Bagi saya menyusui adalah anugerah. Bisa menyusui anak pertama saya hingga dua tahun lebih adalah pengalaman yang luar biasa, mengingat tantangan yang ada saat itu.
Kami memanggilnya Mamih. Mamih ini seorang ibu bekerja yang menurut saya luar biasa, karena dia bekerja bukan di kantor namun sebagai seorang geologist. Sampai saat ini Mamih bekerja di perusahaan tambang di daerah Kalimantan. Karena tuntutan, Mamih tidak mengajukan resign. Lalu bagaimana dengan bayinya?
Dengan makin meningkatnya edukasi dan penyebaran informasi mengenai manfaat ASI, makin banyak pula Mama yang memperjuangkan pemberian ASI kepada sang buah hati. Memerah ASI (pumping) untuk bayi yang terlahir cukup bulan dan sehat merupakan hal yang umum dilakukan saat ini terutama di kota-kota besar.
Salah satu tantangan ibu pekerja yang sedang menyusui adalah harus meninggalkan buah hati untuk perjalanan dinas ke luar kota. Saya sendiri sudah tiga kali meninggalkan anak kedua saya (6 - 7 bulan) untuk rapat kerja di luar kota. Berbagai persiapan saya lakukan sebelum dan selama keperluan dinas untuk memenuhi kebutuhan ASI eksklusif si kecil.
Awal tahun 2016 adalah masa-masa yang saya nantikan sekaligus mendebarkan. Bagaimana tidak, saya ditugaskan untuk membuat liputan dokumenter sebanyak empat episode di Mexico City dengan masa tugas 18 hari. Kali ini saya saya harus membawa tas yang lebih berat karena membawa breastpump dan ASI perahan yang ditabung selama perjalanan.
Setelah gagal memberikan ASI pada Affan, saya bertekad untuk belajar lebih banyak lagi saat hamil Kianna karena tidak mau gagal untuk kedua kalinya. Kondisi saya yang inverted nipple menjadikan tantangan tersendiri saat Kianna belajar latch on.
Menjelang kelahiran anak kedua, saya belajar lagi manajemen ASIP untuk membantu proses menyusuinya agar saat selesai cuti nanti saya tidak perlu kejar tayang seperti saat menyusui kakaknya dulu. Saya mulai memompa ASI sekitar dua minggu setelah melahirkan dan sebulan pertama stok ASIP dipakai milk therapy untuk meningkatkan BB baby A yang terlahir dengan BBLR.
Proses menyapih merupakan proses yang berbeda-beda untuk setiap individu, ada yang gampang ada yang susah. Pengalaman saya sendiri mungkin termasuk yang agak susah untuk menyapih Jonathan.
Tidak terasa tiga bulan sudah saya melahirkan Damadre, yang artinya berakhir juga masa cuti melahirkan saya. Agar bisa sukses tetap memberikan ASI Eksklusif sampai Dre berusia enam bulan, saya sudah melakukan beberapa persiapan. Bagi saya, salah satu kunci suksesnya pastilah persiapan yang cukup matang.
Kepercayaan yang beredar bahwa seorang ibu yang “kurus” tidak dapat memproduksi ASI dengan jumlah mencukupi, pola makan berkuantitas tinggi pada masa menyusui sering kali kita jumpai. Demikian halnya anggapan bahwa menyusui akan malah membuat berat badan semakin bertambah tak jarang kita dapatkan dari mulut ke mulut. Benarkah demikian?