Me-time adalah 'sheer heaven' yang saya nikmati sekali setelah menjadi seorang ibu. Tiap ibu pasti punya me-time kesukaannya masing-masing. Ada yang suka berolahraga, menyempatkan satu jam pergi ke salon, atau kumpul mengobrol dengan teman-teman dekat. Bahkan ada teman saya yang 'me-time' favoritnya di akhir pekan adalah tidur siang! Ooooh yang sudah jadi ibu-ibu pasti tahu betapa nikmatnya bisa tidur siang tanpa disela suami dan anak yang minta ini-itu. Salah satu me-time favorit saya adalah menikmati breakfast in bed.
(Kredit gambar: www.pexels.com)
Sebagian orang ada yang horror duluan mendengar deskripsi makan sarapan di tempat tidur, biasanya karena takut berantakan. "Di rumah ada meja makan, kok makan di tempat tidur? Nanti tempat tidurnya kotor," komentar ibu saya saat mendengar ada yang namanya breakfast in bed. Ada lagi seorang teman yang balik bertanya, "Lo lagi sakit ya ampe harus makan di tempat tidur?". Panjang juga sih kalau saya menjelaskan bahwa sebagai seorang ibu, saya sangat menikmati sesekali breakfast in bed karena rasanya menyenangkan, seperti 'dimanjakan'. Sederhananya begini: sebagai seorang istri dan ibu, bisa dibilang sebagian besar porsi waktunya habis untuk mengurus anggota keluarga lain dan memastikan mereka nyaman dan terurus. Lantas kapan saya merasa 'dimanjakan'? Saat sakit saja saya tak bisa penuh beristirahat karena apa-apa harus dikerjakan sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga. Minta dimanjakan dengan shopping dan nongkrong di cafe? Di sini sih mahal ya. Apalagi pergi ke salon, biaya cuci rambutnya saja setara tujuh kali pijat lulur plus creambath di Indonesia. Berolahraga? Yakin di tengah suhu 5 derajat Celsius mau lari-lari cantik? Enakan juga makan mi instan atau breakfast in bed... habis itu barulah lari-lari cantik kalau masih mau.
Bagaimana cara agar dapat menikmati breakfast in bed dengan tenang dan damai? Ya tidak perlu sampai mirip sama gambar-gambar di pinterest atau di katalog furnitur skandinavia, tapi minimal kenyamanannya jadi terasa. Buat Urban Mama yang ingin mencoba, berikut tips-tipsnya:
1. Minta bantuan dan kesediaan suami dan anak. Boleh pakai bujuk rayu sekalian. Saya pernah iseng bilang ke suami kalau tiap pagi saya memulai hari dengan menyiapkan sarapan dan bekal untuk suami dan anak, sepertinya enak juga kalau sesekali gantian mereka yang menyiapkan sarapan untuk saya di akhir pekan. Tanpa ba-bi-bu, suami saya pun mengiyakan ide breakfast in bed ini karena menyiapkan breakfast in bed masih jauh lebih murah dibandingkan shopping (apalagi belanja online kena pajak 25%), nongkrong di cafe (50 kroner untuk secangkir kopi?), apalagi merencanakan staycation. Acara masak sarapan bersama-sama di akhir pekan ini juga jadi bonding time bagi Alma dan papanya. Besides, kids love to prepare something special for their mom. Alma antusias sekali memilih resep, menyiapkan bahan-bahan, membantu masak-masak, sampai membersihkan dapur seusai memasak. Yah bagian yang terakhir itu saya tutup mata saja kalau ada yang tak sesuai standar kerapian mama.
2. Pilih waktu yang tepat. What could be better to start your weekend than stay in bed a little late and having breakfast served to you by your loved ones? Akhir pekan adalah waktu yang tepat bagi para ibu untuk menikmati breakfast in bed. Mengapa bukan weekdays? Ya bisa saja sih menikmati breakfast in bed di hari kerja... tapi harus pagi-pagi sekali agar damai menikmati sarapan sebelum anak dan suami bangun. Kalau pagi-pagi sekali, jadinya malah sahur in bed? Lalu masaknya ya masak sendiri, makan ya makan sendiri, bawa sendiri ke kamar. Unsur repotnya sih yang akan mengurangi kenikmatan breakfast in bed.
3. Siapkan nampan yang cukup besar untuk membawa sarapan ke kamar dan menikmatinya di tempat tidur, seperti nampan lipat dari IKEA. Minuman hangat seperti kopi atau teh dapat disajikan dalam gelas mug, tetapi bisa juga pakai tumbler. Kopi atau teh yang disajikan dalam tumbler akan hangat lebih lama. Kalau sampai tumblernya jatuh tersenggol pun tumpahannya tidak kemana-mana. Sediakan juga serbet atau tisu. Hiasan-hiasan lainnya seperti setangkai bunga is optional. Kan yang penting sarapannya.
4. Buat clean freak seperti saya, secuil remah jatuh di tempat tidur saja bisa bikin panik langsung bersih-bersih. Tapi masih ingin bisa menikmati breakfast in bed, jadi bagaimana dong? Ya pilihlah menu sarapan yang tidak mudah tumpah dan tidak meninggalkan ceceran remah-remah. Menghidangkan kue pastry, sup dan mie instan untuk breakfast in bed terhitung berisiko ya. Bubur ayam masih oke, tapi masaknya lama. Kecuali kalau Urban papa bisa tinggal beli bubur ayam dari mamang bubur ayam dan disajikan a la breakfast in bed, nah ini oke banget. Kalau Alma dan papanya suka sekali masak omelet, roti bakar, french toast, dan pancake. Praktis mudah dibuat dan nyaris tak meninggalkan ceceran remah-remah.
Keluarga kami punya satu resep pancake favorit, hasil contekan bertahun-tahun yang lalu dari belakang kemasan tepung terigu. Hasil pancakenya tebal, resepnya dijamin kids-proof & Urban papa-proof. Takarannya sudah disesuaikan agar mudah dibuat menggunakan sendok teh dan sendok makan biasa. Ini penting agar Alma dan papanya tak perlu heboh minta dicarikan sendok takar dan measuring cups sebelum mulai memasak. Kalau Urban papa dan si kecil tertarik mencobanya, berikut resepnya:
Bahan-bahan:
- 3 sendok makan mentega atau margarin, lelehkan
- 12 sendok makan tepung terigu serbaguna
- 1 sendok teh baking powder
- 1 sendok teh baking soda
- 1/4 sendok teh garam
- 2-3 sendok makan gula pasir
- 1 butir telur ayam
- 300 ml yogurt atau susu putih plain (whole milk)
- 2 sendok makan air perasan jeruk nipis atau 1 sendok makan cuka putih
- Topping: mentega, madu, keju, selai buah, chocolate sprinkles & spreads
Alat-alat:
- mangkuk untuk wadah adonan pancake
- mangkuk kecil
- sendok makan & sendok teh
- balloon whisk, sutil, spatula, atau garpu
- penggorengan kecil
- sendok sayur
Cara membuat:
1. Panaskan penggorengan dengan api kecil. Lelehkan mentega dan margarin. Matikan api, sisihkan.
2. Dalam mangkuk adonan, aduk tepung terigu, baking powder, baking soda, garam dan gula menggunakan garpu atau whisk pengocok adonan.
3. Dalam mangkuk kecil, aduk telur bersama yogurt/susu, cuka/air jeruk nipis, dan mentega/margarin leleh.
4. Tuang campuran bahan-bahan basah ke bahan-bahan kering. Aduk asal tercampur saja dan masih ada sedikit gumpalan-gumpalan tepung, tak perlu diaduk rata.
5. Panaskan penggorengan bekas melelehkan mentega dengan api sedang. Menggunakan sendok sayur, tuang 1-2 sendok adonan pancake. Masak sampai pancake mengembang dan permukaannya bergelembung lalu balikkan dan masak lagi kira-kira 1 menit sampai matang.
6. Susun pancake di piring, beri topping. Sajikan hangat.
Selamat menikmati!
duh enak ya ai bisa breakfast in the bed, emang surga deh. Bangun tidur udah siap makanan dan tinggal makan aja sambil nonton tv di kasur.
yoiii Diet, sekali2 enak deh bisa santai di pagi hari hehee...
duhhh bener nih. breakfast in bed itu surga banget yaaa rasanya... apalagi buat mama-mama :D bwahahah toss ai, sama-sama senewen kalo makan di tempat tidur itu paling males kalo ada remah-remah. ternyata ada triknya yaa :D
TFS ai!
iya teh, biar tetap bisa breakfast in bed like a princess tanpa senewen takut kotor, hihi.