Ramadhan Tanpa Rasa Bosan dengan Buku Cerita Inspiratif Anak Muslim

Marhaban ya Ramadhan. Alhamdulilah di tahun 2018 ini kita masih diberi umur oleh Allah SWT untuk menjalankan ibadah puasa di bulan nan mulia ini. Bertepatan dengan kegiatan Ramadhan, beberapa sekolah juga libur di hari-hari awal puasa. Untuk anak-anak yang masih kecil, latihan berpuasa mungkin terasa membosankan dan lama. Orangtua dapat membimbing mereka untuk melakukan hal-hal kreatif yang bisa menghilangkan rasa bosan, seperti dengan bermain, membuat prakarya, atau membaca buku-buku terutama yang bertema Islami.

Salah satu buku yang menjadi rekomendasi untuk menghabiskan waktu libur Ramadhan adalah “Cerita Inspiratif Anak Muslim.” Buku cerita berilustrasi ini berisi 15 cerita pendek yang masing-masing terinspirasi dari hadist Rasulullah SAW.

Ada cerita tentang Azzam, anak orang berada yang selalu merasa kekurangan padahal di rumahnya sudah memiliki begitu banyak mainan bagus. Ketika ibu Azzam menolak membelikan mainan karena uangnya lebih baik ditabung, Azzam pun kesal. Sampai akhirnya Azzam yang sedang berjalan ke rumah temannya bertemu dengan seorang pemulung cilik di jalan. Jangankan mainan, makanan dan bajupun anak itu hanya punya sedikit. Di situ Azzam merasa bersyukur bahwa kehidupannya jauh lebih baik. Nasihat ibunya yang sempat ia tolak, ternyata memang benar. Sesuai dengan hadist bahwa surga ada di bawah telapak kaki ibu, nasihat ibu pun akan selalu membimbing anak ke jalan yang benar.

Lalu ada cerita tentang Festival Senyum di sekolah. Ada hadiah menarik dari ibu guru untuk yang paling ceria dan suka tersenyum. Bu guru membuat festival karena beliau melihat masih banyak siswa yang masuk ke sekolah dengan cemberut, padahal cemberut hanya akan membuat otot wajah menjadi berat. Cerita ini terinspirasi dari hadist HR.Tirmidzi yang berkata “senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah.”

Semua cerita dalam buku ini benar-benar berhubungan dengan kondisi sehari-hari yang sering ditemui anak-anak kita, entah itu di sekolah, lingkungan permainan, dan di keluarga. Selain kedua cerita di atas, masih ada cerita tentang ruginya mencontek saat ulangan, berbagi dengan sesama saudara di panti asuhan, pentingnya menjaga kebersihan kamar tidur, dan masih banyak lagi. Selain mendapatkan pelajaran dari masing-masing cerita, anak-anak secara tidak langsung diajak mempelajari hadist -hadist Rasulullah SAW.

Ada baiknya orang tua mendampingi dan membacakan buku ini untuk anak. Karena selesai membaca satu cerita, orang tua juga bisa menambahkan penjelasan berdasarkan kejadian serupa yang mungkin ditemui anak dalam kesehariannya. Misalnya saat saya selesai membacakan cerita Azzam yang kurang bersyukur tersebut, saya pun ingatkan pada Alun dan Lintang bahwa mereka pun pernah melihat pemulung cilik, pedagang asongan cilik yang bahkan tidak punya waktu bermain seperti Alun dan Lintang sebab harus mencari uang untuk dapat hidup. Dengan penjelasan tambahan dari orang tua, anak akan semakin yakin bahwa semua cerita dalam buku ini memang bukan dibuat-buat, tapi memang wajib dijadikan teladan dalam hidup sehari-hari.

Mudah-mudahan melalui cerita inspiratif, anak-anak kita bisa melalui Ramadhan dengan bermanfaat. Mengisi waktu luang dengan membaca lebih pun lebih baik dibanding bermain yang menguras stamina fisik dan dapat memancing haus dan lapar. Yuk segera miliki bukunya, Urban Mama!

Judul buku: Cerita Inspiratif Anak Muslim
Pengarang: Arinda Shafa
Jumlah Halaman: 124 halaman
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer