Ramadhan tahun ini terasa lebih seru lebih bagi keluarga kami, karena si kecil mulai belajar berpuasa. Sebagai kegiatan pengisi waktu, kami memberikan tugas hafalan doa & surat-surat pendek. Agar anak lebih semangat menghafalkan, dibuat semacam reward system yang kami sebut sebagai 'pohon hafalan'.
Ramadhan tahun ini lebih spesial karena Lana memiliki Diari Ramadhan: buku cerita Islami yang memiliki 72 halaman ini berisi tema-tema untuk 30 hari di bulan Ramadhan. Isinya juga beragam, ada cerita, doa dan pengetahuan tentang puasa dan ibadah lainnya. Setiap hari, Lana bisa membaca cerita yang berbeda.
Tak seperti anak pertama, yang ketika masih bayi/balita cukup mudah ditidurkan—cukup dibacakan buku, dinyanyikan lagu nina bobo, atau sambil mendengarkan lagu-lagu yang tenang dari gadget. Sekar, anak kedua saya yang sekarang berusia 1 tahun, butuh lebih banyak "perjuangan".
Selain urusan ibadah seperti tilawah, urusan keseharian lainnya yang harus tetap berjalan selama puasa juga jadi lebih mudah karena adanya aplikasi dalam gadget. Berikut beberapa aplikasi yang saya unduh dan pasang di ponsel untuk mempermudah ibadah di bulan Ramadhan.
Sebagai seorang ibu, kita dituntut untuk terus berkreasi dan berinovasi, salah satunya saat menyiapkan makanan untuk si kecil. Apalagi saat bulan Ramadhan seperti sekarang ini, pasti saya harus mencari-cari ide untuk menyiapkan makanan praktis saat sahur dan berbuka puasa.
Leah sekarang sedang aktif-aktifnya bermain dan berkomunikasi. Lucu sekali melihat tingkah polahnya. Ia sangat cepat menangkap apa saja yang diajarkan atau menyerap apa saja yang ada di sekitarnya.
Salah satu konsekuensi membatasi waktu menonton televisi adalah harus menyiapkan kegiatan seru bagi Albert. Salah satu favorit kami adalah bermain percobaan sains. Alat dan bahannya cukup sederhana, biasanya yang ada di dapur saja.
Doa merupakan hal yang tidak pernah terpisahkan dalam setiap nafas kehidupan sebagai umat muslim. Tidak ada salahnya mengajak anak mempelajari doa-doa harian di waktu luang Ramadhan. Melalui buku ini, kita bisa mengajarkan anak aneka doa harian dengan cara yang menyenangkan.
Sejak hamil anak kedua, saya berinisiatif untuk membiasakan si bungsu memakai cloth diaper alias clodi, seperti kakaknya. Tak hanya ekonomis, clodi juga ramah lingkungan.