Akhir minggu ini diliputi kegemparan terutama di grup WA ibu-ibu mengenai adanya KLB difteri, termasuk di WAG sekolah anak saya dan di beberapa grup lainnya. Perhatian kembali ditujukan kepada penyakit yang selama ini dianggap tidak ada dan tidak akan menular pada anak kita. Ternyata kita (bisa) salah.
Chila dan Lea selalu semangat jika dibacakan buku cerita apalagi yang menceritakan kisah kehidupan sehari-hari. Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan buku cerita seri Hello Kiddo. Lea ternyata langsung suka sekali dengan seri buku ini. Saya membacakannya untuk Lea saat kakak Chila masih di sekolah.
Kedua anak saya sangat sensitif dengan perubahan cuaca dan udara dingin dan rentan sekali mengalami batuk dan pilek. Musim pancaroba dan penghujan sering menjadi saat-saat sulit bagi kami. Lingkungan yang menjadi lebih lembab membuat virus dan bakteri lebih mudah berkembang biak, kemungkinan tertular penyakit seperti batuk dan pilek pun jadi lebih tinggi.
Sama seperti anak-anak pada umumnya, dulu Bagas suka menonton Youtube lewat tablet pribadi miliknya, setiap hari selama beberapa jam. Sekarang Bagas sudah tidak lagi memegang gadget untuk menonton Youtube. Buku bacaan bergambar atau ensiklopedia hewan menjadi favoritnya.
Sebelum Rey lahir, saya dan suami sepakat untuk membesarkan anak bersama-sama. Bukan hanya sekedar tinggal bersama, dengan pembagian tugas ayah mencari nafkah dan ibu yang mengurus anak. Karena kami percaya parenting itu dilakukan berdua, bukan hanya tugas ibu saja.
Ada kalanya Kafi (2 tahun) dan Janna (10 bulan) menangis bersamaan. Saat itulah, peran suami sangat diandalkan, sementara saya menyusui dan menenangkan si kakak, suami akan menyiapkan ASI perah untuk si bungsu sambil menggendongnya.
Kehamilan tentu saja adalah kabar gembira bagi keluarga. Begitu pula saat mengetahui saya tengah mengandung anak kedua. Namun, tersisip juga kekhawatiran, bagaimana saya harus menjelaskan mengenai kehamilan ini dan memberitahukan kepada Kaitlynn yang saat itu baru berusia 1,5 tahun bahwa dia akan segera menjadi seorang kakak.
"Jangan terlalu sering menggendong anak. Nanti anakmu jadi bau tangan."
"Kok gendong anaknya dipekeh gitu? Nanti jalannya ngangkang, lho"
Ucapan-ucapan tersebut sudah sering saya dengar, bahkan jauh sebelum menikah dan punya anak. Saking seringnya mendengar, sampai-sampai menjadi keyakinan bahwa terlalu sering menggendong anak akan berdampak negatif bagi ibu dan anak.
Tidak terasa kini Arsel sudah berusia satu tahun, padahal rasanya belum lama ia masih menendang-nendang dari dakam perut. Bagaimana perkembangannya? Sekarang sudah mulai lancar berjalan dan sepertinya tidak lama lagi akan mulai berlari-lari.
Ketika Rey memasuki usia 2 tahun, saya mulai memikirkan bagaimana cara mengajarkan toilet training. Pendekatan apa yang akan dilakukan, peralatan apa yang harus disiapkan, dan sebagainya. Tentunya proses toilet training ini akan berbeda-beda pada setiap anak.