Rumah bersih dan rapi merupakan idaman semua keluarga. Siapa sih yang tidak memimpikan bisa bersantai di sofa tanpa khawatir tentang mainan anak-anak yang berserakan di mana-mana, cucian yang belum disetrika, lantai yang belum disapu, dan sebagainya. Saya masih ingat ketika saya masih belum punya anak, lebih santai rasanya karena tidak perlu sering-sering beberes rumah. Sekarang? Kehadiran dua anak kecil di rumah memiliki tantangan sendiri dalam membersihkan rumah.
Kalau dulu, rumah idaman saya adalah rumah sederhana berhalaman luas, lantai cling dan selalu mengilap, furnitur bergaya modern. Kalau sekarang? Saya hanya ingin memastikan rumah kecil saya dalam keadaan bersih dan rapi, sehingga nyaman untuk anak-anak bermain di dalam rumah. Tak ada lagi furnitur berukuran besar di dalam rumah, tidak ada lagi kursi dan meja kayu yang awalnya kami fungsikan sebagai kursi tamu. Semua berubah. Karena ruang sangat terbatas, ruangan dalam rumah hanya dibagi menjadi beberapa bagian: kamar tidur (utama dan anak-anak), dapur, kamar mandi dan ruang keluarga. Saya dan suami mengubah fungsi beberapa ruang di dalam rumah dengan meniadakan ruang tamu dan meja makan.
Meski sudah menerapkan aturan kepada anak-anak bahwa “setelah bermain harus dirapikan”, ya tetap aja saya sering menemukan rumah dalam keadaan seperti kapal pecah, sampah di mana-mana, bekas playdoh nempel di karpet, kadang saya menginjak kepingan lego di lantai. Bahkan saya masih ingat, suatu waktu Lana menyimpan bekas slime yang dibuatnya di dalam lemari pakaian, dan saya menemukan itu ketika saya membereskan pakaian di lemarinya. Rasanya, sumbu sabar saya langsung berada di titik nol. Tapi namanya juga anak-anak ya.
Sekarang setelah berkeluarga dan memiliki anak, definisi rumah idaman saya yang penting rumah bersih dan rapi. Saya percaya bahwa rumah itu cerminan pemiliknya, dan rumah bersih juga tentunya sehat bukan? Membuat rumah menjadi bersih, sehat dan nyaman ternyata mudah kok, yang penting rajin dan konsisten membersihkan dan merawat rumah tiap hari. Ya, tiap hari, karena dengan tiap hari tentunya kita akan menjadi terbiasa. Kata kuncinya adalah “kebiasaan”. Seperti kata pepatah, bisa karena biasa. Dan ternyata tidak sulit dan tidak perlu waktu lama, bisa hanya dalam hitungan menit membersihkan dan merapikan rumah. Ini dia tips praktis membersihkan dan merapikan rumah ala saya:
- Ketika beres-beres rumah, siapkan beberapa kantong untuk memilah barang-barang dan satu keranjang/box. Misalnya 3 kantong besar: satu kantong untuk sampah/kertas bekas, satu kantong untuk mainan/barang yang sudah tidak terpakai, satu kantong lagi untuk mainan yang masih atau sering dimainkan. Nah satu kantong terakhir ini bisa dirapihkan lagi di lain waktu sesuai dengan tempatnya masing-masing. Sementara satu keranjang untuk menyimpan pakaian kotor dikumpulkan di keranjang tersebut. Terakhir keranjang isi pakaian kotor tadi disatukan dengan pakaian kotor lainnya. Yang penting tidak terlihat berantakan.
- Merapikan tempat tidur. Biasanya saya tinggal menarik seprai, melipat selimut dan merapikan bantal hingga terlihat rapi.
- Cuci semua piring yang kotor dan menumpuk. Saya paling tidak betah melihat tumpukan piring dan gelas kotor di tempat cuci piring karena membuat dapur tampak kotor, berantakan dan membuat dapur berbau tidak sedap.
- Gunakan lap basah untuk membersihkan noda yang menempel di meja, kursi dan di lantai.
- Terakhir, bersihkan ruangan dan lantai dengan menyapu seluruh ruangan atau menyedot debu. Setelah disapu/dibersihkan, mama bisa mengepel atau lap bagian yang kotor.
Semoga tips praktis ini berguna ya, Urban mama. Selamat bersih-bersih rumah!
Rapih banget mbak
Seneng liat foto2 ruangannya mbak Ipeh, bersih dan rapi banget, aaaaaaaaa.... ayu pengen main kesanaa....
rumah ipeh tuh bersih mulu, seneng gegoleran di rumahnya ipeh haha, thanks tips nya ya peh
makasih tips2nya ya ka ipeh!
selalu suka deh liat rumahnya ipeh! rapiii dan skandinavia bangetsss!
thanks buat tipsnya yaaa peh.