Saat dokter memberitahu kalau saya sedang mengandung bayi kembar, salah satu yang langsung menyita pikiran saya adalah strategi memberikan ASI kepada mereka. Saya memutuskan untuk mempersiapkan freezer tambahan sebagai tempat khusus menyimpan ASIP.
Mama menyusui yang bekerja dan tetap memberikan ASI kepada sang buah hati memerlukan tekad, kerja keras, perjuangan, ilmu yang memadai dan dukungan dari berbagai pihak. Perjuangan menjadi lebih berat bila kondisi ibu, keluarga dalam keterbatasan.
Pemberian ASIP bisa tetap lancar meskipun tidak ada lagi kurir-ASI yang bisa diandalkan. Urban mama juga tidak perlu risau meskipun hanya memiliki stok ASIP sedikit di kulkas. Mama yang bersemangat melakukan “kejar-tayang” stok ASIP justru banyak yang sukses menyusui.
Setelah tiga bulan menyusui dan sadar bahwa perjalanan kami masih panjang, saya berusaha “berdamai” dengan keadaan. Satu hal yang perlu ditanamkan, sugesti positif kepada diri sendiri itu sangatlah penting, ditambah dengan dukungan suami dan ayah saya yang luar biasa.
Bagi saya, menyapih adalah perpisahan. Perpisahan yang pertama kali dengan si buah hati, saat kami sama-sama belajar melepas ketergantungan satu sama lain. Meski demikian, setelah menyapih pun Mama harus tetap menjaga bonding dengan anak.
Walaupun sempat harus bedrest, namun kehamilan saya menyenangkan dan saya masih bisa menikmatinya. Tantangan justru dimulai saat mulai menyusui dan Ghazi ternyata memiliki kondisi upper lip-tie.
Sekitar dua bulan yang lalu, Aya (7 bulan) mengalami bingung puting. Setiap kali hendak disusui, bukannya mulai menyusu, Aya malah berontak dan kemudian lebih asyik mengisap jempolnya.
Sebagai ibu menyusui yang rutin memompa stok ASI di kantor, cooler bag adalah salah satu alat yang wajib dimiliki. Sejak punya Pigeon Cooler Bag sebagus ini saya tidak pusing lagi akan kualitas stok ASIP untuk Aya.
Dulu waktu Arka masih bayi, pengetahuan saya tentang air susu ibu (ASI) masih minim. Akibatnya saya tidak berhasil memberikan ASI penuh untuk Arka. Belajar dari pengalaman anak pertama, berikut beberapa hal yang saya siapkan untuk menyusui Aya si anak kedua.
Jadi faktanya ASI dan menyusui dapat melindungi bayi/anak dari kerusakan gigi, dan kebalikannya, pemberian susu formula dan penggunaan botol dot sebagai media asupan bayi/anak (bottle feeding) berperan dalam perkembangan kerusakan gigi bayi/anak sejak dini.