydney, ada beberapa bioskop yang menyediakan Mums and Bubs Club salah satunya di Ritz Cinema yang biasanya diadakan setiap hari Senin jam 10 pagi.
Di Mums and Bubs Club ini, penontonnya hampir semua membawa anak, mayoritas bayi yang di bawah umur 1 tahun, dengan HTM yang lebih murah dibanding yang biasanya dan untuk anak di bawah 5 tahun bebas bayaran alias gratis! Mums and Bubs Club juga memperbolehkan para penonton membawa stroller atau pram masuk ke dalam theatre, ada yang parkir di bawah layar film, ada juga yang parkir di gang (aisle) yang bentuknya landai tidak bertangga. Walaupun tidak sedikit juga para ibu yang lebih memilih untuk menggendong bayinya dengan baby carrier atau baby wrap.
Yang terpenting adalah kalau anak kita nangis atau teriak, jangan khawatir! There is no pressure to leave if your baby is crying because every baby is crying and screaming in there. Pemandangan yang cukup unik melihat para urban Mama yang mondar mandir menggendong bayinya yang menangis di dalam sinema. Bahkan ada ibu-ibu yang saking tidak mau melewatkan film, rela mengganti popok bayinya di bawah layar film!
Pertama kali saya coba ajak Rasyid nonton ketika dia berusia 8 bulan. Sekarang Rasyid sudah 9 bulan dan minggu lalu, saya dan suami saya mengajak Rasyid nonton Toy Story 3. Alhamdulillah, Rasyid tidak rewel ketika saya ajak nonton. Kami datang agak terlambat sehingga lampu sudah dimatikan dan keadaan sudah gelap, tapi dia tidak terganggu dan justru tertarik nonton. Tidak lupa, saya sudah menyiapkan snack favoritnya dan mainan kesayangannya. Begitu dia ngantuk, saya susui dan langsung tidur. Bunda dan Bapaknya pun bisa nonton dengan tenang.
Setelah selesai nonton, kami menyempatkan untuk berfoto-foto di depan poster besar Toy Story 3. Rasyid lebih tertarik untuk memegang Woody daripada melihat ke kamera!
Sebelum pulang, ikut antre untuk ganti popok Rasyid dulu di changing table yang disediakan di toilet wanita.
Ternyata, nonton film di sinema bersama si kecil itu menyenangkan!
Hi, udah lama baca artikel ini tapi baru sekarang neh bisa kasih comment.... Berharap sekali di Jakarta ada club serupa nih.... Mudah-mudahan usulannya mba Dian Sarwono bisa terwujud ya...
Meanwhile, kalau ada TUM mamas di Jakarta Selatan yang mau bawa bayinya nonton, ajak-ajak dooong, biar bisa barengan neh... Anak saya sekarang umurnya 7bln, dan selama itu pula saya belum pernah menginjakkan kaki ke bioskop lagi (hiks)...
Btw, buat yang udah pernah ajak bayinya ke bioskop, minta masukan dong gimana biar 'aman' bawa bayi umur segitu ke bioskop, maksudnya apakah ada 'gear' tertentu yang harus dipakein (suara di dalem bioskop kenceng bgt kan tuh...)...
thank you...
wah... sepertinya seru banget.
gimana kalo kita bikin kaya gini, satu ruang bioskop kita sewa. nonton bareng deh. seru kali ya...
heemmn kenapa di indo nggak bikin yang beginian yah....
yahhhh.. kirain di jkt :-(
udh smangat bc..eh bkn dijkt :( kon yh di jkt ada club ky gn??