Menurut saya, setiap busui pasti pernah menghadapi drama menyusui. Mulai dari puting lecet yang sakitnya luar biasa, keluarga terdekat yang ngomporin untuk memberikan susu formula tanpa indikasi medis, anak mogok menyusu, ibu kelelahan…. You name it!
Beruntunglah kita, para Mama millennial, yang hidup di tengah maraknya diskusi seputar kesehatan anak dan parenting. Tak terkecuali, edukasi menyusui. Pihak-pihak yang gencar mengampanyekan ASI ekslusif, di antaranya The Urban Mama (TUM) dan Philips Avent. Sudah beberapa kali keduanya berkolaborasi mengadakan kampanye menyusui eksklusif. Salah satunya lewat #AventSahabatBunda.
Pada Maret 2018, The Urban Mama dan Philips Avent juga menggelar diskusi yang menarik: #TUMBreastfeedingMama: Let’s talk about Breastfeeding. #TumLuncheon ini membahas mitos atau fakta seputar ASI dan menyusui. Narasumbernya dr. Sarah Audia, konselor laktasi. Juga, Mama Blogger Finna Yudharisman yang membagi pengalaman seputar kehamilan dan menyusuinya.
Dokter Sarah (kiri) dan Breastfeeding Mama Finna Yudharisman (kanan)
Seru, kan? Mau tahu apa saja obrolan kami di acara ini? Oke, saya kasih sedikit cuplikan materinya, ya!
Mitos atau Fakta ASI dan Menyusui
Pertama-tama kami membahas soal mitos atau fakta seputar ASI dan menyusui. Berikut beberaoa mitos yang dibahas.
Mitos: keberhasilan menyusui bergantung pada perjuangan mama.
Keluarga khususnya ayah sangat memengaruhi perjuangan Urban Mama untuk menyusui. Dukungan tempat kerja dan teman-teman busui seperjuangan juga berperan penting, lho.
Mitos: puting sakit saat menyusui itu wajar, kok.
Dokter Sarah berpendapat, jika puting busui nyeri saat menyusui bayi, itu berarti pelekatannya salah. Ia menyarankan agar urban mama segera meminta bantuan konselor menyusui.
Mitos: bayi harus menyusu dua jam sekali.
Menurut dr. Sarah, Urban Mama tidak perlu menjadwalkan bayi untuk menyusu. Ikuti saja kemauannya, terlebih ketika ia sedang dalam masa growth spurt atau percepatan pertumbuhan. Namun, jika bayi terlalu lama tidur dan tidak menyusui lebih dari dua jam, mama dapat membangunkannya.
Mitos: bayi yang terus rewel mungkin kurang mendapat ASI sehingga perlu ditambahkan susu formula.
Cari penyebab bayi menangis. Mungkinkah perutnya bermasalah, tidak nyaman dengan kondisi sekitar, atau growth spurt? Bayi yang sedang melalui growth spurt atau percepatan pertumbuhan cenderung terus-menerus menyusu sampai membuat busui kelelahan. Menurut dr. Sarah, keadaan tersebut biasanya berlangsung dua sampai tiga hari. Selain itu, perhatikan juga tanda kecukupan ASI si kecil ya, Urban Mama.
Mitos: menyusui membuat mama kesulitan menurunkan berat badan.
Rutinitas menyusui justru membuat berat badan kita cepat turun! Menurut dr. Sarah, meski kebutuhan kalorinya besar, aktivitas menyusui dapat menghilangkan 350-500 kalori karena pengaruh hormon menyusui.
Pentingnya persiapan sejak hamil
Lalu, Mama Finna Yudharisman juga membagi tips sehat dan bahagia selama kehamilan. Menurutnya, persiapan fisik sejak hamil sangatlah penting. Soalnya, seorang mama harus menanggung bobot badan yang berlipat ganda selama kehamilan sampai beratnya persalinan yang memakan waktu lama. Mama Finna pun rajin berenang sejak kehamilannya berusia lima minggu. Ia juga rutin mengikuti prenatal yoga saat kandungannya menginjak usia tujuh bulan. Manfaat yang dituai pun stamina yang prima. Modal berharga bagi Mama Finna yang harus melalui persalinan selama 24 jam untuk melahirkan sang buah hati, Neng Findy! Salut!
Namun, Mama Finna mengingatkan, segala kegiatan fisik yang bumil lakukan perlu dikonsultasikan dulu ke dokter kandungan, ya!
Selain fisik yang oke, konsumsi makanan sehat bergizi juga penting untuk kehamilan dan janin. Mama Finna rutin mengonsumsi asam folat, protein, sayuran hijau, dan buah. Ia bahkan rela ‘absen’ dulu dari makanan yang mengandung msg.
Tak kalah penting, bumil membutuhkan mental yang bahagia. Kata Mama Finna, kalau suami mendukung, mama akan merasa dicintai. Hal itu pun akan menjadi afirmasi positif yang berpengaruh ke janin.
Agar makin mantap dan siap, bumil juga perlu mencari birth provider yang cocok. Tidak harus dokter kandungan, persalinan dibantu bidan juga bisa, kok, selama bumil merasa nyaman dengannya.
Selain itu, Mama Finna menyarankan bumil yang memasuki trimester ketiga mulai membuat daftar new born essential check list. Misalnya, produk-produk buat bayi. Jangan lupa daftar produk buat ibunya juga, ya. Seperti bra dan baju menyusui serta breast pump.
Menghadapi drama menyusui
Lalu, selama menyusui, Mama Finna mengalami hal yang indah-indah saja nggak, sih?
Yah, seperti pendapat saya di awal, setiap busui pasti pernah menghadapi drama menyusui. Kalau Mama Finna sempat mengalami ASI keluar sedikit sekali di hari pertama pascapersalinan. Tapi untungnya, produksi ASI-nya mulai bertambah dan semakin oke di hari ketiga.
“Mungkin saya sudah mulai nyaman,” ungkap Mama Finna.
Mama Finna juga sempat mengalami nipple cracking. Kebayang kan, perihnya? Menurutnya, ‘obat’ yang paling ampuh untuk mengatasi nipple cracking, ya… olesan ASI sendiri.
Begitu banyak potensi drama yang harus dihadapi busui. Mama Finna pun berusaha mengatur strategi agar rutinitas menyusui secara ekslusif berjalan lancar. Misalnya, Mama Finna tetap memerah ASI meski bekerja dari rumah. “Takut ada kondisi yang mengharuskan pergi keluar rumah,” jelas Mama yang kerap menemui klien-kliennya untuk kerja sama endorsement.
Untuk memerah ASI, Mama Finna mengandalakan produk Philips Avent Breast Pump Manual. Beberapa keunggulannya, mulai dari breast pump cushion yang empuk dan nyaman di payudara sampai desain yang memungkinkan busui untuk memerah ASI sambil bersandar. Apalagi, bagian-bagiannya juga mudah untuk dibawa saat harus keluar rumah dalam durasi lama.
Sepertinya, Urban Mama yang mau melahirkan atau menyetok ASIP wajib punya, nih!
Untuk botol dotnya gimana? Mama Finna pakai Philips Avent Natural. Putingnya menyerupai bentuk payudara Ibu sehingga mengurangi risiko bingung puting dan lengkap dengan fitur antikoliknya. Neng Findy pun bisa fleksibel untuk diasuh oleh siapapun saat Mama Finna harus keluar untuk meeting.
Last but not least dari Mama Finna, ini dia tips agar para busui bisa menyusui dengan lancar:
- Konsumsi makanan dengan nutrisi yang baik seperti sayuran hijau, daun katuk, dan daun bangun-bangun.
- Istirahat, yang cukup. Saat si kecil tidur, Mama juga ikut mengisi tenaga. Batasi dulu keinginan untuk main Instagram atau online shopping.
- ASI booster tidak perlu berupa pil. “Sesimpel makan apa pun yang kita suka. Selama kita happy, hormon oksitosin dan prolaktin oke, ASI-nya akan deras,” terang Mama Finna.
Persiapan MPASI
Masa-masa menyusui ekslusif selama enam bulan hampir selesai. Kini Mama harus bersiap dengan peralatan dan perlengkapan MPASI. Kebetulan di acara #TUMBreastfeedingMama ini, Philips Avent mengenalkan berbagai produk penunjang MPASI yang keren. Seperi Philips Avent 2-in-1 healthy baby food maker yang bisa mengukus dan mencampur makanan dengan tekstur sesuai kebutuhan bayi. Jika membutuhkan fitur menghangatkan dan mencairkan makanan, Mama bisa memilih produk Philips Avent 4-in-1 healthy baby food maker.
Terakhir, pesan dr. Sarah untuk para Mama yang mulai menjalani fase MPASI anak:
- Mulai dari hari pertama menyantap makanan pendamping ASI (MPASI), anak mulai diperkenalkan dengan hidangan empat bintang. Yakni, mencakup sumber karbohidrat, protein hewani, kacang-kacangan (sumber protein nabati dan mineral zat besi), dan vitamin A dari sayuran dan buah.
- Jika tekstur makanan bayi sudah mendekati kasa, perbanyak protein hewani seperti daging merah, bubur diberikan lemak tambahan seperti unsalted butterdan olive oil.
- Selingi rutinitas makan anak dengan snack.
- Biarkan anak menyusu semaunya.
- Bila kenaikan berat badan anak sedikit atau tak naik sama sekali, ia mungkin memerlukan suplementasi zat besi.
Selamat menikmati tahun pertama kehidupan si kecil, Ma!
Senang banget kemarin bisa hadir di event ini, meski udah gak menyusui tapi tetap serius dengerin penjelasan dokter Sarah mengenai mitos tentang ASI.
Sharing mama Finna juga asik banget.
Pokoknya seru.