Private instructor para sosialita dan selebriti. Instruktur yang sudah fully certified di STOTT Pilates dan salah satu brand ambassador untuk sebuah produk kecantikan.
website: http://www.lisanamuri.com
twitter: @lisanamuri
Monkey bar alias palang-palang besi untu bergelantungan ini, biasanya kita temui di arena bermain anak-anak. Pernah tidak terpikir oleh urban Papa dan Mama, betapa kuatnya anak-anak kita saat mereka bergelantung di monkey bar? Tak hanya bergantung statis, tapi mereka juga berayun dari satu palang ke palang lainnya. Lebih mengesakan lagi, beberapa dari para buah hati ini bahkan dapat berayun hingga kaki mereka ikut bergelantungan di bar, layaknya seorang pesenam. Apakah keterampilan ini diajarkan khusus oleh para orang tua? Jawabannya kebanyakan pasti tidak. Aksi mereka di monkey bar tadi, mereka lakukan secara natural, hanya mengikuti insting. Mau tahu kenapa?
Gerakan bergelantungan dengan tangan di atas menahan bobot tubuh, sebenarnya adalah gerakan olah tubuh yang sangat banyak manfaatnya.
Pertama, dalam keseharian kita jarang kita mengangkat tangan ke atas (kecuali saat ingin mengajukan pertanyaan di dalam kelas). Saat mengangkat beban berat pun, kita cenderung mengikuti gravitasi ke bawah. Hal ini menyebabkan otot-otot tubuh bagian samping kita menjadi lelah, tegang, dan kaku. Gerakan menggantung praktis akan memanjangkan kembali otot-otot tubuh yang menjadi semakin memendek.
Kedua, jika anda memiliki masalah pada sendi bahu, gerakan menggantung ini adalah terapi yang paling tepat. Pasalnya, sendi bahu anda akan dipaksa bekerja untuk menahn beban yang memang harus ia tahan, yaitu berat berat tubuh masing-masing individu terkait. Untuk masalah bahu, gerakan menggantung bisa divariasikan dengan mengangkat bahu ke arah telinga, lalu perlahan kembali menjauh. Lakukan 5-10 kali repetisi.
Ketiga, sering mengalami otot leher kaku? Alias salah bantal atau salah tidur. Bergelantungan di monkey bar bisa dicoba. Saat menggantung, lemaskan otot leher anda, cobalah untuk menahan bahu agar selalu jauh dari telinga. Kemudian cobalah untuk menoleh ke kanan dan kiri, mengangguk dan menengadah.
Nah... yang terakhir ini, bisa menjadi motivasi terbesar. Bergelantungan di monkey bar tentunya akan mengencangkan otot-otot lengan. Cobalah untuk berayun, menekuk lengan dan merubah arah pergelangan ketika bergantung. Kalau sudah begitu, tak ada lagi bye-bye arm.
Tapi ingat ya, bagi Urban Papa dan Mama yang sudah lama tak berolahraga, bergelantungan di monkey bar, tak semudah kelihatannya. Harus berhati-hati, dan lakukan peregangan sebelum dan sesudahnya. Jangan memaksakan diri, apalagi kalau ada sang buah hati serta teman-temannya.
Jadi, sudah siap untuk kembali ke masa taman kanak-kanak dulu? Pasti anak Anda akan sangat gembira jika anda turut bermain bersamanya. Sambil menyelam, minum air kan?
lisaaa!
langsung teringat bye-bye arm niiih :))
harus rajin2 monkey bar kalo gitu.
waaaaa... worth to try.. harus mulai berlatih. biar bisa ikut KI-KA bergelantungan suatu hari nanti.. heuheu.. *mendadak semangat*
monkey bar ini selalu jadi alat favorit naia kalo ke playground, selaen main slides nya. dan iyaaa.. terlihat gampang banget gitu dia maennya, padahal tau banget itu susah banget nget ngeett.. soalnya mesti menopang berat tubuh.
ternyata banyak sekali manfaatnnya yaa.. keren!
bener banget mbak lisa. Kalo liat anak2 gelantungan di monkey bar koq kayaknya gampang banget ya? Tapi pas diikutin koq susah hehehe..
Oh iya mbak, cara ngatur napasnya gimana sih yg bener? Buang napas/ tarik napas ketika mengangkat bobot tubuh?
buang napas saat mengangkat bobot tubuh, karena secara natural, akan lebih mudah mengumpulkan energi dan mengkontraksikan otot saat membuang napas… ayo mulai bergelantung…. ;)