Taman Main Daycare

Akhir-akhir ini tampaknya daycare sudah mulai menjadi andalan bagi para ibu bekerja. Makin lama makin susah mencari ART yang memenuhi kriteria tertentu untuk menjaga anak-anak. Belum lagi kalau ART tiba-tiba minta berhenti, rasanya ini pasti akan menambah kepusingan seorang ibu.

Anak memiliki banyak sekali ide, energi, dan kebutuhan untuk mengeksplorasi lingkungan serta mengidentifikasi dirinya sebagai seorang individu yang unik. Semua itu harus ditangani, dengan stimulasi yang tepat, untuk mencapai hasil yang optimal. Bila perkembangan otak terjadi sebagaimana mestinya, sesuai tahapan tumbuh kembangnya, pembelajaran selanjutnya dipastikan akan berhasil.

Salah satu daycare yang baru buka adalah Taman Main Daycare di daerah Wijaya. Kebetulan beberapa waktu lalu saya diundang untuk hadir pada acara pembukaannya. Wah, saat membuka dan membaca-baca website-nya saja saya sudah tidak sabar untuk datang. Kelihatannya tempat ini super seru dan menyenangkan untuk anak-anak.

Lokasi Taman Main di Jalan Wijaya ini tentunya sangat mudah dicapai oleh urban mama yang bekerja di daerah Blok M, SCBD, Sudirman, dan sekitarnya. Jalan di depan Taman Main Daycare ini bukan jalan umum yang ramai lalu lintasnya. Selain lebih aman, suasana jadi tidak terlalu bising dengan keramaian lalu lintas. Taman Main sendiri punya beberapa kamera CCTV untuk memonitor anak-anak.

Masuk ke Taman Main Daycare kita akan disambut oleh loker tempat anak menyimpan perlengkapan mereka seperti sepatu, jaket atau topi yang memiliki lantai rumput sintetis. Kemudian di ruang tengah, ruangan yang membuat Rafasya betah sekali, karena ada beragam buku bacaan untuk anak dan juga pohon buatan. Tembok papan tulis, beberapa bentuk hewan yang bisa dijadikan meja, atau dipanjat bagi Rafa. Beberapa mainan dan piano playmat juga menambah seru ruang tengah ini.

Dua ruangan di sebelah ruang tengah adalah kamar tidur, ada kamar tidur untuk bayi dan untuk anak. Rafasya senang sekali melihat tempat tidur susun berbentuk rumah. Ia langsung mencoba memanjat dan melihat ke atas. Rafasya sampai berpesan kalau ia mau dibuatkan tempat tidur seperti itu di rumah.

Di bagian belakang ada ruangan untuk bermain dengan warna. Mewarnai dan mencampur cat air selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk anak. Dari mewarnai di meja dengan menggunakan pensil warna apalagi bermain cat air dan melukisnya dengan jari-jari mungil mereka.

Lalu ada juga area terbuka yang menjadi area untuk bermain pasir. Salah satu bak pasirnya berbentuk perahu. Lucu sekali! Di bagian pinggir ada tiga keran air untuk mencuci tangan. Sudah ditebak sebelumnya, Rafasya betah sekali bermain di sana.

Lantas apa yang membedakan Taman Main Day Care dengan penitipan anak lainnya?

Program dibuat menggunakan pendekatan tematik pada setiap bulannya, misalnya pengenalan hewan, transportasi, buah-buahan, laut, gunung. Aspek perkembangan anak yang distimulasi adalah motorik kasar, yang meliputi keterampilan gerakan yang melibatkan otot-otot besar, seperti berlari, melompat dan memanjat.

Motorik halus, yang berkaitan dengan gerakan otot-otot halus, menuntut keterampilan yang melibatkan koordinasi antara mata dan tangan, yang memerlukan ketepatan, seperti menggambar dan menggunting; kognitif, termasuk didalamnya kecerdasan dan kemampuan berbahasa anak (memahami, bicara);  dan sosial emosi yang mencakup pengendalian emosi, keterampilan bersosialisasi, sikap sportif, toleransi dan kebersamaan.  Tidak lupa, aspek agama untuk membuat pendidikan ahlak dan pengetahuan ke Ilahian.

Usia anak yang bisa dititipkan sebaiknya mulai bayi 3 bulan sampai balita 4 tahun. Biasanya anak usia 4 tahun sudah bersekolah. Yang menarik, Taman Main menerima penitipan anak saat akhir pekan atau malam hari, jadi jika urban mama kebetulan ada acara penting yang harus dihadiri, anak-anak bisa dititipkan di sini asalkan reservasi dulu sebelumnya.

Kapasitas per hari anak di Taman Main Day Care ini adalah 15 anak untuk bayi dan toddler. Nantinya akan berkembang menjadi maksimal 30 anak. Perbandingan yang digunakan adalah 1 pendamping untuk 2 bayi dan 1 pendamping dengan maksimal 4 toddler.

Makanan yang disediakan di Taman Main Day Care ini adalah makanan yang bebas MSG dan pemanis buatan. Jadi para orangtua tidak perlu khawatir akan asupan gizi yang didapat saat anak - anak kita dititipkan di Taman Main. Kita juga boleh membawa bekal yang disukai anak, jika anak kita memiliki alergi sebaiknya diberitahu ke Taman Main Daycare agar makanan yang dikonsumsi anak aman dan tidak menyebabkan alergi.

Taman Main bekerja sama dengan dr. Arifianto, Sp.A dari Markas Sehat, drg. Rizki, dan psikolog Binky Paramitha dari Rumah Dandelion.

Taman Main memberikan laporan harian tertulis tentang kegiatan anak sepanjang hari, perkembangan dari hari sebelumnya serta pesan-pesan untuk didiskusikan dengan orangtua. Setiap hari orangtua akan dikirimkan minimal 3 buah foto anak yang sedang beraktivitas di Taman Main Day Care. Bisa juga minta video saat anak berada di sana.

Setiap enam bulan sekali ada juga laporan perkembangan dari psikolog, yang rutin hadir untuk melakukan assessment setiap bulannya. Dokter anak juga akan hadir di pertemuan orangtua dengan guru per tiga bulan. Orangtua bisa melakukan konsultasi dan membahas laporan perkembangan anak, yang kami kirim ke Dokter Apin setiap bulan.

Wah, bagus sekali ya urban mama. Jadi sambil dititipkan di Taman Main, anak-anak juga belajar dan beraktivitas sesuai dengan usianya, dengan stimulasi dari pendampingnya. Jadi boleh dong kalau saya bilang Taman Main Daycare itu bukan sekadar penitipan anak biasa.