Saat Harus Memerah Di Kantor

Oleh queen maha pada Rabu, 07 Maret 2012
Seputar Our Stories

Begitu memutuskan untuk memberikan ASI ekslusif untuk Giselle, 5 bulan, saya tahu bahwa saya harus mempersiapkan banyak hal sebelum saya kembali bekerja. Seperti cerita teman-teman saya sesama ibu, sebelumnya saya membiarkan begitu saja jika ASI saya meluber saat sedang menyusui Giselle, tanpa berpikir bahwa sebaiknya saya peras dan dikemas di kulkas. Namun, atas saran teman, saya memutuskan untuk ‘menabung ASIP’ saya dan mempelajari penyimpanan terbaiknya sebelum saya kelabakan memeras ASI saat masuk kantor. Selama sebulan saya mengumpulkan sekitar 30 lebih ASIP di kantong kemasan khusus, masing-masing sebanyak 150-200 ml. Saat itu, saya pikir persediaan susu untuk Giselle sudah aman.

Ternyata saya salah.

Dari hari pertama saya kembali bekerja, saya sudah ‘menabung ASIP’ kembali untuk Giselle, tapi saya melakukannya dengan santai karena yakin persediaannya cukup banyak. Saya hanya memeras 120 ml/1 kantong ASI per hari di kantor. Namun kaget bukan kepalang, ternyata kurang lebih selama seminggu berikutnya persediaan ASI saya sudah kian menipis dan akhirnya habis di akhir minggu. Dasar manusia, paling mudah mencari pembenaran diri lewat kesalahan orang lain, saya malah menyalahkan ART saya yang saya tuding tidak menakar dengan baik atau malah membuang-buang ASI saya. Padahal jika saya amati, memang kebutuhan ASI untuk Giselle sudah jauh bertambah. Saya melakukan daya upaya untuk menambah ASI, namun ada masanya tekanan dari orang sekitar saya untuk memberikan Giselle sufor saja (karena katanya ibu-ibu bekerja juga semua begitu) malah membuat saya stres. Saya merasa tidak didukung dan berjuang sendirian.

Namun, saya ingat bahwa tidak ada yang bisa memberikan yang terbaik untuk Giselle kalau bukan saya. Jadi saya menguatkan hati dan meneguhkan pikiran bahwa Tuhan sudah menyediakan semua yang anak saya butuhkan, termasuk makanan terbaik untuknya. Jadi saya mengenyahkan seluruh pemikiran negatif dan fokus pada misi saya menyediakan ASI kembali untuk Giselle. Puji Tuhan, usaha saya ga sia-sia. Sekarang dalam sehari saya bisa menabung 400-500 ml per hari di kantor saja. Dan itu lebih dari cukup untuk Giselle. Saking senangnya, saya ingin sedikit berbagi saran mengenai apa yang bisa kita ‘lakukan’ agar sukses memerah ASI di tempat bekerja:


  1. 1. Ingat, stres adalah musuh utama setiap ibu menyusui!


Iya, saya mengerti sekali. Mungkin urban Mama terlalu lelah atau tidak ada yang mendukung. Mungkin tempat kerja dan bos kurang menghargai keputusan Mama atau banyak jadwal yang harus dipenuhi. Stresor setiap ibu berbeda-beda. Buat saya sendiri, stresor terutama adalah karena tekanan keluarga untuk tidak terlalu ‘fanatik ASI’ jika tidak ada lagi susu keluar. Tapi saya percaya bahwa setiap ibu pasti memiliki susu yang mencukupi untuk anaknya, walaupun ia merasa tidak demikian. Saya selalu mematri di kepala saya, saya bisa, Tuhan sudah menyediakannya.

Jadi demi anak, berpikirlah positif!



  1. 2. Komunikasikan dengan atasan


Saya cukup beruntung dalam hal ini. Di kantor saya ada peraturan yang memberikan fleksibilitas bagi ibu menyusui. Kolega tidak harus tahu rutinitas baru ini tapi supervisor Mama perlu tahu dong kalau Mama tiba-tiba ‘menghilang’ di jam-jam kerja? Gunakan ruang khusus menyusui, ruang meeting jika sedang tidak digunakan, atau bahkan toilet khusus untuk penyandang cacat karena biasanya jarang digunakan dan karena itu lebih bersih. Yang penting, pastikan ruangan itu bersih, tertutup, dan cukup tenang agar Mama rileks. Face it, dear Boss, ibu menyusui memang harus mendapat penyesuaian istimewa seperti ini.

  1. 3. Tetapkan jadwal memerah ASI


Begitu urban Mama memutuskan untuk memerah ASI di kantor, itu berarti Mama harus menjadikannya prioritas. Kalau saya tidak memprioritaskan hal ini, setiap hari saya akan larut dalam laporan dan email kantor yang tidak kunjung berhenti. Saya memeras setiap pukul 10 pagi dan 14 atau 15 siang. Pada jam-jam itu saya meminta ijin kepada bos untuk pergi ke ruangan khusus tadi. Biasanya saya perlu 30 menit untuk memerah sebanyak 250 ml. Kalau Mama pikir itu banyak, ingatlah bahwa saya harus berlatih setiap hari, sesering mungkin, sesakit apa pun, demi membuat tubuh saya mengirim ASI sesuai kebutuhan Giselle. Kita semua umumnya sudah tahu bahwa semakin sering ASI dikeluarkan, semakin banyak pula yang diproduksi. Jadi tentukan waktu yang paling sesuai untuk Mama.

  1. 4. Bawa foto anak dan rekam suara anak, dll.


Ada ibu-ibu yang mengaku produksi ASInya bertambah dengan ajaib saat mereka membatin dengan anaknya di tempat yang berbeda. Memang tidak ada bukti ilmiah mengenai resep kebatinan ini, tapi saya sendiri sudah mengalaminya. Saat rasanya ASI saya sudah mengering, saya bicara dalam hati kepadanya, mengingat tawanya, atau melihat ulang videonya di hape saya. Boleh juga membawa baju anak dengan aroma tubuhnya menempel, atau apa pun yang mengingatkan Mama pada dia. Ajaib memang karena cara ini selalu berhasil buat beberapa orang.

  1. 5. Siapkan makanan penuh gizi di dekat Mama


Sejak menyusui, beberapa makanan berikut terbukti membantu saya memproduksi banyak ASI: Oatmeal dengan susu, sayur-mayur, biskuit dan camilan gandum lainnya, roti (yang murah-murah pun mempan!), dan pastinya air putih setiap saat! Dari semua makanan di atas, oatmeal lah yang rasanya paling manjur buat saya. Simpan camilan kemasan itu di laci meja kerja untuk persediaan seminggu sehingga Mama tidak harus selalu mengambil waktu ekstra untuk membeli makanan di jam kerja.



  1. 6. Persiapkan penyimpanan yang baik


Teknik penyimpanan ASI akan menentukan sejauh mana manfaat ASI tersebut dapat dinikmati anak kita. Tampung ASI di botol steril atau wadah steril lainnya. Saya suka menggunakan plastik steril khusus untuk ASI. Harganya sekitar Rp.45,000 untuk 30 piece kantung. Saya taruh di rumah, di kantor, dan di tas, agar saya bisa menyimpan ASI dengan baik di mana pun saya memerasnya. Biasanya setiap kantor memiliki kulkas, taruh ASI Anda di sana, setelah diberi nama. Ada banyak situs-situs yang memberikan tabel penyimpanan ASI di internet. Print dan tempelkan di kulkas. Jika dalam bahasa Inggris, terjemahkan dulu agar ART kita bisa membacanya. Peraturan yang paling mudah diingat untuk penyimpanan ASI saya sebut ‘Hukum Turun Menurun’. Maksudnya, ASI bisa ditaruh di freezer, lalu di pindahkan ke bawah (ke kulkas), kemudian dikeluarkan. Tapi ASI yang di simpan di ruangan tidak bisa ditaruh di kulkas, untuk kemudian didinginkan di freezer.

  1. 7. Ajar orang-orang di rumah mengenai pentingnya ASI untuk anak Anda dan Anda sendiri


Ini tidak kalah pentingnya. Saya pernah menangis tersedu-sedu karena saya melihat 40 ml ASI saya dibuang karena tidak habis diminum Giselle. Saya sudah mengajarkan satu rumah saya mengenai pentingnya penyajian ASI, namun mereka sering tidak memiliki komitmen yang sama. Cara mengatasinya, saya membagi ASI tersebut ke 2 kategori botol: Botol Lapar (100-150 ml) dan Botol Cengeng (20-40 ml). Yang satu diberikan di jam-jam ia lapar seperti saat bangun tidur, sisanya saat ia hanya ingin dikeloni. Dua jam sebelum saya pulang, Giselle tidak akan diberi minum botol, agar dia lahap menyusui langsung dari saya begitu saya di rumah. Lambat tapi pasti, keluarga saya mulai berbagi kesungguhan dan komitmen yang sama dengan saya untuk memberikan ASI eksklusif buat Giselle.

Ribet? Pasti. Saya tidak akan membuatnya terdengar mudah dan sederhana. Tapi saya bangga melihat apresiasi orang-orang yang mengetahui anak saya bisa ASI eksklusif walaupun mamanya bekerja penuh waktu. Kata orang hal itu sulit sekali terjadi. Nah saya bukti nyata bahwa dengan komitmen, doa, dan semangat, saya bisa menggenapi hasrat saya untuk memberikan ASIX apa pun tantangannya. Jangan ragu untuk terus belajar dari sumber-sumber terpercaya dan jangan pelit untuk memberikan dukungan bagi ibu-ibu yang baru mulai berjuang untuk memberikan ASIX.

Selagi masih diijinkan Tuhan, yuk kita berjuang untuk tetap memberikan yang terbaik ke anak-anak kita, walau beberapa hal masih memposisikan kita untuk tetap bekerja setelah melahirkan.

Kategori Terkait


Tag Terkait

32 Komentar
hatsari siahaan April 3, 2012 6:38 am

Trims mamas buat tipsnya. Inti pertama memang jangan stress yh, itu bagian tersulit buat saya. Anak pertama saya memakai ASIP cuman bertahan sampai 9 bulan, buat anak kedua ini, mudah2an bisa lebih lama.

bundaFayyadh March 14, 2012 8:04 am

Stok ASIP sebanyak mungkin selama cuti!

satu pesan penting yang dulu terlewatkan. Alhasil, hari hari kerja dipenuhi jadwal kejar tayang..akhir pekan dilewatkan dengan sebanyak mungkin menumpuk persediaan..

Alhamdulillah meski sempat mengalami pumping hari ini untuk esok pagi, hingga hampir sebelas bulan ini, kebutuhan ASI Fayyadh masih tercukupi.

Tetap Semangat,,demi yang terbaik bagi buah hati tercinta

y_nee1406
y_nee1406 March 11, 2012 6:07 am

Thanks for sharingnya mom, dan absolutely aggree for all the tips krn aku jg sudah mengalaminya.

Kegagalan pemberian ASIX pada anak pertamaku menjadi cambuk tersendiri buatku bisa kasih ASIX ke anak kedua. Alhamdulillah lulus ASIX walaupun dengan bersusah payah. Susah payahnya bukan karena jumlah tapi krn pemberian ASIP ke baby, dimana babyku gk mau pakai dot jd menggunakan media selain dot (sendok/pipet). Sebulan kutinggal kerja itu perjuangan banget krn setiap jam 4 sore babyku ngambek maunya hanya nenen langsung. Alhamdulillah berkat uti dan akung yg full telaten dan sabar bulan berikutnya gak rewel lg dan masuk bulan ke-6 which is 2 weeks ago dia mulai lancar pakai dot dan minum ASIPnya bertambah. So skrg aku kejar tayang deh, bawa plg ASIP hanya 450ml dan sisanya dibela2in begadang buat pumping..mudah2an bisa kasih ASI sampai 2 tahun.


Semangat utk mommy semua utk anak yg lebih sehat dan kuat dengan ASI :)

queen maha
queen maha March 13, 2012 10:48 am

Wah! Semangat mom! Jangan kecapekan begadang tapi yaahhh...pasalnya kalo kecapekan tuh ASI kita bisa berkurang. Aku lupa masukkin poin yang satu ini. Bawa hepi aja ya mom, kita senasib kok..hehe

sEMANGAT!

Pritta Edison
Pritta Edison March 9, 2012 12:29 pm

Thx bgt ya mom utk sharing & tipsnya.. ?

queen maha
queen maha March 13, 2012 10:44 am

yess mommy...semoga berguna yaaa..

Niquen H. Hardjo
Niquen H. Hardjo March 9, 2012 9:10 am

hebat, mama giselle.. tetap semangat ya!

anakku udah 15 bulan tapi aku masih tetap mompa di kantor, sampe teman2 bingung kok anaknya udah gede tapi aku masiiih aja mompa ASI :)

dulu waktu baru balik kerja dari cuti hamil, sehari bisa menghasilkan 600-800ml ASIP. Sekarang mompa 2x di kantor (di rumah udah ngga pernah lagi) dapat 200-250ml, dan itu cukup karena anakku udah cuma minum 2x @100ml di siang hari karena udah banyak makan.

semoga anakku bisa terus ASI sampe minimal 2tahun. kalian juga ya para mama..

queen maha
queen maha March 9, 2012 11:58 am

wah, ini juga mam hebat euy! Aku tuh maksimal banget loh bisa dapet 600 ml dari pumping. Sisanya kan memang langsung ya dari PD. Tapi aku salut ih membaca sharing ini semua. Terharu biruuuu...Semangat ya mom.