Suatu hari saya pernah membaca mengenai beberapa ulasan tentang betapa sekarang ini banyak anak-anak yang kehilangan peran ayah atau fatherless; Ayah sibuk bekerja pagi hingga malam, di waktu libur kadang juga sibuk dengan urusannya sendiri. Biasanya kemudian anak pun lebih dekat dengan ibunya, apa-apa maunya sama ibu. Namun hal tersebut berubah semenjak penetapan work form home dari kantor suami di akhir Maret lalu.
Saya kaget mendengar jawaban Wafa ketika saya meminta tolong kepadanya untuk menutup pintu kamar. Sambil asyik bermain, ia berkata, ‘Bunda aja (yang tutup), kan Bunda yang buka.‘ Ia ucapkan tanpa menoleh kepada saya.
Selama dua bulan proses pembelajaran jarak jauh yang sudah dilalui, saya membuat ‘kurikulum’ yang disesuaikan dengan usia ketiga anak saya agar mereka tetap semangat dan melalui pandemi ini dengan hati yang gembira.
Saya setuju dan percaya tetangga adalah keluarga terdekat kita. Semoga semua bisa akur dengan tetangganya seperti Ssamungdong Neighborhood di serial Reply 1998.
Kini, saat #dirumahaja banyak kegiatan yang dilakukan dari rumah dengan Video Conference. Bekerja, belajar, bahkan berolahraga. Sama halnya dengan di dunia nyata, saat melakukan video conference pun ada etika yang harus kita perhatikan dan ini bisa kita ajarkan kepada anak-anak kita
Siapa yang sejak #dirumahaja jadi sering melakukan aktivitas di dapur? Mencoba resep-resep baru, membuat kue, dan membuat roti. Ternyata kita menemukan kesenangan (baru) dalam memasak atau membuat kue apalagi dengan bonus pujian anggota keluarga.
Saya pencinta kue bolu, termasuk kue apem. Dulu waktu kecil di Bone setiap Jumat pagi kami pasti makan kue apem ditemani secangkir teh hangat. Nikmat rasanya.
Daripada sibuk berdebat siapa yang lebih hebat siapa dan lebih mandiri, mari saling menyemangati saja. Saling berbagi harapan semoga kelak semua bisa merasakan kemudahan fasilitas sehari-hari yang selama ini masih menjadi angan-angan saja.
Saya suka sekali camilan kue onde-onde. Meski suka, tetapi saya belum pernah membuat kudapan yang satu ini. Akibat #dirumahaja saya akhirnya bereksperimen membuat onde-onde.
Tak terasa, sudah tiga bulan kita menjalankan karantina #dirumahaja ya, Ma. Hal ini pun sudah menjadi kondisi new normal alias kehidupan baru di tengah pandemi virus corona. Jika kesulitan mengelola diri dengan baik, siapa saja menjadi rentan mengalami gangguan psikologis.