Ini sebetulnya makanan modifikasi yang saya buat untuk Aghnan. Inspirasinya sih dari baked potato cheese brokoli. Tapi sepertinya lebih enak ya kalau ditambah salmon.
Seperti apa sih perilaku makan yang baik? Karena saya psikolog, tentu saja yang saya kisahkan di sini adalah pembentukan perilaku makan positif alias pola makan yang sehat secara psikologis.
Belum lama ini saya melahirkan anak ketiga. Tentunya setiap anak memiliki cerita masing-masing. Sekarang ini saya mulai siap-siap untuk memasuki masa MPASI Ryu. Dengan kesibukan dan kerepotan yang berbeda, tentunya saya ingin persiapannya lebih baik lagi.
Saat anak-anak mulai belajar makan, saya tidak terpikirkan untuk memberikan mereka makanan-makanan tradisional Indonesia yang kaya bumbu. Namun ternyata, kita bisa mengolah dan memperkenalkan mereka pada makanan nusantara sejak masa MPASI/MPASU.
Sebagian besar Urban Mama pasti pernah menghadapi fase anak susah makan. Terlebih, kalau anak sedang sakit… si kecil mau buka mulut saja sudah bersyukur. Kebetulan saya baru saja melewati fase anak susah makan karena sakit.
Di tulisan sebelumnya, saya berbagi tentang waktu untuk memulai pemberian MPASI di Belanda, pengenalan jenis makanan, serta beberapa kebiasaan makan anak-anak di Belanda. Tentunya berbeda dengan kebiasaan makan anak-anak di Indonesia, tetapi ada beberapa contoh yang menarik untuk Urban Mama amati, seperti bagaimana kalau anak susah makan?
Saat berkunjung ke consultasi biro di Belanda, kami kembali bertemu dengan specialist nurse dan beliau masih ingat tatkala kami banyak bertanya tentang peraturan dan budaya kesehatan di Belanda. Ketika berdiskusi soal MPASI, menurutnya budaya makan Asia sangat berbeda dengan Belanda.
Saya masih ingat saat Lana berusia enam bulan dan mulai MPASI. Ketika itu saya masih bekerja setiap hari di kantor, rasanya masa-masa ini penuh drama. Apalagi saya termasuk ibu yang jarang masuk dapur, jarang masak, dan belum ada peralatan MPASI yang canggih seperti saat ini.
Usia 6 bulan adalah fase saat Rumi sudah boleh diperkenalkan dengan makanan padat. Euforia menyambut tahapan baru perkembangan Rumi saya lakukan dengan menyiapkan peralatan "tempur" MPASI.
Masa MPASI adalah masa mengenalkan makanan setelah bayi berusia 6 bulan. Selain senang memasuki masa MPASI ini, saya juga merasa sedikit khawatir, kira-kira apakah makanan yang saya berikan sudah tepat dan apakah Aiko akan senang saat makan atau tidak. Saya secara khusus membekali diri dengan mengikuti pelatihan persiapan MPASI di klinik laktasi agar bisa memberikan MPASI pada Aiko sesuai dengan anjuran WHO.