Salah satu sahabat setia saya dalam menyusui adalah breast pump. Memang sih pekerjaan saya tidak menuntut saya keluar rumah setiap hari, tapi tetap saja ada banyak meeting yang harus saya hadiri dan saya sering harus meninggalkan Yoona di rumah.
Saat pertama kali belajar manajemen ASI perahan (ASIP), mungkin kelihatannya rumit dan butuh ekstra waktu dan tenaga. Perlengkapan yang dibutuhkan untuk menyimpan dan mengakomodasi ASIP juga bukan sesuatu yang sepele. Yang paling pertama saya pikirkan adalah wadah untuk penyimpanan ASIP.
Salah satu perbedaan besar antara saat saya menyusui Migu dan sekarang saat saya menyusui Vino adalah pilihan baju-baju menyusui yang sudah sangat beragam. Dulu saat menyusui Migu andalan saya paling tank top atau kemeja menyusui.
Yang bayi baru lahir butuhkan hanya tiga. Tiga hal tersebut adalah kehangatan dalam pelukan Mamanya, makanan dari payudara Mamanya dan rasa aman/dilindungi. Menyusui memenuhi ketiga kebutuhan tersebut.
Untuk meningkatkan semangat saat memerah asi di kantor, saya sengaja membuat catatan setiap hari, sejak cuti melahirkan berakhir sampai tanggal 10 Januari 2014 lalu.
Saya senang sekali bisa hadir pada acara Breastfeeding Fair AIMI ini yang menurut saya sangat efektif untuk menyampaikan dan menyebarkan informasi mengenai pentingnya ASI untuk bayi.
Pemberian ASI eksklusif / menyusui eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja pada bayi dan tidak memberi makanan/minuman lain, termasuk air putih (di Indonesia juga umumnya diberi air madu, air gula, air teh manis, dll), KECUALI obat-obatan dan vitamin / mineral tetes sesuai anjuran dokter/tenaga kesehatan lainnya.
Walau tampak sepele, banyak mitos dan kesalahpahaman akan kedua hal ini, sehingga banyak Mama melakukan tindakan yang malah berisiko mengiritasi dan melukai bagian-bagian dari payudara terutama puting dan aerola.