Jalan-jalan ke Bali Zoo

Saat liburan Natal kemarin, kami bertiga mengunjungi Bali Zoo untuk yang kedua kalinya. Kali pertama adalah saat Jojo berulang tahun yang pertama. Kini Jojo sudah berusia 20 bulan, sudah lincah ke sana-kemari dan menunjukkan minat yang besar terhadap hewan.

Walaupun ukurannya lebih kecil daripada taman satwa lainnya, menurut kami Bali Zoo lebih bersahabat untuk balita. Di sini tidak ada wahana permainan, tidak ada waterplay, bahkan tidak ada bis atau kereta safari yang membawa kita berkeliling. Namun, tempatnya sangat nyaman untuk berjalan kaki, sangat stroller-friendly, teduh, dan bersih. Banyak kursi-kursi untuk sekadar duduk melepas lelah, tanaman rimbun di mana-mana menghalangi panasnya matahari, tempat sampah diletakkan di tiap sudut. Semua hewan terlihat terawat dengan baik. Papan-papan informasi diletakkan di depan kandang, sangat membantu kita mengetahui tentang satwa yang hidup di situ. Ada pertunjukan edukasi di jam-jam tertentu, seperti Bird Show, Elephant Feeding, dan lain-lain. Untuk keluarga dengan putra-putri yang masih sangat kecil, yang ingin bersantai dan tidak terlalu banyak bermain-main, sambil menikmati udara terbuka dan aneka hewan beserta unsur edukasinya, maka Bali Zoo adalah tempat yang tepat.

Favorit Jojo adalah Petting Zoo, dimana kita bisa masuk dan membelai hewan-hewan jinak di sana, serta memberi makan juga. Banyak kelinci dan rusa dilepas di area ini, mereka ramah-ramah dan tidak takut pada manusia. Rusanya suka mencium, loh! Jojo suka sekali membelai bayi rusa dan berusaha memegang kelinci yang lincah. Kami lihat beberapa pengunjung lain membawa bayi mereka masuk ke Petting Zoo ini, dan para bayi mungil ini begitu tertarik melihat bayi rusa menghampiri mereka. Bayi manusia dan bayi rusa, sama lucunya!

Selain melihat-lihat hewan dan menonton pertunjukan, ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di sini (dengan biaya tambahan). Seperti naik kuda poni, tur gajah sampai ke desa sekitar, sirkuit Treewalk sampai trekking di alam sekitar. Namun kami tidak melakukan aktivitas apa-apa karena Jojo masih terlalu kecil, jadi hanya jalan-jalan santai saja dan menonton pertunjukan. Ada juga program A Night At The Zoo tiap hari Rabu dan Sabtu di mana kita bisa melihat kegiatan satwa di malam hari.

Kami sempat menonton Bird Show di pukul 11 pagi, mengemil buah-buahan yang kami bawa dari rumah, kemudian memberi makan gajah. Saat tengah hari tiba kami duduk di restoran yang menghadap ke sarang singa, minum kopi, dan makan kue-kue sementara Jojo menghabiskan bekal makan siangnya. Sekitar pukul 13.30 kami meninggalkan Bali Zoo, Jojo langsung pulas begitu duduk di car seat.

Tips untuk ke Bali Zoo:

• Pergilah sepagi mungkin. Kami sudah ada di sana dari pukul 9 pagi begitu Bali Zoo buka, saat udara masih belum terlalu panas dan belum banyak pengunjung. Karena tempatnya tidak terlalu besar, setengah hari sudah cukup untuk main-main di Bali Zoo, kecuali bila ingin mencoba berbagai aktivitas yang saya sebutkan di atas. Jika tidak, bisa lanjutkan wisata ke daerah Ubud yang tidak jauh dari situ.


• Bawa air putih, tabir surya, dan topi. Jika mau, bisa juga membawa bekal snack atau sandwich. Ada dua restoran yang nyaman di sana untuk makan siang, tetapi kami lebih memilih makan snack saja dan kemudian pindah makan siang di tempat lain (seperti di Ubud yang terkenal dengan wisata kulinernya).


• Bawa stroller sendiri, karena tidak ada penyewaan stroller di sana. Kami pakai baby carrier saja karena Jojo tidak betah duduk di stroller.

Lokasi: Desa Singapadu, Sukawati (Gianyar)
Waktu buka: pukul 9 pagi - 6 sore, buka tiap hari kecuali Nyepi
Tiket masuk: untuk pengunjung domestik Rp85.000,- per orang, anak-anak Rp42.500,- per orang, anak di bawah 2 tahun gratis

Urban mama, saat berkunjung ke Bali, jangan lupa sempatkan ke Bali Zoo bersama putra-putri tercinta ya!