Dongeng dan Perkembangan Moral Anak

Oleh Arsetyanita Puspitasari pada Sabtu, 19 November 2016
Seputar Book Reviews
Dongeng dan Perkembangan Moral Anak

Mendengar cerita atau dongeng sebelum tidur menjadi salah satu kegiatan wajib dan ditunggu-tunggu oleh anak saya, Alif. Kegiatan mendongeng ini memang awalnya saya biasakan untuk menggantikan ritual menyusui Alif ketika menjalani proses penyapihan dan ternyata Alif menjadi begitu ketagihan dengan cerita. Baik cerita dari buku maupun karangan saya sendiri. 

Semenjak tahu Alif menyukai kegiatan mendongeng, saya mencoba membeli buku bertema mendongeng untuk menambah wawasan saya mengenai dongeng. Salah satu buku yang saya beli adalah Keajaiban Mendongeng yang ditulis oleh Heru Kurniawan. Sampul bukunya sederhana, isinya pun bisa dibilang tidak banyak menampilkan ilustrasi. Tetapi, buku ini berhasil memberikan pesannya bahwa bercerita tidak serta merta hanya untuk kesenangan anak, tapi juga bisa menjadi media atraktif untuk mendidik moral anak.  

Buku karya Heru Kurniawan ini ditulis secara sistematis sehingga menurut saya mudah dipahami. Dimulai dengan pemamparan bagaimana kegiatan mendongeng memberi  kesempatan untuk belajar memahami nilai-nilai, mengerti permasalahan moral yang terjadi, dan cara menyelesaikannya sehingga anak dapat belajar menalar moral yang digunakan tokoh-tokoh dongeng dalam mengatasi permasalahannya. Dikatakan bahwa semakin banyak pesan moral yang dipahami, perkembangan moral anak diharapkan ikut meningkat. 

Penulis lalu menjelaskan, agar efektif untuk membantu perkembangan moral anak yang baik, sebaiknya jenis dongeng disesuaikan dengan tahap perkembangan moral anak. Penulis kemudian memaparkan tahap-tahap perkembangan moral anak  dan dilanjutkan dengan jenis pemilihan dongeng yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Berikut sedikit rangkuman tahap perkembangan moral yang dilalui anak dan jenis dongeng yang sesuai untuk perkembangan moralnya.

Tingkat Pra-Konvensional: Tahap Awal anak mengenal moral. Berkisar antara usia 4-10 tahun. Yang terbagi menjadi dua tahap, yakni:

  • Tahap Orientasi Hukuman dan Kepatuhan: Tahap di mana anak berbuat baik karena takut dihukum oleh pihak eksternal. Dongeng yang sesuai ialah dongeng dengan penyelesaian moral didasarkan pada hukuman. Tokoh utama yang melakukan kesalahan mendapatkan hukuman atas kesalahannya. Umumnya dongeng-dongeng klasik.
  • Tahap Orientasi Relativis Instrumental: Berbuat baik untuk mendapatkan kesenangan diri sendiri. Dongeng yang sesuai misalnya mengenai kebaikan, kepahlawanan, rajin dan suka menolong. Tokoh utama mendapatkan imbalan atau hadiah yang menyenangkan.

Tingkat Penalaran Konvensional: Anak antara usia 10-13 tahun mulai menyandarkan setiap perbuatannya pada norma-norma sosial. Adapun dua tahap berikutnya pada fase ini:

  • Tahap orientasi konformitas interpersonal: Pada tahap ini, anak-anak berprilaku menyenangkan dan membantu orang lain karena ingin disebut “baik” dan diterima suatu komunitas. Dongeng yang masuk pada tahap ini adalah dongeng dengan tokoh heroik yang rela berkorban untuk teman dan lingkungannya.
  • Tahap orientasi hukum dan keteraturan: Pada tahap ini, perbuatan baik dilakukan sebagai wujud ketaatan dan kepatuhan anak pada aturan hukum untuk keteraturan. Dongeng yang mempresentasikan tahap ini dongeng kompleks dan berwujud novel panjang yang menceritakan tokoh yang berbuat baik untuk keteraruran sosial. Contohnya: Seri Harry Potter (J.K. Rowling), The Lord of the Rings (J.R.R.Tolkien).

Menurut penulis, menyesuaikan dongeng dengan tahap perkembangan moral penting karena bila tidak memberikan pendidikan moral sesuai perkembangannya akan berdampak pada kedewasaan pemikiran moralnya kelak.

Bagi saya yang awam soal dongeng mendongeng, buku ini menyediakan info yang cukup lengkap untuk bekal saya mendongeng. Selain tahap perkembangan moral yang menjadi penjelasan utamanya, dibagian akhir buku juga diberikan tips menumbuhkan kecintaan anak pada dongeng dan kiat menyajikannya. Dari isi dan cara penulis menjelaskannya, buku Keajaiban Mendongeng ini bisa menjadi salah satu panduan praktis bagi orangtua yang ingin mengekspresikan kasih sayang sekaligus menanamkan nilai kepada anak mereka dalam kegiatan mendongeng.

Kategori Terkait


Tag Terkait

2 Komentar
Eka Gobel
Eka Gobel November 20, 2016 8:20 pm

Bagus banget ya, bukunya. Terima kasih reviewnya ya mama. Mau cari ah di toko buku

Atiqoh Djuhdi
Atiqoh Djuhdi November 19, 2016 9:23 am

Thanks atas review bukunya.

 

Artikel Terbaru
Senin, 09 November 2020 (By Expert)

Mengenal Lebih Dekat Rahasia Manfaat BPJS Sebagai Asuransi Proteksi Kita

Jumat, 25 Desember 2020

6 Keuntungan Tidak Punya Pohon Natal di Rumah

Kamis, 24 Desember 2020

Rahasia kecantikan Alami dari THE FACE SHOP YEHWADAM REVITALIZING

Rabu, 23 Desember 2020

Lentera Lyshus

Selasa, 22 Desember 2020

Different Story in Every Parenting Style

Senin, 21 Desember 2020

Menurut Kamu, Bagaimana?

Jumat, 18 Desember 2020

Santa's Belt Macarons

Selasa, 15 Desember 2020

Christmas Tree Brownies