Bermula dari Satria dan ayahnya yang menggemari kremesan saat menyantap ayam goreng di restoran, saya pun penasaran bertanya kepada kamus resep andalan saya, yaitu Mama, bagaimana cara membuat kremesan seperti hidangan ayam goreng di rumah makan tradisional.
Akhir-akhir ini saya sedang rajin membuat Kue Cubit. Alasannya sih sederhana, karena anak saya suka sekali kue ini. Apalagi ditambah bonus ia suka memuji saya.
Saya pencinta kue bolu, termasuk kue apem. Dulu waktu kecil di Bone setiap Jumat pagi kami pasti makan kue apem ditemani secangkir teh hangat. Nikmat rasanya.
Saya suka sekali camilan kue onde-onde. Meski suka, tetapi saya belum pernah membuat kudapan yang satu ini. Akibat #dirumahaja saya akhirnya bereksperimen membuat onde-onde.
Ada yang pernah mencoba makan es pisang ijo? Ini adalah makanan khas Makassar (asal daerah saya) dan makanan favorit saya. Saya mendapatkan resepnya langsung dari Mama dan ternyata tidak terlalu sulit untuk membuatnya sendiri di rumah.
Kali ini saya ingin berbagi satu resep masakan khas dari daerah ibu saya, Gorontalo. Nama masakannya “ilahe”. Atau dalam Bahasa Indonesia disebut “kuah asam”.
Saya tidak tahu nama asli hidangan tumis ayam cabai ini, seingat saya pun di buku menu restorannya hanya ditulis sebagai 'daging ayam goreng dengan cabai'. Bagi urban mama dan papa yang menggemari hidangan chinese food pedas, tumis ayam cabai ini dapat menjadi lauk favorit baru.
Anak saya suka sekali makan Mie Godog Jogja ini karena terkenal rasa kuah kaldu ayamnya yang 'mlekoh' dan olahan mie adalah salah satu makanan favoritnya.
Kali ini saya ingin berbagi resep beef pho favorit kami. Resep ini saya dapatkan dari ibu mertua teman saya yang berasal dari Vietnam. Bumbu dari beef pho tidak serumit yang saya kira, cara memasaknya juga tidak sulit.
Tahun ini, kebetulan saya tidak mudik. Untuk mengobati kerinduan masakan khas lebaran di kampung, saya mencoba membuat sop konro dengan menggunakan resep keluarga.