I Am A Proud Daughter

Oleh Anggraini pada Rabu, 20 Oktober 2010
Seputar Our Stories

Perjuangan memberikan ASI kepada Aghnan tercinta bagi sudah dimulai sebelum Aghnan lahir. Dan tantangan tersebut malah didapatkan dari mama saya sendiri. Dari awal saya cerita soal ASI, Mama selalu bilang, “Gak bakal bisa cukup kalau semuanya ASI” atau, “Kalau ditinggal kerja bagaimana” atau, “Nanti bayinya gak kenyang” dan segambreng alasan-alasan yang sedikit memaksa saya untuk memikirkan tentang kemungkinan menggunakan sufor. Kesalnya setengah mati pada situasi saat itu. Apalagi ditengah semangat dan idealisme tinggi yang kencang tentang ASIX kok malah langsung dihancurkan berkeping-keping oleh komentar Mama. Maklum sih, zaman Mama dulu, pemberian sufor itu malah dianjurkan oleh DSA-nya. 


Sedih gak dengan respon demikian dari Mama? Pastinya. Sempat down? Pastinya. Kecewa? Pastinya. Untung suami saya saat itu support 100% untuk ASIX. Dan mungkin that’s all I need. Untungnya saya orang yang suka tantangan. Kalau ditantang semakin menjadi. Dan semakin punya target buat membuktikan pada Mama kalau saya dan Aghnan bisa ASIX. Karena menurut saya kalau kita debat kusir sama Mama gak akan menghasilkan apa-apa. Yang ada tambah kesal dan sedih. Kuncinya hanya perlu dibuktikan dengan hasil yang nyata bahwa itu bisa dilakukan.


Tiap kali Mama tanya, “Kapan mau kasih Aghnan sufor?” Dengan lantang saya bilang, “Insya Allah gak pernah dan gak akan.” Terlalu percaya diri? Yah mungkin tapi  demi ASIX saya belajar kalau kita harus super pede sama diri sendiri. Saya selalu percaya dengan pribahasa nya Paulo Coelho, “If you really want something, then the universe will conspire to help you..” Dan saya percaya semakin saya tanamkan afirmasi positif ke diri saya sendiri, maka saya akan bisa mengejar target yang saya mau.


Alhamdulillah saya selalu di dekatkan dengan komunitas yang pro ASI. Semua pertanyaan tentang keragu-raguan akan ASIX dapat saya temukan jawabannya. Dan itu membuat ilmu saya tentang ASI pun semakin matang. Jadi berbekal ilmu yang cukup tentang ASI saya yakin bisa menyukseskan ASIX untuk Aghnan. Gak muluk kok. Step by step. Yang pertama tentunya bisa lulus S1 ASIX.


Praktiknya memang sulit, apalagi saya C-Sect. Dan ASI saya tidak langsung lancar pada hari pertama. Walau khawatir, saya tidak menunjukkannya di depan siapa pun. Pede kalau ASI akan keluar pada waktunya dan insya Allah akan selalu mencukupi kebutuhan Aghnan.


Melihat saya sangat gigih ingin memberikan ASIX kepada Aghnan dan perjuangan saya memerah tiap 3 jam sekali (bahkan sampai dini hari pun saya bangun) untuk mengumpulkan ASIP, mungkin meluluhkan juga hati Mama. Issue untuk memberikan sufor tidak terdengar lagi. Dan perlahan Mama mulai belajar soal seluk beluk ASI. Dan yang terpenting adalah support Mama mulai terlihat. Mama pun terdengar bangga tiap kali ada orang yang tanya Aghnan mimiknya apa. Dan dengan lantang Mama bilang, “ASI saja kok sudah cukup” . Alhamdulillah. Mama pun bisa satu visi dengan saya.


Senang? Pastinya! Apalagi Aghnan sudah menjadi S1 ASIX. Alhamdulillah. Mama pun sekarang bisa membantu anak temannya yang bermasalah dengan ASI. Mama bisa dengan lancar menjelaskan tentang seluk beluk ASI kepada anak temannya (yaah walaupun bolak balik BBM saya untuk konfirmasi). Dan Alhamdulillah karena gencarnya Mama mendukung anak temannya itu. Hasilnya dari yang tadinya anak temannya 80% memberikan babynya susu formula, sekarang sudah 80% memberikan bayi nya ASI. Dan insyaAllah bisa 100% ASI. Amiiin.


Hebat ya Mama, bisa membuka pikirannya lebar-lebar, mau belajar tentang suatu hal baru dan mau membagi ilmunya dengan yang lain. I am definitely a proud daughter.

38 Komentar
Asri Fitriasari
Asri Fitriasari November 5, 2010 11:37 am

hidup ASIX!!

Nice story, teh :)

V3Adams October 29, 2010 11:29 pm

Anggi, congrats ...

anak pertama gagal ASI ( masih dalam dunia kegelapan hehe ). Buat farah ( 2m ) mati2an harus bisa ASIX n ini aku kasih tau ke mbah utinya. Dia sih setuju ... cuma cara ngasih ASIPnya yg ga setuju .. dia ga tega nyendokin ASIP cos farah nangis kejer. Udah diajak ke klinik laktasi tp tetep aja kekeh minta pake dot. Pake alasan, kl nanti pas aku kerja n dia lg keluar n ditinggal sm mbaknya, kan bisa aja asal2an nyendokin. Lah kl dia mbahnya bisa ga tega, kl mbaknya .. yg penting pekerjaannya selesai. nah ini nih yg smp sekarang masih berjuang.
Soal ASI n MPASI, mamaku mendukung bangetsss ... krn dia aktiff di posyandu.. n katanya kl aku berhasil S1 ASIX bakalan share ke semua ( krn aku krja )...

salam buat mamanya ya

fitri

Ceniza Hakim
Ceniza Hakim October 27, 2010 8:28 am

Anggi, sama kayak BundaRyuzo, saya juga silent reader blogmuuu..hauhauhau (terutama soal persiapan married :p). Congrats udah lulus S1, semoga Aghnan bisa 2 tahun syukur2x dpt makanan paling bernutrisi di dunia untuk bayi itu yaa...(doakan saya juga, hohoho). Salam kenal! :)

bunda ryuzo
bunda ryuzo October 22, 2010 8:33 pm

mb anggi lam kenal ya..cupcup buat aghnand
dah lama jd silent reader blog nya mb anggi..
mg2 aku jg bs jd ASIX mama...
br siap2 mpasi buat ryuzo ni.. bakalan banyak nanya ma mbak anggi ni...bole ya mbak...

Anggraini
Anggraini October 22, 2010 8:39 am

@BunDit
Amiin.. Makasih doanya ya bu :)

@Aini
Betuuul bangeeet.. Tim sukses itu pentiiing bangeet!! ;)

@Rella
Thanks bu.. Si mama sampe geer dibilang keren :P

@Elvaza
Hi bu, salam kenal. Iiih ko ga pernah negor sih di blog :)

@fatimah
Thanks bu :)