Untuk keluarga muda dengan anak balita, berlibur tentunya memerlukan perencanaan lebih matang supaya liburan berjalan dengan lancar dan dinikmati seluruh anggota keluarga, sekaligus terhindar dari segala kerepotan-kerepotan yang sebenarnya bisa diantisipasi dari jauh-jauh hari.
Salah satunya adalah menentukan lokasi menginap. Jika perjalanan yang akan dilakukan relatif dekat dan liburan hanya akan berlangsung singkat mungkin kita tidak akan menemui masalah berarti, namun bagaimana jika kita pergi ke destinasi liburan yang lebih jauh bersama si kecil, seperti ke luar negeri? Menentukan tempat penginapan menjadi bagian dari perencanaan liburan yang paling penting, mengingat kita tidak bisa dengan mudahnya menginap di hostel atau coach surfing seperti yang mungkin kita pernah lakukan sewaktu si kecil belum lahir.
Di sisi lain, menginap di tempat yang sudah terjamin kenyamanannya seperti di hotel tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Terlebih jika destinasi wisata merupakan tempat tujuan populer yang dikunjungi banyak wisatawan setiap tahunnya. Untungnya sejak beberapa tahun terakhir ini mulai bermunculan aplikasi dan situs jaringan seperti Airbnb dan Wimdu, misalnya, yang menawarkan akomodasi di tempat tinggal orang-orang yang menyewakan apartemen/rumah mereka dengan harga terjangkau, dengan mendaftarkan diri mereka di situs tersebut sebagai host atau tuan rumah.
Namun, melakukan pemesanan melalui situs-situs tersebut juga perlu hati-hati dan teliti, terlebih mengingat kita membawa si kecil ke tempat tinggal orang lain. Apalagi jika destinasi wisata kita ada di negara-negara Eropa misalnya, yang budaya, tradisi, dan kebiasaannya sehari-hari sangat jauh berbeda dengan kita
Sebelum melakukan pemesanan melalui situs-situs tersebut, kita harus terlebih dahulu mencermati beberapa hal berikut:
1. House Rules
Ini merupakan serangkaian peraturan yang diterapkan oleh pemilik apartemen, yang bisa kita pelajari dan jadikan patokan untuk menentukan apakah tempat tersebut sesuai dengan keinginan kita serta memenuhi standar kebutuhan kita. Bagian ini juga mengatur tentang informasi seperti jadwal check in dan check out serta fasilitas yang mereka sediakan.
Yang patut untuk kita perhatikan adalah informasi mengenai anak-anak. Biasanya jika properti mereka tidak bisa mengakomodasi anak-anak, pemilik akan mencantumkan informasi bahwa tempat tinggal mereka tidak sesuai dengan untuk anak-anak umur tertentu, misalnya tidak sesuai untuk anak di bawah 2 tahun, di bawah 12 tahun, dan sebagainya.
Hal ini biasanya dilakukan oleh pemilik karena propertinya ia anggap tidak terbilang sepenuhnya aman untuk anak-anak. Oleh karena itu, sebaiknya cermati hal ini sebelum memilih akomodasi dan pilih tempat yang menyatakan bahwa properti tersebut cocok untuk anak-anak dan keluarga.
Poin penting lain untuk diperhatikan dalam house rules ini adalah jadwal check in dan check out. Apakah jadwal tersebut kurang lebih sesuai dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan kita di kota tersebut? Jika tidak, kita perlu mempertimbangkan apakah si pemilik rumah bisa fleksibel dengan jadwal tersebut. Umumnya kita bisa berkomunikasi dengan sang pemilik rumah/apartemen. Hal ini penting untuk diperhatikan, terutama jika jadwal kedatangan kita di tempat tersebut termasuk di waktu-waktu yang tidak lazim seperti dini hari atau larut malam.
Jika mereka fleksibel dengan jadwal itu, jangan lupa untuk terus berkoordinasi dengan sang pemilik rumah/apartemen mengenai jadwal kedatangan kita. Dengan memberikan kelonggaran kepada kita, sang pemilik rumah/apartemen bisa dibilang sudah membantu di luar dari apa yang seharusnya mereka berikan. Oleh karena itu, hormati mereka antara lain dengan check in dan check out tepat waktu, sesuai dengan yang disepakati bersama. Jangan lupa untuk memberi update informasi kepada mereka jika kita akan terlambat karena ada delay dan sebagainya.
2. Lokasi Tempat Menginap
Berbeda dengan hotel yang kebanyakan berada di tempat strategis dengan akses transportasi mudah dan dekat dengan tempat-tempat atraksi turis, rumah/apartemen yang disewakan oleh para pemiliknya ini cenderung tersebar di berbagai lokasi di seluruh kota. Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan jarak lokasi dengan tempat-tempat wisata yang akan kita kunjungi, sekaligus kemudahan akses transportasinya sebelum menentukan pilihan.
Selain itu, faktor lain yang harus diperhatikan adalah jarak lokasi dengan airport, terminal bus atau stasiun kereta. Umumnya negara-negara maju memiliki sarana transportasi yang baik, terjangkau, nyaman, dan memiliki rute ke berbagai sudut kota. Namun jika kita bepergian ke tempat-tempat yang belum memiliki transportasi publik yang baik atau memiliki tingkat kemacetan tinggi, ada baiknya jika urban mama memilih lokasi penginapan yang relatif dekat dengan airport, terminal bus, atau stasiun kereta untuk memudahkan mobilisasi keluarga saat keluar masuk kota tersebut.
Akses transportasi juga tidak kalah penting. Rumah/apartemen yang terletak lebih jauh dari tempat kita tiba di kota itu, tapi memiliki halte bus atau stasiun metro di depannya, bisa dijadikan pilihan ketimbang tempat lain yang lebih dekat tapi mengharuskan kita untuk berjalan jauh dari tempat pemberhentian. Berjalan cukup jauh dengan membawa koper dan barang bawaan yang lain untuk menuju tempat menginap tentunya tidak nyaman. Terlebih jika kita baru saja menempuh perjalanan panjang dan melelahkan bersama si kecil untuk sampai ke kota tersebut.
Keuntungan lain dari memilih tempat menginap dengan akses transportasi yang baik adalah kemudahan untuk pergi ke tempat-tempat wisata. Di banyak negara, umumnya sistem transportasi yang mereka miliki sudah terintegrasi dengan baik dan menjangkau seluruh kota dalam waktu relatif singkat. Jadi, meskipun menginap di pinggir kota, jika tempat penginapan dekat dengan halte bus atau stasiun metro, kita bisa mencapai pusat kota dengan mudah dan relatif singkat. Begitu pula sebaliknya, kita bisa kembali ke penginapan dengan mudah apabila si kecil sudah lelah berwisata atau mengambil barang yang tertinggal misalnya.
3. Membaca Review dari Tamu-tamu Sebelumnya
Saat urban mama akan membawa keluarga, terutama si kecil, untuk menginap di tempat tinggal orang lain, di kota bahkan negara yang sama sekali asing, tentunya kita tidak akan memilih sembarang tempat, terlebih jika harus meninggalkan barang-barang bawaan di tempat itu selama berjalan-jalan menikmati keindahan kota. Berbeda dengan hotel yang umumnya memiliki penjaga keamanan dan CCTV, apartemen/rumah milik orang lain umumnya tidak dilengkapi fasilitas ini. Agar kita merasa nyaman dengan tempat tinggal anda selama liburan, memilih host yang tepat sangat penting.
Salah satu yang bisa membantu kita untuk menentukan pilihan adalah review yang diberikan oleh orang-orang yang pernah menginap sebelumnya. Dari situ kita bisa tahu poin-poin apa saja yang dijadikan penilaian positif oleh tamu-tamu lain tersebut dan apa saja aspek negatifnya. Pertimbangkan hal-hal apa yang paling penting dan teliti review tamu-tamu sebelumnya mengenai hal tersebut. Apakah respons mereka positif terhadap hal tersebut atau sebaliknya? Lihat juga poin-poin yang mereka anggap negatif. Apakah itu sesuatu yang bisa mengurangi kenyamanan atau hal kecil yang bisa kita toleransi? Apakah kekurangan tersebut memang sesuatu yang signifikan atau hanya berupa opini subjektif yang mungkin tidak akan terjadi pada orang lain di situasi yang berbeda?
Jika memungkinkan, cari host berupa keluarga yang memiliki anak. Keuntungannya, host kita bisa memberikan rekomendasi mengenai tempat-tempat yang bisa dikunjungi bersama si kecil sekaligus memberikan tips and trik yang umumnya hanya diketahui oleh penduduk lokal karena mereka biasa mengunjungi tempat-tempat tersebut bersama anak mereka.
Selain itu, jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti si kecil sakit atau membutuhkan perawatan medis, mereka bisa membantu dengan memberi rujukan tentang rumah sakit atau dokter anak yang biasa membantu mereka. Salah satu keuntungan yang paling sederhana adalah setidaknya host yang memiliki anak umumnya punya perlengkapan P3K dan obat-obatan yang dijual bebas untuk pertolongan pertama pada anak jika terluka ringan atau demam sebelum melakukan tindakan lebih lanjut jika kita lupa membawa obat tersebut atau persediaan sudah habis.
Faktor penting lainnya adalah, tuan rumah yang memiliki anak umumnya akan lebih toleran dan lebih bisa berempati. Mereka mengerti bahwa berpergian jauh dengan membawa anak kecil bukanlah hal mudah. Kemungkinan besar mereka juga tidak akan complain mengenai hal-hal yang lazim terjadi ketika ada anak-anak seperti kondisi rumah mereka yang lebih berantakan dan sedikit lebih ribut dibandingkan dengan hanya menerima tamu dewasa, misalnya. Meskipun begitu, tetap ingatkan anak anda untuk berlaku sopan dan menghormati peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan oleh sang pemilik rumah
4. Mengecek Harga Sebelum Memesan
Jika sudah menentukan pilihan, sebelum melakukan booking, urban mama bisa mengirimkan pesan terlebih dahulu kepada pemilik rumah mengenai harga yang harus dibayarkan. Umumnya di dalam situs-situs tersebut, tersedia bagian khusus yang bisa kita isi mengenai berapa orang akan menginap di tempat tersebut dan untuk berapa lama. Semakin banyak orang yang menginap dan semakin lama jangka waktunya, biaya akan semakin besar.
Yang perlu diperhatikan disini adalah anak-anak. Biasanya, anak di atas 12 tahun sudah dianggap sebagai orang dewasa, dan harus membayar penuh. Jika anak kita masih berusia di bawah 12 tahun, disarankan untuk menginformasikan terlebih dahulu kepada pihak host. Sampaikan usia masing-masing anak kita dan berapa jumlahnya (1 anak, 2 anak dan seterusnya), serta kebutuhan kita (extra bed dan sebagainya).
5. Percaya pada Naluri
Saat kita sudah bolak balik mengecek lokasi tempat menginap, membaca house rules dan review dari tamu-tamu sebelumnya, dan mengecek harga final yang harus dibayarkan, bahkan sudah mengirimkan pesan kepada calon host, tetapi jika merasa belum sepenuhnya yakin, tunda dulu saja. Coba lihat kembali hal apa yang membuat kita belum sepenuhnya yakin dan pastikan lagi apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang bisa ditoleransi, atau akan menjadi sesuatu yang berpotensi mengganggu kenyamanan liburan urban mama?
Jangan terburu-buru mengambil keputusan. Bandingkan beberapa tempat yang sesuai dengan keinginan dan budget anda dan pertimbangan kekurangan dan kelebihan masing-masing tempat sampai kita yakin dengan keputusan itu. Terlebih apabila kitaakan menghabiskan waktu cukup lama di tempat tersebut. Lihat juga respons dari host ketika membalas pesan. Apakah mereka sopan, merespons dengan cepat dan koorperatif? Apakah kita nyaman berinteraksi dengan mereka?
Karena perlu diingat, kemungkinan besar kita akan berbagi tempat tinggal dengan host yang notabene adalah orang asing bagi urban mama dan keluarga, maka kenyamanan berinteraksi dan adanya sikap saling menghormati satu sama lain sangat penting. Terlebih karena urban mama dan pihak host diharuskan untuk menulis review tentang masing-masing yang nantinya akan bisa diakses publik. Oleh karena itu, pastikan semua kriteria yang anda miliki dapat diakomodasi oleh tempat tersebut, dan hal-hal yang masih terasa mengganjal dapat diidentifikasi dan teratasi sebelum urban mama menentukan pilihan tempat menginap agar liburan menjadi nyaman. Semoga berguna dan membantu!!
kredit foto: freedigitalphotos.net
nah ini dia, setuju banget... naluri! Kami biasanya mengandalkan banget visitors review & foto2 penginapan dari pengunjungnya. So far bisa milih penginapan yang cukup nyaman, harga bersahabat & di lokasi yang aman. Tapi pernah sekali kita milih tinggal di penginapan murah & tempatnya kelihatan neat cantik. Pas tiba di sana, beneran cantik rapi bersih sih, meski rada antik. Pas malamnya, kemasukan orang gila dong xD
wah bisa gitu mba serem bgt :)..iya memang seringnya riset aja nggak cukup hehe..adaaaa aja yg bisa kejadian :)
iya penting banget :)..makasih commentnya, semoga tipsnya bisa bermanfaat ya :)
makasihhh tipsnya mba Andinii.. iya setuju banget pada akhirnya percaya pada naluri itu jadi penentu juga ya :)