Pada akhir pekan, untuk mengisi waktu, Lintang mencoba membuat kreasi dari dua buku terbitan Erlangga for Kids, yaitu Kreasi Lipat Kertas dan Bermain Origami.
Lintang pertama-tama mencoba kreasi dari buku Bermain Origami. Buku setebal 62 halaman ini berisi lebih dari 30 bentuk yang berbeda, mulai dari bentuk wajah anak lelaki dan anak perempuan, semangka, es krim, mobil, helikopter, bahkan Monas dan ikat kepala suku Minang. Semuanya dikelompokkan dalam tema-tema tertentu, seperti: diri sendiri, lingkungan, tanaman, profesi, tanah air, alat komunikasi, dan sebagainya.
Topi perawat
Lintang mencoba membuat beberapa bentuk, salah satunya: topi perawat. Setelah melipat-lipat, menggambari bagian depannya dengan palang merah, Lintang memakaikan topi itu pada Sekar adiknya. Sekar pun tertawa girang punya topi baru.
Oh ya, di buku ini, tiap bentuk ada keterangan tingkat kesulitan pembuatannya. Mulai dari mudah, sedang, hingga rumit. Jadi, mana yang mau dicoba, dapat disesuaikan dengan kemampuan anak. Bantuan orangtua bisa jadi dibutuhkan, untuk beberapa bentuk yang tingkat kesulitannya “rumit”. Untuk beberapa bentuk, Lintang, yang sekarang usia 9 tahun juga sempat berujar, “Ini aku bingung melipatnya ke arah dalam atau keluar ya?”. Meski begitu, sebagian besar bisa diikuti sendiri olehnya.
Ikan buntal
Buku Kreasi Lipat Kertas agak berbeda. Bentuk-bentuk di buku ini, seluruhnya diawali dengan teknik melipat kipas (melipat bolak balik seperti bentuk akordeon), yang kemudian nantinya dikreasikan menjadi beragam bentuk. Di halaman awal buku ini, diajarkan teknik-teknik dasar melipat bentuk akordeon (ada 5 teknik dasar) yang bentuk hasil akhirnya berbeda.
Ada sekitar 20-an bentuk yang diajarkan, seperti: taman, pakaian, ulat, kupu-kupu, pohon, bunga matahati, juga balon udara dan pegunungan. Sama seperti buku pertama, juga dikelompokkan dalam tema-tema tertentu.
Lintang memilih bentuk ikan buntal untuk dicobanya. Tidak terlalu rumit, dan selain melipat kreasi-kreasi di buku ini juga melibatkan kegiatan menggunting, dan menempel. Untuk ikan buntal ini misalnya, ada bentuk hati yang harus digunting untuk menjadi sirip, ekor, dan mulut ikan.
Manfaat origami
Ya, meski sepertinya hanya melipat-lipat, origami – seperti yang saya baca di pengantar kedua buku ini – ternyata punya sisi belajar yang cukup banyak untuk anak-anak. Mempelajari istilah-istilah matematika misalnya, seperti garis, bentuk segitiga, garis pusat, dan sebagainya. Origami juga melatih anak tentang akurasi bentuk, meningkatkan konsentrasi, kemampuan motorik halus, berpikir logis, dan analitis. Dan, tentu saja, jika kegiatan ini dilakukan bersama orangtua dan keluarga, tentu akan menigkatkan komunikasi dan ikatan keluarga yang lebih erat.
Seperti yang terjadi dengan Lintang dan Sekar, adiknya. Meskipun sebenarnya lebih tepat kalau si adik hanya ikut-ikutan pada lipat-lipat kakaknya, tapi tetap seru kok! Dan tentu saja, betapa senangnya si kakak ketika si adik suka dengan hasil karya kakaknya. Untuk karya ikan buntal tadi, misalnya, Si adik yang baru belajar bicara, senang sekali melihat bentuk ikan yang sudah jadi, dan berseru-seru “Ikan! Ikan! Ikan!”
Jadi, selamat bermain origami bersama si putra putri tercinta ya!
Wah seru banget bukunya ya! Cocok banget buat liburan nanti. Makasih mb vera infonya!
Wahh asyik nih buat belajar dan bermain sama anak-anak, bukunya oke banget. Cari ah bukunya
Ternyata dari lipat2 bentuk kipas bisa jadi bentuk lain origami juga ya! Harus punya nih bukunya, bagus sekali. Terima kasih mba Veronica utk ulasan bukunya :D
Seru banget aktivitasnya.. Aku butuh buku yang kayak gini nih buat nyenengin kid2 dan kid3. Soalnya aku gak pinter mainan origami >.<
TFS ya mama!
wahhh seru banget untuk weekend activity! mau nyari ah bukunya.