Mainan Edukatif Tak Harus Mahal

Oleh wiwit patriani pada Jumat, 19 Juli 2013
Seputar Activities

Menurut berbagai penelitian para ahli perkembangan anak, pada masa usia 1-5 tahun (disebut juga masa Golden Period) otak anak sedang berkembang dengan pesat. Jadi, masa-masa ini adalah saat yang tepat untuk memberi stimulasi positif kepada anak balita. Stimulasi positif adalah kegiatan yang dilakukan untuk merangsang otak anak bekerja dan berproses secara positif. Nah, karena pada masa Golden Period kegiatan yang paling digemari anak adalah bermain, maka sebaiknya kita sebagai orangtua menstimulasi dengan rangsangan positif dari beragam permainan.

Bermain merupakan aktivitas alamiah yang menyenangkan untuk anak. Lewat bermain anak dapat bereksplorasi dengan dirinya dan lingkungannya, memiliki daya imajinasi yang aktif, dan terutama mampu merangsang tumbuh kembang anak lebih optimal. Bermain tidak hanya melatih perkembangan fisik, tetapi juga otak/intelektual. Dengan bermain, anak akan terbiasa menggerakkan otot-ototnya, belajar mengkoordinasikan gerakan, melatih dan mempertajam fungsi panca indera, serta menyalurkan energi.

Dunia anak adalah dunia bermain sambil belajar. Stimulasi otak yang terjadi saat anak bermain akan mengembangkan aspek-aspek kognitif seperti kemampuan memecahkan masalah, kemampuan bahasa, asah logika, serta konsep-konsep dasar lainnya yang nanti akan dipelajari di sekolah.

Banyak aktivitas menyenangkan yang dapat dilakukan orangtua bersama anak balita mereka. Mulai dari bermain lempar tangkap bola, bersepeda di sekitar rumah, menggambar, bernyanyi atau berkebun bersama. Sebaiknya orangtua memilihkan jenis permainan yang menarik, edukatif dan dapat merangsang perkembangan kognitif anak.

Menurut Dr. Alvin Rosenfeld, profesor pendidikan anak Universitas Stanford, mainan yang dirancang baik dan sesuai untuk anak usia dini dapat membantu mengembangkan proses kognitif otaknya. Misalnya melalui permainan mencocokkan bentuk yang dapat melatih anak balita mengenali bentuk dan ukuran. Begitu juga bermain balok-balok kayu untuk melatih anak balita mengkoordinasi gerak motorik dan keseimbangannya.

Namun, sebagai orang tua, kita juga perlu meningkatkan kreativitas anak dengan cara memberikan kebebasan pada anak untuk bermain permainan yang mereka sukai. Selain bertujuan untuk mengoptimalkan proses kognitifnya, bermain haruslah dapat membuat anak lebih mandiri dan gembira dengan dirinya. Sering kali anak-anak tak tahu dan tak peduli apakah mainan mereka mahal atau murah karena bagi anak-anak kecil bermain adalah segalanya-menyenangkan.

Jadi, sejatinya mainan edukatif tak perlu mahal. Semua benda yang ada di rumah bisa disulap menjadi aneka mainan edukatif untuk si kecil. Apa yang bisa kita lakukan dengan sehelai kain? Mungkin tidak banyak. Tapi apa yang anak-anak dapat lakukan? Kain itu dapat bertransformasi menjadi tenda, celemek, tikar piknik, bahkan bisa menjadi sayap kupu-kupu. Atau berikanlah panci dan sendok sayur, maka ia akan menjadi seorang drummer handal!

Berikut ini beberapa ide untuk membuat mainan edukatif sederhana di rumah:

1. Majalah bekas untuk belajar menggunting dan menempel.

2. Dua selongsong tisu gulung yang direkatkan untuk membuat teropong, lalu Mama bisa mengajak si kecil bermain peran menjadi pelaut atau petualang di hutan.

3. Kertas, koran bekas dan cat air untuk belajar melukis, membuat topeng, atau untuk belajar melipat membuat origami.

4. Tepung dan pewarna makanan untuk membuat mainan dough sendiri

5. Bermain pasir

6. Bermain air untuk belajar menuang, belajar konsep penuh-kosong.

7. Kardus yang dibolongi dengan pembolong kertas lalu minta si kecil memasukkan tali sepatu melewati bolongan-bolongan tersebut (seperti menjahit), untuk melatih motorik halus tangannya.

8. Memasak atau membuat kue

9. Kotak sepatu untuk bermain lomba berjalan, melatih keseimbangan dan koordinasi kaki.

10. Botol air mineral bekas yang disusun untuk bermain bowling, dan lain-lain.

Kita akan kagum terhadap kemampuan anak berkoordinasi, kecerdasan dan kepercayaan dirinya yang berkembang pesat seiring pertumbuhannya dengan cara bermain. Dan sebaiknya kita tidak melewatkannya.

Yuk, Mama, kita bermain bersama si kecil !

Kategori Terkait


Tag Terkait

9 Komentar
Rosa Adelina
Rosa Adelina March 16, 2014 12:43 pm

pas banget bun! makasih ya.. lagi nyari2 permainan kreatif buat anak :) yang nomor 10 gak kebayang sebelumnya, padahal bekas botol banyak

mamafabian October 16, 2013 11:32 am

Jadi merasa bersalah :(
Akhir2 ini memang Fabian lagi seneng explorasi, tapi suka aku marahin karena jadi bikin berantakan.. padahal dia lagi belajar ini itu yah :(

Postingan ini ngebuka mata ku, thank you mom :)

Hanifa
Hanifa July 22, 2013 11:17 pm

mirip2 ya maenannya anak kecil, anakku juga suka maen botol atau gelas2 plastik diisi aer, ditumpahin, diisi lagi hehe.. kalau mommynya lagi masak suka ikut2an maenan garam, tepung dll

zata ligouw
zata ligouw July 20, 2013 8:41 am

Makasih ide2nya BundaMedinaMecca.. Sebenarnya simple tapi kadang nggak kepikiran ya mom? :)

wiwit patriani
wiwit patriani July 20, 2013 5:47 am

Sari, Selamat bermain! :)
Ningning, waaah iya seru banget tuh metikin jambu, dulu waktu kecil aku juga suka. malah kadang2 makan jambunya di pohon. hehee..
Seymour, iya mom apa aja bisa jadi mainan buat si kecil :)

Oia, mainan "jadul" semacam engklek, lompat tali, congklak atau cublak2 suweng (mama yg orang jawa mungkin tau ini :), bisa juga lo moms diperkenalkan kepada anak balita.