Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014, setiap tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Setelah menikah, baik sudah ataupun belum memiliki anak, kita semakin menyadari betapa pentingnya keluarga. Dulu saat belum menikah, rasanya berbeda pada saat kita sudah menikah dan membangun keluarga sendiri. Mungkin dulu sebagai anak, kita merasa orangtua khawatir secara berlebihan ketika kita belum sampai di rumah. Tak jarang malah sedikit kesal kalau ditelepon terus. Namun setelah berkeluarga? Rasanya khawatir bila pasangan belum ada kabar dan belum sampai di rumah, jantung berdebar tidak keruan bila anak belum pulang dari sekolah. Apa yang orangtua kita rasakan dulu, kita rasakan juga sekarang.
Saya yakin, Harganas kita peringati agar kita terus mengingat bahwa keluarga adalah harta yang paling berharga (mengutip Keluarga Cemara). Terkadang kita memang perlu untuk berhenti sebentar untuk menarik napas dan menyadari bahwa memiliki keluarga adalah sebuah nikmat yang sangat harus kita syukuri.
Keluarga adalah sumber energi abadi. Selelah apapun pekerjaan yang kita lakukan, sebagai ibu bekerja atau ibu rumah tangga, kita selalu ingin memberikan yang terbaik dengan cara sepenuh hati yang kita bisa. Menyayangi suami sejauh yang kita mampu, mencintai anak-anak tanpa batas. Apapun yang terjadi, kita satu sama lain saling menerima karena kekuatan cinta tanpa syarat.
Meski Harganas sudah berlalu, kita harus terus mengingat pentingnya keluarga bagi kita. Komunikasi yang sehat dan baik adalah salah satu kunci penting dalam keluarga. Dengan ini, setiap anggota keluarga akan memiliki kedekatan secara emosional. Tidak ada rasa takut atau menyembunyikan sesuatu karena khawatir akan dimarahi. Sebaliknya, masing-masing anggota keluarga yakin bahwa keluarga adalah "rumah terindah". Justru, kita lah sebagai keluarga, adalah tempat tujuan pertama untuk rasa aman dan nyaman.
Obrolan dari hati ke hati dan saling terbuka antara orangtua dan anak sangat penting. Sebagai orangtua, saya dan suami terus berusaha untuk menciptakan komunikasi yang sehat dan baik dengan anak-anak kami yang terus beranjak besar. Pernah suatu hari kami memutuskan untuk membicarakan mengenai suatu hal yang penting dengan anak sulung kami. Kami tahu, mungkin tidak nyaman dibicarakan tapi harus dan kami tidak ingin informasi itu didapatkan anak kami dari orang lain. Alhamdulillah, komunikasi berjalan dengan lancar dan sangat baik. Lega rasanya!
Bagi saya, keluarga adalah segalanya. Jauh sebentar saja, rasanya selalu ingin cepat pulang. Kalau terpaksa harus terpaut jarak puluhan bahkan ribuan kilometer, kita semua tahu dan yakin, keluarga akan dekat di hati.
Bagaimana dengan urban Mama? Apa arti keluarga bagi Mama?
Selamat Hari Keluarga Nasional!
