Benign Myoclonus during Sleep

Oleh Mama Kinarian pada Jumat, 15 November 2013
Seputar Our Stories

Istilah Benign Myoclonus during Sleep ini pertama kali saya baca di Internet. Ketika itu saya sedang berusaha mencari penjelasan kenapa bayi saya, Kinarian, yang baru berusia 6 bulan, selalu terkaget-kaget dalam tidurnya padahal tidak ada suara apa pun. Frekuensi kagetnya bisa 1 menit sekali, kadang ia terbangun, membuka mata sebentar lalu tertidur lagi, kadang ia terbangun, merengek, dan tidak bisa tidur lagi. Biasanya ia akan benar-benar terbangun kalau tidurnya sudah lebih dari 10 menit. Kaget-kagetan ini memang sangat mengganggu tidurnya, bahkan kalau siang ia hanya tidur maksimal 30 menit. Kadang, saking mengganggunya, saya sampai sedikit menindih satu tangan dan kakinya dan memegangi tangan dan kakinya yang lain ketika tidur, agar kalau ia kaget dan tubuhnya bergerak, gerakannya itu tidak sampai membangunkannya, kadang cara ini berhasil, kadang juga tidak. Untung saja di malam hari kaget-kagetannya ini tidak begitu mengganggu, walaupun kaget dia masih bisa tidur pulas paling tidak selama 1-1,5 jam untuk kemudian terbangun, menyusu dan tidur lagi.


Saya sempat khawatir dengan hal ini, oleh karena itu saya berusaha mencari penjelasan di Internet. Informasi yang muncul hampir semuanya mengarah ke Infantile Spasm atau epilepsi pada bayi, di mana bayi yang menderitanya sering kaget, tapi sebenarnya itu adalah kejang yang bisa merusak otak, menyebabkan keterlambatan perkembangan, dan hal-hal mengerikan lainnya. Saya jadi makin khawatir.

Saya berusaha untuk mencari informasi lebih lanjut, sampai akhirnya saya menemukan sebuah artikel jurnal kedokteran yang membahas tentang Benign Myoclonus during Sleep (BMdS) pada bayi yang sering salah didiagnosa sebagai Infantile Spasm (IS) atau epilepsi pada bayi karena keduanya mempunyai gejala yang sama. Hati saya sedikit tenang, berharap Kinarian hanya terkena BMdS, dan bukan IS. Tapi saya masih belum bisa sepenuhnya tenang, sampai akhirnya saya membawa Kinarian untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak yang mempunyai keahlian sub spesialis syaraf. Dokter menyatakan Kinarian mengalami BMdS. Tapi karena biasanya BMdS ini hanya menimpa bayi yang masih kecil, sedangkan Kinarian waktu itu sudah berusia 6 bulan, dokter lalu menyarankan untuk dilakukan EEG pada saat tidur alami. Setelah menunggu 1 bulan karena maju mundur membayangkan sulitnya melakukan EEG, akhirnya saya membawa Kinarian untuk di-EEG.

Setelah hasil keluar dan dibaca oleh dokter, dokter pun dengan mantap menyatakan bahwa semuanya normal dan Kinarian memang hanya terkena BMdS. Sekarang Kinarian sudah berusia 8 bulan, kalau tidur masih sering kaget, tapi sudah jauh berkurang. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kaget-kagetannya akan hilang sama sekali.

16 Komentar
Nafilah Firman February 10, 2020 9:44 pm

Moms, apakah kinarian dapat obat dari dokternya ketika pertama kali divonis BMDS? Karna bayiku usia 4hari diberi phenobarbital dan vitamin B6 selama 1 bulan, dan rencana utk melakukan perjalanan pesawat dari sby ke jkt apakah aman yah utk si bayi? Apakah BMDS dapat memicu kejang (step) pda saat bayi panas?

Andini Nurviadani
Andini Nurviadani September 25, 2020 2:14 pm

anak saya waktu umur 1 minggu juga gitu mba. saya kira cuma kaget biasa.. saya juga sudah konsultasi dengan bidan yg membantu saya, katanya normal2 saja karena sistem syaraf yg masih belum sempurna. tp lama2 jadi parno yg sekarang sudah umur hampir 2 bulan. terkadang tangan dan kaki masih suka goyang2 seperti kaget.. apalahi di tambah lihat video2 di youtube karna penasaran malah mendugaduga & malah jadi negatif thingking :(( tp setelah baca tulisan mba ini sy jd lumayan tenang..

Ira Andhika
Ira Andhika January 24, 2017 10:34 pm

Hai mama, bayi sy skrg usianya 1bulan, pas dy usia 1minggu dy pernah diambil darah utl cek bilirubine, disela waktu menunggu hasil lab, dy yg ada di posisi gendongan sy tiba2 tangan dan kakinya seperti berkedut dgn frekuensi yg agak lama..mungkin skitar 1 menit. Sy yg awan dgn hal ini bertanyalah pada bidan jaga di poli anak. Jawaban mereka mungkin krn efek diambil darah, si bayi masih merasa sakit. Nah sejak kejadian diambil darah itu bayi sy menjadi srg berkedut badannya saat tidur (yang paling tampak kaki dan tangan), sempat sy tanyakan pada dr. Anaknya yg menolong kelahiran jwbnya itu jiterriness dan tdk apa2 selama kalau dipegang hilang..katanya faktor udara yg dingin.. Sy mulai mencari artikel ttg jitteriness da bbrp video di youtube, akhirnya sampailah saya menemukan video benign myoklonus during sleep, sy merasa bayi sy mengalami hal ini..krn keditan muncul hanya selama dia tertidur dan expresi bayi sperti tdk terjadi apa-apa alias biasa saja..
Sy domisili di malang, utk lbh jelas ttg diagnosa saya, apakah sya hrua langsung ke dokter saraf atau minta rujukan dari dokter anak?
Trus kira2 cara mbk menangani kedutannya bagaimana, krn selama ini sy hanya memakaikan bedong biar suhu badan bayi saya selalu hangat..
Trimakasih

Ekamarlina February 20, 2015 12:56 am

Haloo mama Kinarian.

Putriku baru lahir usia kini 2 minggu...dan mengalami gejala sama seperti kinarian yaitu terkaget2 atau kedetan di tangannya dan kaki. durasinya lama dan sering, aku sangat khawatir...boleh sharing donk kira-kira untuk memastikan ini BMDS atau IS apa yah?BMDS berbahayakah?boleh share dokter yang menangani kinarian bun?ada videonya gak, klo ada share k emailku [email protected].

Makasih.

Mama Kinarian December 4, 2014 7:15 am

Ummu Hadid, terima kasih kembali :) Terima kasih juga untuk doanya. Sekarang Kinarian sudah berusia 21 bulan dan sudah tidak kaget-kaget lagi kalau tidur. Mudah2an Hadid juga segera hilang kaget-kagetannya ya :)

ummu hadid December 3, 2014 3:34 pm

Hadid juga sering kaget2an kalau tidur, apalagi kalau baru terlelap. Kita gerak dikit dia terkaget. Waktu newborn bahkan ga da suara apa-apa bisa kaget sendiri, setelah baca artikel moms jadi ngerti :D
makasih infonya ya moms, semoga Kinarian bisa tidur nyenyak tanpa terkaget2 lagi :)