Badan Langsing Berkat Food Combining

Oleh Wiwin pada Senin, 02 September 2013
Seputar Our Stories

Setelah melahirkan, tidak sedikit urban Mama yang bertanya-tanya, kenapa badan tidak mudah kembali ke bentuk semula. Permasalahan inilah yang saat ini saya rasakan. Setelah proses menyusui 2 tahun, namun nafsu makan tidak mau pergi juga sehingga lemak bergelambir kemana-mana. Tidak heran setiap bertemu orang, saya beberapa kali menerima pertanyaan, "Sedang hamil ya?"

Saya menimbang berat badan dan ternyata berat badan saya bahkan sudah lebih dari ketika saya sedang hamil 9 bulan.


Saya lalu berusaha menurunkan berat badan. Segala cara sudah dicoba dari minum obat ramuan pelangsing hingga diet ketat kalori, hingga minuma suplement pengurus badan. Namun apadaya si lemak tak kunjung pergi dari perut dan sekitarnya, jadi tak heran jika badan terasa berat sehingga malas untuk aktif. Kemudian saya mulai browsing dan baca-baca tentang segal hal berbau berat badan dan kesehatan. Akhirnya saya menemukan food combining. Dari sekadar menjadi follower twiter Erikar Lebang, akhirnya saya mengikuti tata cara hidup sehat dengan food combining. Awalnya hanya mencoba-coba dengan minum jenifer setiap pagi sehabis tidur lalu mulai mengikuti aturan bahwa pukul 04.00 - 12.00 adalah masa pembuangan, pukul 12.00-20.00 adalah masa mencerna dan pukul 20.00 -04.00 adalah masa penyerapan. Jadi kita harus pintar mengatur pola makan sehat kita.




Saya lalu konsisten untuk melakukan proses dan juklak food combining. Cukup simple dan tidak membebani kantong serta manfaatnya yang luar biasa. Food combining adalah sebuah konsep yang mengacu pada fakta bahwa setiap kelompok makanan memiliki waktu cerna dan serap yang berbeda-beda. Nyatanya, jika mengonsumsi makanan dalam satu kelompok, penyerapan nutrisi akan jauh lebih efektif dan tidak akan menimbulkan masalah pencernaan. Setiap kelompok makanan yang akan dicerna memerlukan enzim cerna yang berbeda-beda. Beberapa kelompok makanan memerlukan zat asam sedangkan lainnya membutuhkan zat alkali. Ketika makanan yang tidak satu kelompok dikonsumsi bersamaan, alkali dan asam bertemu sehingga menetralisir satu sama lain dan akhirnya menghambat pencernaan. Oleh karenanya, food combining tidak menyarankan orang-orang untuk menyantap nasi, lauk pauk, sayuran, dan buah sekaligus dalam 1 jam makan. Segala jenis protein memerlukan suasana asam di dalam lambung, sebaliknya jenis karbohidrat justru memerlukan suasana lambung beralkali. Jika zat pati (karbohidrat) dan protein ada di dalam lambung secara bersamaan maka hal ini akan memicu pertentangan dan menghasilkan suasana lambung yang tidak kondusif. Sebagai hasilnya adalah gangguan pencernaan, gas pada lambung, dan penyerapan yang miskin nutrisi. Untuk itu, kombinasi makanan sehat yang baik adalah karbohidrat ditambah sayuran, protein, dan kacang-kacangan yang dikonsumsi pada jam yang berbeda.

Karbohidrat dan buah adalah kombinasi yang harus dihindari. Konsumsi kelompok makanan yang berbeda harus disesuaikan dengan waktu cerna setiap jenis makanan. Yang tak kalah penting dari konsep food combining ini adalah, seseorang diwajibkan untuk mengunyah makanan hingga mencapai konsistensi yang berair dan kemudian baru boleh menelannya. Ini dimaksudkan agar proses pencernaan dan penyerapan nutrisi berjalan efektif.

Jika kita mengkaji pola makan Rasulullah, sebenarnya Rasulullah telah menerapkan metode Food Combining. Karena Rasulullah mengkonsumsi hanya makanan tertentu pada waktu tertentu yang ternyata sangat sesuai dengan siklus pencernaan. Selain itu, berdasar riwayat Aisyah disebutkan bahwa Nabi tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika Nabi sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengna kurma, beliau tidak akan roti. Begitu juga bila Nabi makan dengan sup daging, beliau tidak akan memakan makanan lain selain gandum dan sup daging itu.
Rasulullah pun tidak memakan dua jenis makanan panas atau dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam waktu bersamaan dan tidak langsung tidur setelah makan malam. Ikan dan daging merupakan sumber protein, sehingga tidak dianjurkan oleh Rasulullah untuk mengkonsumsinya pada waktu bersamaan. Begitupun menurut pakar Food Combining yang menyatakan bahwa kombinasi ikan dan daging kurang baik.

Setelah kurang lebih ikut juklak food combining ini, alhamdullilah badan lebih enak, nyaman, lebih ringan, dan hebatnya berat badan sudah mulai ke bentuk ideal. Yang dulunya 60kg, setelah kurang lebih 3 bulan melakukan food combining sekarang sudah 52kg, turun 8kg tanpa harus melakukan diet yang menyiksa. Pola makan juga tidak terlalu terganggu, di pagi hari setelah bangun tidur minum perasan jeruk nipis (jenifer) 1 gelas, dan untuk sarapan lebih memilih makan buah segar yang saya beli di pasar tiap pergi ke kantor. Jam makan siang masih tetap pukul 12 dengan menu murah nan sehat, masakan rumah kalau sempat bangun pagi untuk masak sebelum pergi kerja. Tapi bila tidak sempat, saya membeli makan siang dengan menu variasi yang sesuai juklak pati + sayur atau protein hewani + sayur atau pati + sayur. Tergantung pada selera kita saja, yang pasti harga murah tetapi sehat yang kita dapatkan. Makan malam sebelum pukul 20.00 adalah waktu yang pas untuk makan malam, dimana disesuaikan dengan isi lambung jika terlalu kenyang maka makan yang ringan saja.

Jadi kata siapa mau hidup sehat itu mahal? Tidak terbukti ternyata.

15 Komentar
ika Riwayanti November 24, 2015 9:20 am

kalo sedang hamil menerapkan food combining gimana ya moms? nyari-nyari di google sih oke. bisa buat baby sehat n nanti pas lahir gak sakit-sakitan. gmana menurut moms? ada kah yg menerapkan FC ini waktu lagi hamil? maaf pertanyaannya panjaaang. hehhe

sanchi July 20, 2014 3:04 pm

nah perlu ditanyain nih tentang susu yang diminum Rasul, banyak yang bilang susu yang sehat untuk dikonsumsi manusia itu susu kambing, atau yang pokoknya bukan susu sapi

dan dari beberapa artikel yang aku baca, Rasul memang meminum susu kambing/domba. dimana susu tersebut masih aman dan layak untuk dikonsumsi manusia dewasa karena kandungannya yang bebas laktosa :)

tambahan, dalam buku tentang pH Enzyme yang aku baca memang susu kambing adalah susu terbaik :D

Asri Fitriasari
Asri Fitriasari November 19, 2013 7:36 am

samaaaaa.. aku pun pelaku FoodCombining meski sering banget cheating hehehe.. Cuma ya itu kerasa banget bedanya kalau FC. Badan lebih enak nyaman seger dan tau-tau badan makin langsing.. Seruuu ^^ Aku turun 6kg selama 2 bulan belajar FC. TFS ya mom :*

w2 October 16, 2013 2:48 am

Kira2 fc bisa gendutin badan ga ya? Saya sejak punya anak nalah makin kurus. Apalagi saya urus anak sendiri ga pake babysitter. Berat badan malah lebih kurus dari sebelum hamil. Padahal makan sudah segentong tapi ga naik2 timbangan :(

Wiwin
Wiwin September 6, 2013 2:16 pm

@mom vira & mom otie: maaf jika ada yang salah dalam tulisan saya, ini cuman hasil dari pengalaman, kalau ada salah kutip dari penulisan mohon maaf ya hehehehehe.
@mom-mom yang hebat : ini sekedar sharing pengalaman saja, bener kata mom zata kalau yang penting disiplin. Karena yang masuk ke mulut itulah yang ada outputnya. ayuk hidup sehat yuk...oh ya ada yang rajin lari siapa ya, mau ikut join niy hehehehhe, pertanyaan oot :):)