Web Warrior: Mohammad Syafiuddin's Story
Saya mengenal komunitas dunia maya hampir bersamaan dengan waktu saya mengenal dunia internet yakni pada tahun 1997. Saat itu saya sudah mulai bergabung dengan mailing list dan chat room. Setelah itu, saya mengenal dunia blog pada tahun 2001 hingga membuat komunitas blog yang bernama Blogbugs bersama salah satu teman blog saya dan menjadi salah satu komunitas blog terbesar di Indonesia pada saat itu. Pada dunia blog juga ini saya mulai kenal dengan banyak teman baru diantaranya adalah Shinta, Ninit, dan Bisri. Sedangkan Thalia sendiri saya mengenalnya dari "sepak terjangnya" di dunia webdesign di tahun 2000-an.
Di tahun 2004 saya mengurangi aktivitas blogging dan berkomunitas karena pekerjaan saya menuntut waktu yang lebih banyak. Jadi saya hanya menjadi member yang pasif. Pada awal bulan November 2009 di saat saya sedang chatting dengan Ninit di Yahoo! Messenger, saya sempat mengutarakan bahwa ada keinginan untuk membuat kembali suatu komunitas yang sudah hampir 5 tahun saya tidak pernah aktif lagi. Kurang lebih percakapan yang saya ingat seperti ini:
- Saya : "Teh, gw pengen bikin komunitas nih, dah lama gak berkomunitas… enaknya apa ya kira-kira?"
Ninit: "Wah apa ya dhien enaknya? Kalau blog kayaknya sudah banyak."
Saya: "Coba… coba. Apa yang bisa gw manfaatin dari seorang teh Ninit?"
Ninit: "Waaa… apa yaa? Paling ya sekarang gw bisanya ngurus anak ama suami doang!"
Saya: "Nah.. ituuu... bikin komunitas ibu anak!"
Setelah momen itu, akhirnya ngobrol sana-sini, lalu Ninit mengajak Thalia, Slesta, dan Chaerani (yang kemudian karena kesibukannya tidak aktif di TUM). Mereka semua saat itu tinggal di Singapore dan akhirnya terbentuklah The Urban Mama.
Selanjutnya kami semua mulai menyusun planning tentang komunitas ini seperti apa dan kapan waktu launching-nya. Akhirnya disepakati bahwa The Urban Mama harus launch saat hari ibu sebagai kado ulang tahun untuk para ibu. Kami semua kerja super ngebut untuk mencapai target launching itu. Para mama menyiapkan konten dan saya bersama Thalia mengurus bagian system development. Karena bagian system development kurang tenaga, akhirnya saya ajak Kang Bisri yang selama ini menjadi ‘tandem’ di project-project saya untuk join di The Urban Mama dan kang Bisri langsung setuju.
Awalnya saya pribadi berpikiran bahwa the urban mama tidak sebesar ini komunitasnya. Tapi dalam waktu yang tidak begitu lama respon dari member ternyata luar biasa! Banyak hal yang membuat saya tetap bersemangat dalam mengembangkan The Urban Mama, diantaranya:
- Kami semua memiliki passion yang sama untuk menciptakan suatu wadah tempat sharing para mama dan papa seputar kehidupan keluarga mereka.
- Kami memiliki team yang punya skill individu yang saling melengkapi, solid, dan saling memahami. Ada yang tukang design, tukang nulis, tukang morum, tukang coding, dan semuanya.
Oh iya, kami juga cepet banget “connect”-nya. Seperti diketahui bersama bahwa kami berada di kota atau negara yang berbeda dimana komunikasi secara virtual menjadi peranan penting didalam team. - Antusiasme para mama dan papa di theurbanmama. Ya betul! Karena merekalah saya bersemangat untuk terus membantu menyediakan tools agar komunitas ini menjadi nyaman.
Hari ini The Urban Mama menginjak usia-nya yang pertama. Masih imut. Masih perlu banyak belajar dan kami yakin akan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Selamat ulang tahun TUM... Selamat Hari Ibu.
Web Warrior: Achmad Bisri's Story
Di suatu siang bulan November 2009, saya mendapat email dari Udhien, sahabat di dunia blogging dari jaman baheula juga partner dalam mengerjakan project-project freelance. Udhien mengajak saya bergabung untuk mengembangkan The Urban Mama. Kemudian disebutkan satu persatu siapa saja yang ada di balik layar TUM. Ada Ninit, Shinta, dan Thalia. Kebetulan saya sudah tahu mereka semua, karena sesama blogger. Thalia, saya tahu dari forum designer Godote sebagai professional designer yang punya studio sendiri.
Tanpa pikir panjang, langsung saja saya bersedia. Rasanya cepat sekali waktu itu tiba-tiba udah mau launch dan nggak nyangka cepat sekali perkembangannya. Salut sekali untuk Ninit, Shinta, dan Thalia.
Satu tahun sudah The Urban Mama hadir, saya sebagai web warrior yang lebih banyak berkutat di teknis saja juga mempunyai kesan tersendiri.
- Ternyata kerja dengan team yang meski jauh-jauh semua itu bisa ya dan seru! Saya masih ingat ketika sambil pulang dari meeting urusan kantor dari Jakarta, di mobil lanjut meeting dengan TUM team via YM, karena YM nya bermasalah ganti pakai GTalk. Thanks to internet/technology.
- Sedikit banyak saya belajar how to manage a media, dan saya jadi tahu bagaimana sibuknya Ninit, Shinta, dan Thalia mengurusi berbagai hal yang berhubungan dengan The Urban Mama. Dan saya jadi tahu juga betapa teratur dan rapinya kerja founding mama ini, meski tidak di satu tempat.
- Saya jadi tahu banyak istilah dunia baby dan parenting.
Meski kebagian teknis dan blom punya baby, kadang-kadang suka baca-baca artikel di TUM, dan ternyata oh ternyata ada banyak istilah ya, diaper, cloth diaper, MPASI, MPASU, ASIX, BLW, dll. Dulu saya tidak kenal dengan istilah itu. - Proud work together with professional designer. Sebagai web designer by accident alias kesasar mendapat kesempatan kerja bareng se-tim dengan desainer professional adalah suatu kehormatan bagi saya, dan terbukti memang benar-benar cantik layouting dan warnanya. Beberapa kali dapat email dan pertanyaan tentang desain TUM, saya bilang kalau yang mendesign adalah Thalia.
- Ke Singapore jadi ada tempat mampir. Kalau nggak gara gara TUM mana mungkin punya tempat mampir kalau lagi ke SG.
- Menambah teman.
Meski baru sekali ikut berpartisipasi kopdar urban mama Bandung, menambah beberapa teman, jadi kenal sama mamas: Siska Knoch, Almaviva yang ternyata adalah istri temen yang udah kenal di dunia online lama (Iing), Eka , Mia, dan juga ketemu lagi dengan guru bahasa Inggris saya di kantor (Mrs. Lady Fitriana), juga tante Otty yang jadi moderator TUM meski belum pernah ketemu juga. - Senang dan terharu membaca satu persatu postingan mamas dan papas yang mengikuti TUM Writing Contest dan wow! Sumpah terharu sekali rasanya, senang sekali rasanya ternyata TUM berguna. Dua hari lalu saya membaca cerita mama Kenny, mata saya sampe berkaca-kaca. Ketika di bagian akhir tulisannya dia menuliskan, "Joining TUM has been one of the good decision I’ve had. To be honest, informasi mungkin bisa saya dapatkan dari sumber lain, Tapi yang lebih penting adalah bagaimana berkenalan dengan TUM telah mengingatkan lagi mengenai hakikat memiliki anak."Itu hanya salah satu dari cerita kesan dari urban mama, cerita dari mama lainnya juga mengesankan sekali, bagaimana mereka jadi punya banyak teman, merasa diterima, merasa didengar dan kembali percaya diri.
- Semakin ingin punya baby.
Siapa sih yang gak pengen punya baby (termasuk saya dan istri), akan tetapi mungkin kami belum dipercaya oleh Allah. Meski begitu kami manusia biasa, melihat foto-foto ponakan saya di TUM yang begitu ganteng-ganteng dan cantik-cantik, melihat begitu lucu-lucunya pernak-pernik, membaca asiknya urban mama/papa cerita bermain bersama putra/putrinya tentu saja membuat saya juga ingin seperti mereka. Tetapi kembali lagi kita manusia berusaha Tuhan lah yang menentukan, semoga suatu saat nanti kami dapat ikut merasakan kebahagiaan dikarunia baby. Amiin.
Alhamdulillah sekali TUM membawa kebaikan dan kebahagiaan.
Urban Mods Squad: Pangastuti Sri Handayani (Otty)'s Story
A life changing experience. Kesannya berlebihan banget ya? Tapi beneran lho, itu yang saya rasakan semenjak saya kenal sama The Urban Mama (TUM).
Kalau boleh flash back sedikit, awal saya menemukan TUM tuh ga sengaja. Saya lagi blogwalking (lupa blognya siapa, tapi kayaknya blognya Ninit deh) dan ada post tentang TUM. Iseng saya klik, dan awal lihat rasanya biasa aja. It wasn’t love at first sight.
Sampai akhirnya saya browsing tentang merawat bayi. Hasil yang keluar, ada di TUM.
Saya browsing tentang ASI. Hasil yang keluar, ada di TUM lagi. Wah, jangan-jangan ini suatu pertanda? Pertanda bahwa saya memang harus ngecek TUM lebih rajin, soalnya kok apa-apa yang saya cari ada di situ. Baru deh saya baca-baca TUM lebih serius, dan saya pun daftar jadi anggota. Banyak banget diskusi yang saya ikuti: tentang MPASU, tentang car seat, tentang stroller (oh I curse this thread, bikin ngiler tiada henti!), dan masih banyak lagi. Lama-lama saya jatuh cinta sama TUM. Bahasa kerennya tuh witing tresno jalaran soko kulino, cinta bermula karena terbiasa. Saya yang tadinya ga suka internetan, sekarang harus kudu wajib tersambung ke internet supaya bisa buka TUM.
Setelah jatuh cinta sama TUM, sifat asli saya yang bawel pun keluar dan saya banyak banget posting di situ. Sampai saya menjadi salah satu urban mods squad.
Ngalor-ngidul di TUM dan nongkrong di berbagai thread ngebuat saya ketemu sama banyak teman, lama dan baru. Ada teman dari SD jaman saya masih keriting item dan bergigi bolong (eh ini mah masih sampe sekarang). Ada juga teman dari SMA jaman sibuk-sibuknya restaurant hopping gara-gara menuhin undangan ulang tahun sweet 17 yang kayaknya ada tiap minggu. Ga sedikit juga teman yang baru saya kenal di TUM tapi tiap hari ngobrol dan rasanya kayak udah kenal dari jaman TK. Istilah saya sih, jauh di mata dekat di jari gara-gara tiap hari kita chatting melulu. Lucunya, beberapa kali orang kantor – yang sebelumnya ga saya kenal – kirim message ke saya dan nanya-nanya tentang peralatan bayi. Ternyata mereka kenal saya dari TUM. Pantesan saya bingung kok bisa nanya tentang cooler bag padahal itu ga ditulis di position title saya di kantor.
Hal lain yang berubah dari saya setelah kenal TUM adalah saya jadi (agak) rajin menulis. TUM bisa menyalurkan hobi saya untuk menulis. Saya bisa ngirim artikel (ngasih PR buat Ninit untuk edit sana sini) et voila, artikel saya diterbitkan di TUM. Rasanya senang, walaupun kadang kejar-kejaran sama kerjaan kantor dan mengurus keluarga.
Yang paling bikin saya senang kenal TUM adalah saya jadi punya banyak teman seperjuangan dalam mengasuh anak. Ini bener-bener membantu saya soalnya teman-teman saya di dunia nyata kebanyakan belum punya anak, atau kalau pun sudah punya anak biasanya anaknya masih diasuh oleh orang tua mereka yang membuat "gaya" kita berbeda. Di TUM saya ketemu sama orang tua cihuy yang walau pun kadang gaya pengasuhannya beda-beda tetap mau diajak diskusi dan memberi masukan. Saya tidak merasa tertipu dengan tagline TUM yang berbunyi “there is always a different story in every parenting style” karena itu sesuai dengan diskusi yang mengalir di setiap thread, tidak ada yang memaksakan pendapatnya.
Saya juga sangat terharu sewaktu mengikuti berbagai kegiatan sosial yang diselenggarakan TUM. Ternyata walau basisnya di dunia maya, dukungan mereka terasa sangat nyata bagi Indonesia. TUM tidak tinggal diam saat berbagai bencana melanda negeri kita, dan para anggotanya juga sangat murah hati dalam mengeluarkan donasi dan tidak sungkan untuk menjadikan rumah/kantornya sebagai drop point bagi donasi yang berupa barang.
Tidak terasa TUM sudah berumur 1 tahun, dan saya pun genap 1 tahun jadi anggota pada tanggal 10 Desember kemarin. Mudah-mudahan TUM akan selalu ada untuk membantu pada orang tua, membantu ibu-ibu muda yang butuh aktualisasi diri seperti saya, dan tentunya membantu anak-anak Indonesia. Happy birthday, and wish you all the best!
Urban Mods Squad: Sri Eka Wulandari (eka)'s Story
Saat itu saya baru saja melahirkan anak kedua saya, Dante. Seminggu setelahnya, Teh Ninit melahirkan Arza. Obrolan kami selalu berputar-putar di masalah anak, sampai akhirnya Teh Ninit memperkenalkan saya dengan The Urban Mama di Twitter dan Forum.
Saya ingat ketika itu member The Urban Mama belum sampai 20 orang, tapi mengobrol di forum sambil menyusui Dante rasanya lebih menyenangkan karena TUM selalu hadir 24 jam.
Rasanya senang sekali saat saya terpilih menjadi Featured Urban Mama yang pertama, karena dari situ sahabat saya bertambah. Tidak hanya sahabat di dunia maya, tapi juga sahabat di dunia nyata. Benar kata pepatah, banyak sahabat banyak rejeki. Kebahagiaan saya juga bertambah saat hadiah-hadiah dari quiz @theurbanmama di Twitter berdatangan ke rumah. TUM is really kind! Begitu pula saat Enzo dan Dante terserang cacar air, membagi cerita dengan para urban mamas di forum benar-benar meringankan beban hati.
Sampai saya menjadi salah satu urban mods squad, menjadi bagian dari keluarga TUM. Tak terasa, sudah satu tahun saya berbagi suka dan duka serta melakukan banyak hal bermanfaat bersama TUM. Bersahabat dengan TUM dan menjadi anggota keluarga TUM adalah suatu anugrah yang harus saya syukuri.
Beberapa kutipan puisi tentang persahabatan dari Kahlil Gibran ini dipersembahkan untuk sahabat dan keluarga saya, The Urban Mama.
- Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapar dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali memperkaya ruh kejiwaan.
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu.
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati diri dan gairah segar kehidupan.
Selamat ulang tahun, The Urban Mama!
Terima kasih untuk persahabatan kita selama ini, semoga TUM selalu sehat dan bermanfaat, bertambah cantik dan cerdas, dan bertambah sahabat yang mendoakan dan mencintai.
Public Relations: Siska Knoch's Story
Diawali browsing informasi tentang clodi saat itu (sekitar November 2009) akhirnya tanpa sengaja saya 'nyasar' ke TUM lewat blog istribawel punya Teh Ninit. Saya lihat di blognya ada logo yang eye-catchy banget! Saya 'klik' dan tidak ada kata yang bisa mengungkapkan kalo saya beruntung banget ketika menemukan TUM yang dilahirkan oleh tiga urban mama keren, Ninit, Thalia, dan Shinta.
Saya yang saat itu baru saja melahirkan Miguel (14mos) masih 'newbie' menjadi mama baru.
Selain menemukan thread Clodi yang saya cari, saya juga menemukan thread/bahasan forum diskusi lainnya yang rugi banget kalo ga baca, mulai dari MPASU, kapan gigi tumbuh, gimana cara ngajarin sikat gigi yang fun, baby swimming, stroller yang lagi 'in', potty trainning sampai ke urusan ART dan yang lainnya ada di sini.
Saking cinta dan sayangnya dengan TUM, tiada hari yang terlewatkan tanpa membuka TUM. Setelah berani sering comment dan ikutan kopdar, teman sayapun bertambah, teman baru didunia maya maupun real life :) super fun!
Sampai pada akhirnya saya diberi kepercayaan untuk menjadi public relation staff oleh TUM dan menjadi bagian dari TUM family adalah achievement yang membuat saya bangga dan bersyukur, Alhamdulillah.
Intinya TUM itu bisa mendorong saya untuk melakukan sesuatu yang lebih, dan ketika saya coba saya bisa melakukannya. Contohnya, saya nekad nulis dan akhirnya beberapa artikel saya pun tayang di forum TUM dan di sebuah majalah parenting.
Tulisan diatas hanya sebagian dari banyak hal positif lain yang saya dapatkan dari TUM. Terima kasih untuk satu tahun yang penuh warna TUM. Can't imagine being a mama without you.
Happy 1st Anniversary, The Urban Mama!
thx for founding n Creating TUM..sangat menyenangkan bs belajar di sekolah sekeren ini ;) Long Live Squadra TUM.. IheartUsoMuch :)
happy birthday TUM...love you always...mmmuuuahhh
selamat hari ibu, semua!
*berpelukan*
happy bday my virtual mom, semoga tambah sukses tambah banyak anak, banyak rezeki trus dibagi2 deh rezekinya sama anak-anaknya ini yihaaa :)
selamat ulang tahun ya.
selamat hari ibu juga untuk kita semua dan seluruh ibu2 di Indonesia :)