Menurut saya, setiap busui pasti pernah menghadapi drama menyusui. Mulai dari puting lecet yang sakitnya luar biasa, keluarga terdekat yang ngomporin untuk memberikan susu formula tanpa indikasi medis, anak mogok menyusu, ibu kelelahan…. You name it!
Urban Mama pasti pernah merasakan kondisi di mana menyusui bukanlah hal yang mudah, bahkan ada yang penuh tantangan. Ada beragam cerita seputar perjuangan menyusui dan setiap ibu pasti menghadapi tantangannya masing-masing, begitu pula dengan saya.
Apakah Urban Mama sudah secara rutin memeriksa payudara sendiri? Mungkin kita sering lupa atau menganggap sepele hal ini. Padahal pengecekan secara rutin penting sekali untuk mencegah kanker payudara dan kanker yang ditemukan lebih awal masih dapat disembuhkan.
Breastpumping with fun. Sebagian ibu menyusui yang bekerja atau mama yang sering beraktivitas di luar rumah pasti ingin tetap memberi bayinya ASI hingga dua tahun. Namun, kadang keinginan ini sulit tercapai karena ada kendala saat menyediakan ASIP untuk bayi di rumah.
Saya bersyukur sampai saat ini masih ditakdirkan untuk menyusui Kafi dan Janna secara langsung. Menurut saya, kegigihan untuk dapat terus menyusui Kafi dan Janna secara langsung adalah kunci kelekatan kami selama ini.
Memasuki bulan kedelapan pada kehamilan kedua ini, saya mulai mencari tahu mengenai alat kontrasepsi yang aman untuk Ibu menyusui. Alasannya, tentu saja karena saya ingin menyusui bayi kedua saya secara eksklusif seperti saat Kaitlynn dulu.
Ada bermacam-macam cara untuk memberikan ASIP pada bayi. Saya pribadi memilih untuk menggunakan dot dan botol susu. Kriteria botol susu yang saya pilih adalah yang BPA Free dan mudah dibersihkan.
Tetap menyusui anak-anak langsung hingga mereka berusia dua tahun, salah satu impian terbesar saya sebagai ibu. Dengan menyusui langsung, saya merasa lebih dekat dengan buah hati meski tidak bisa setiap saat berada di dekat mereka.
Bersyukur saya mendapatkan kesempatan untuk menyusui ketiga anak saya. Mulai anak pertama saat pengetahuan saya tentang ASI masih sangat sedikit, tetapi saya tetap berusaha untuk ASI eksklusif. Lalu ketika anak kedua persiapan sudah makin matang dan ilmu sudah makin banyak, saya sudah menyiapkan banyak stok ASI sebelum kembali bekerja dan sudah makin mengerti soal manajemen ASIP.