Memahami Trauma pada Anak

Oleh diko pada Rabu, 05 April 2017
Seputar Tips
Memahami Trauma pada Anak

Daycare merupakan salah satu solusi bagi orangtua bekerja sebagai tempat yang dipercaya oleh orangtua untuk menitipkan anaknya selama jam kerja. Di daycare sendiri, selain aktivitas hari-hari seperti mandi, makan, bermain bersama teman, stimulasi oleh caregiver, pemeriksaan oleh psikolog-dokter anak-dokter gigi, juga dilakukan aktivitas outdoor, seperti field trip.

Beberapa minggu yang lalu, Deira mengikuti salah satu kegiatan field trip dari daycare, yaitu berinteraksi dengan Dinosaurus di Wisata Legenda TMII. Karena ini merupakan aktivitas daycare, Deira tidak didampingi oleh Yayah & Bubun, hanya bersama teman-teman dan beberapa tante caregivers dari daycare juga pengelola daycare.

Selama ini, Deira mengenal Dinosaurus dari gambar dan video. Pemahamannya belum sampai kepada ukuran tubuh dan seberapa besar suara Dinosaurus yang "sesungguhnya". Karena Bubun tidak menemani Deira selama perjalanan field trip jadi tidak banyak yang bisa diceritakan di sini. Yang pasti sih dari cerita Tante, Deira sempat menangis.

Sorenya, saat Deira dijemput di daycare, Bubun bertanya mengenai Dinosaurus yang kemudian dijawab “Enggak” oleh Deira. Biasanya memang kalau Deira sedang tidak mau main atau tidak ingin membahas sesuatu yang ditanyakan, ia akan bilang “Enggak”. Oke. Bisa ditanyakan beberapa jam kemudian atau esok harinya.

Observasi

Observasi dilakukan selama dua hari. Deira sama sekali tidak mau membahas Dino dan saat ditirukan suara Dino, ia merasa tidak nyaman, tidak seperti biasanya. Dan kejadian “tidak nyaman” ini terlihat hanya pada saat membahas Dino saja.

Di titik ini, Bubun menyadari kalau Deira ada sedikit trauma terkait aktivitas Dino ini.

Ada ketidaknyamanan Deira selama field trip ini yg tanpa didampingi Yayah dan Bubunnya yang biasanya selalu berusaha memberikan pemahaman ke Deira mengenai apa yang ia lihat, di buku cerita vs asli, pemahaman kalau ia tidak perlu takut kepada Dino karena Dino baik – selama Deira tidak mengganggu Dino dengan kehidupannya (dan makhluk hidup lainnya) mereka juga tidak akan mengganggu sehingga Deira tidak perlu takut, dan logika sederhana lainnya.

Pendekatan, Pemahaman, dan Pemecahan Masalah

Sebagai orangtua baru, kami berusaha memahami dan mencari pendekatan yang menyenangkan untuk Deira dalam menanggulangi rasa traumanya ini. Pola kami dalam membesarkan Deira salah satunya dengan tidak menjauhkan Deira dari apa yang ia takuti atau khawatirkan. Kami yakin dengan pendekatan perlahan dan pemahaman yang sederhana akan sedikit demi sedikit mengikis rasa khawatir atau trauma yang ada.

Ini trauma pertama yang Deira alami, kami sebagai orangtua ingin berusaha untuk mengatasi ini dengan beberapa cara:

1. Buku Cerita Bergambar

Memberikan pemahaman bahwa Dinosaurus itu baik. Deira hanya melihat Dino dan tidak mengganggu jadi Dino akan baik kepada Deira. Dino baik & Deira sayang Dino dengan mengelus kepalanya di buku.

2. Mainan Dino

Memberikan pemahaman bahwa Dino aslinya memang besar, tetapi sama baik dan serunya dengan mainan yang Deira punya. Mainan yang bisa bergerak lebih mudah untuk menjelaskan ke Deira cara Dino berjalan, bermain, makan dan aktivitas lainnya.

3. Pretend Play Dino

Bubun menjadi Dino dengan suara dino yang cukup besar dengan gerakan mulut dan tangan yang diusahakan semirip mungkin dengan dino. Juga berusaha menjadi pemandu yang mengenalkan Dino ke Deira. Juga dengan Bubun & Deira bersama-sama menjadi Dino.

Konsistensi

Simple yet fun. Dan yang paling penting pendekatan ini BERHASIL. Beberapa hari kami lakukan ketiga aktivitas ini secara konsisten. Lalu tanpa paksaan dan tanpa ditanya, dengan lancar (dengan kemampuan verbal nya yang terbatas), berusaha “menceritakan ulang” kegiatan field trip-nya melihat dino.

  • Sayang (sambal mengelus mainan Dino nya)
  • Roarrrr (menirukan suara dino sambal membuka tangannya seolah-olah itu mulutnya Dino)
  • Tata endong (Deira digendong tata)
  • Dino
  • Takut (takut)
  • Dino baik
  • Dino bobok (memasukkan dino ke kotak mainannya)

Parenting is not the hardest job in the world, but to be consistent as parents who are raising the kids is a truly amazing yet challenging job. You are the one who know your kids better than anyone else. 

4 Komentar
Gabriella F
Gabriella F April 9, 2017 5:36 pm

Terima kasih sharingnya mama Diko, jadi punya gambaran step by step cara mengatasi trauma pada anak.

Dewi Febrianti
Dewi Febrianti April 5, 2017 10:09 pm

Luar biasa bubun Deira hebat! Anyway lucu amat manggilnya Bubun Yayah :D
Tfs ya bun... noted bgt nihh dan akan manfaat bgt pastinya buat saya pribadi :)

dieta hadi
dieta hadi April 5, 2017 12:27 pm

wah mama diko sharingnya berguna banget nih, bener banget ya kita sebagai orangtua juga harus pintar mencari tahu apa yang terjadi dengan anak dan mencari soulusi yang terbaik sehingga masalah seperti trauma bisa diatasi dengan baik, TFS ya mama

ninit yunita
ninit yunita April 5, 2017 9:04 am

wah salut deh sama bubun... pasti ada aja yaa kejadian anak mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan dan membuatnya trauma. anakku salah satunya. waktu itu ngga sengaja lihat tv pas bapaknya lagi nonton the walking dead, jadi liat zombie... dan itu serem banget sampai tidur pun bilang ombie ombie. tapi kemudian kita kasih tau kalau itu film, ngga nyata, di belakangnya banyak crew film. kebetulan suami ada projek bikin film jadi anak-anak diajak lihat bagaimana pengambilan adegan.

seneng yaa liat deira udah baik-baik aja sama dino sekarang :) bubun hebat! betul yang penting adalah konsistensi yaa.

semoga makin pintar yaaa deira! :)