Saya masih tidak menyangka saat akhirnya sampai di masa ini. Rui yang rasanya baru saja lahir kemarin, sekarang sudah berusia dua tahun. Subhanallah betapa waktu cepat sekali berlalu…
Saat melahirkan Rui, saya memang sudah bertekad untuk dapat memberinya ASI sampai berusia dua tahun. Saya tidak ingin Rui seperti kakaknya Raissa yang hanya mendapatkan ASI selama tujuh bulan. Dan akhirnya saya berhasil menyusui Rui sampai dua tahun. Menjelang Rui berusia dua tahun, rasanya makin berat untuk melepaskan masa-masa indah menyusui.
Sebelum Rui berusia dua tahun, perlahan-lahan saya perkenalkan dengan susu UHT. Yang menjadi masalah adalah Rui hanya mau minum UHT kalau disuapi dengan sendok. Ini benar-benar usaha keras bagi kami, karena pasti tidak mudah. Setelah ulang tahun kedua, saya sempat mulai menyapih dan memberi Rui susu UHT, ditambah dengan pisah tidur saat malam hari. Ternyata Rui mengamuk dan saya tidak tega, sampai akhirnya menyusui lagi. Saya lalu membaca-baca lagi tentang menyapih, salah satunya melalui thread ini. Setelah mempraktikkan saran-saran yang ada, akhirnya saya mulai berhasil menyapih Rui.
Berikut tips untuk menyapih dengan cinta yang saya dapatkan dan pengalaman saya saat menerapkannya:
1. Ikhlas
Kemungkinan besar ini adalah faktor utama yang membuat saya gagal menyapih Rui. Saya sendiri belum ikhlas melepas momen menyusui Rui. Suami juga sempat membahas, sepertinya ibu yang perlu disapih, bukan Rui.
2. Hypnotherapy
Anak umur dua tahun rata-rata sudah mengerti dan memahami apa yang kita bicarakan. Jadi kita harus berikan kata-kata positif berulang-ulang ke anak agar ia dapat memahaminya. Saya malahan menanamkan pada Rui kalau ia sudah berusia dua tahun nanti menyusu pada mama itu No No No. Akibatnya setiap mendengar kata dua tahun ia langsung berkata No No No. Akhirnya saya ulangi dengan kata-kata, "Alhamdulillah RUI udah tambah besar ya, anak besar minum susunya di gelas."
3. Makan dan Minum
Yang sangat terasa saat menyapih adalah bertambahnya frekuensi makan, mengemil, minum, dan minum susu dari Rui. Saya harus menyiapkan banyak makanan dan cemilan, serta segelas air putih kalau sewaktu-waktu Rui haus.
4. Perubahan jadwal
Dulu waktu masih menyusu, menidurkan anak bukanlah masalah besar karena anak mengantuk, disusui, pasti habis itu langsung tidur. Sekarang yang sangat terasa adalah jam tidur siang yang berantakan. Jadi ibu yang akan menyapih harus siap dengan perubahan ini. Tapi untungnya jadwal makan dan tidur malam Rui tidak ikut berubah.
5. Kegiatan bersama sebelum tidur
Untuk menggantikan kegiatan menyusu sebelum tidur. Saya menyiapkan buku bacaan, bermain-main, atau melihat-lihat foto.
6. Dukungan suami
Dukungan suami sangat diperlukan apalagi saat Rui rewel ingin kembali menyusu. Jadi suami akan menemani Rui bermain, membujuk-bujuk Rui, sekaligus meningkatkan bonding dengan Rui.
7. Rewel ingin menyusu
Biasanya Rui mulai tidur pukul 19.00 dan akan bangun sekitar pukul 04.00 - 05.00. Kadang Rui memang bangun satu atau dua kali untuk menyusu. Saat sudah disapih, saya harus mencoba menenangkan Rui dengan menggendongnya sambil mengulangi kalimat hipnosis di atas, mengajaknya duduk di sofa, memutarkan musik, kadang sambil disuapi susu.
8. Konsisten
Salah satu kunci keberhasilan menyapih adalah konsisten. Walaupun Rui menangis minta menyusu, biasanya akan langsung saya sayang-sayang saja dan ditawari minum air putih atau susu UHT.
Semoga sharing ini berguna bagi ibu-ibu lain yang sedang dalam proses menyapih. Seperti saya yang juga terbantu dari sharing ibu-ibu lain. Selamat menyapih dengan cinta!
Mbak Rizqa, aduh...saya kita punya nama panggilan yang sama ya, "Mama Rui". Nama anak saya juga Rui, senang sekali membacanya, jadi lebih personal gitu, karena namanya sama, hahaha...
Terima kasih sharingnya, menambah ilmu menyapih saya, meskipun waktu menyapih masih lama :)
tfs ya mom :)
Thanx Mama Rui atas sharingnya..
iya, mungkin aku juga belum ikhlas ni. udah kelewat 1.5 bulan.
Mama, saat ini saya masih struggle menyapih Bim adiknya Bit. Walaupun 3 bulan lagi Bim baru berumur 24 bulan, saya mempersiapkan diri mulai sekarang. Memang betul ternyata saya belum ihklas menyapih Bim. Pengen nangis, ngga rela deh sebenernya. Tapi tetap harus yakin bahwa ini untuk kebaikan si kecil.