Taman Mini Trip

Oleh Shinantya Prijomustiko pada Kamis, 17 Februari 2011
Seputar Activities

Mengajak Kerlap, anak saya, jalan-jalan di Taman Mini sudah lama menjadi keinginan papa dan mama saya. Tapi baru terlaksana saat Kerlap berumur 22 bulan. Rencana awal, akan ada beberapa tempat yang akan didatangi. Tetapi karena keterbatasan waktu, kami hanya sempat melakukan 3 aktivitas.

Ketika sampai di lokasi, kami langsung mencari tempat untuk makan siang dulu. Ternyata dekat tempat makan ada permainan Boom Boom Car. Kerlap yang sedang senang dengan kendaraan, langsung senang melihat mobil berukuran kecil. Akhirnya Kerlap naik dengan mama saya dan papa saya naik mobil lainnya. Karena kami datangnya weekdays, jadi tempat permainan tersebut sepi. Sehingga main mobilnya hanya putar-putar saja, tidak ada 'tabrakan'.

[caption id="" align="alignright" width="240" caption="Mata Kerlap masih tertuju sama pesawat Garuda"][/caption]

Tempat kedua yang kami datangi adalah Museum Transportasi, dengan pertimbangan minat Kerlap adalah dengan kendaraan. Benar saja, saat masuk halaman dia lihat ada Pesawat Garuda, matanya langsung terbuka lebar. Sebenarnya dengan membayar tambahan Rp 2000 kita bisa masuk ke dalam pesawat tersebut, tapi hari itu pesawat sedang tidak dibuka, mungkin karena weekdays. Di depan pesawat, ada helikopter SAR. Wah, Kerlap makin berseri-seri!

Setelah itu kami berjalan ke sisi lain museum, di sana ada beberapa kereta api tua. Kerlap makin senang melihat kereta api, dia suka sekali. Di kereta ini kita bisa naik ke dalam gerbong dan ruang masinisnya. Sayang, ada banyak sampah orang lain yang kurang mengerti kebersihan dan menghargai nilai-nilai barang dan suasana yang ada. Masih ada beberapa kendaraan lain tapi karena saat itu hujan dan jalannya jauh, eyang dan bumil males jalan, jadinya kami menuju mobil.

[caption id="" align="alignnone" width="160" caption="Kerlap di depan kereta"][/caption]

Kegiatan ketiga, kami naik monorail keliling Taman Mini. Sebenarnya ingin naik naik kereta gantung tapi karena saat itu Pak SBY dan Ibu Ani sedang acara di Taman Mini maka kereta gantung tidak beroperasi. Naik monorail ini menyenangkan juga, bisa melihat semua anjungan daerah dan beberapa tempat rekreasi dari atas. Monorail ini juga punya beberapa stasiun, jadi sebenarnya sekali bayar itu kita bisa keliling dan turun di tempat kita naik. Tapi kita bisa berhenti di stasiun lain dan naik monorail lagi ke stasiun pertama kita naik tadi.

Naik monorail dikenai biaya Rp 15.000 tiap orang dan untuk anak dibawah 3 tahun, gratis.

Masuk Taman Mini, per orang Rp 9.000 (mulai diatas 3 tahun), mobil Rp 10.000, motor Rp 6.000. Masuk Museum Transportasi kalau tidak salah Rp 3.500 per orang (saya lupa karena ternyata tiketnya hilang).

Semoga cerita tentang Taman Mini ini bisa berlanjut karena masih banyak tempat lain yang bisa dikunjungi. Untuk lebih lanjut bisa juga cek di http://www.tamanmini.com.

Yuk! Ke Taman Mini. :)

16 Komentar
Honey Josep
Honey Josep February 21, 2011 12:30 pm

wah, ide yg bagus! jadi mau ngajak Darren ke TMII, pasti seneng banget deh :)
thank you for sharing Shin :)

Imelda Silitonga
Imelda Silitonga February 19, 2011 5:04 pm

Jadi mau ajak anakku k TMII. Anakku yg I Kefas pasti seneng,karena memang sudah pernah d ajak k sana, tp anakku yg kedua perempuan umur 16 bln kira2 enjoy ga ya.
Btw seru liat eyang n Kerlap naik boom boom car.

Shinantya Prijomustiko
Shinantya Prijomustiko February 18, 2011 10:48 am

Wah senangnya berbagi.. Aku juga udah lama banget gak ke Taman Mini.. Jadinya sekarang mau mulai menjadwalkan main-main kesana lagi.. :)

Setuju deh, Eyangnya memang lebih happy.. Kalau Kerlapnya lebih ke panik liat hal-hal yang dia sukai.

Siska Knoch
Siska Knoch February 18, 2011 8:57 am

Udah lama banget ga ke Taman Mini, terakhir anter ponakan sebelum hamil Miguel (16mos, bisa 'masuk' agenda jalan-jalan berikutnya nih. tfs ya Shin

mamashofi February 17, 2011 2:22 pm

Chrisye setuju eyang kerlap juga happy...
jeng Shin..mamanya hebat yach..naek bombom car (sampe sekarang..aq gak berani..tapi Kerlap enjoy banget (Jadi inget waktu anak masih satu, tiap minggu dijadwalin keluar pergi2 dengan anak (menebus rasa bersalah karena tiap hari ditinggal kerja)