Saya merenung sendiri kenapa bisa jadi seperti ini. Banyak orang yang menginginkan anak, tetapi tidak punya. Anak ini yang dulu saya sayang-sayang di dalam kandungan, mengapa sekarang saya menolaknya.
Minggu lalu sudah waktunya untuk Aizka potong rambut lagi. Walaupun belum terlalu panjang, tapi sudah lumayan mengganggu karena mulai ada yang masuk ke matanya.
Semua pengalaman saat menyusui Naia dulu menjadi pengalaman berguna untuk memulai proses menyusui kedua saya dengan Neishia. Semua yang saya persiapkan dan rencanakan adalah confidence booster saya, dan saya jadi lebih relaks. Terbukti, ASI saya sudah keluar jauh sebelum Neishia lahir.
Anak adalah buah cinta orangtuanya. Kami berusaha merayakan cinta kami terhadap mereka, dengan memperingati setiap "pencapaian usia" berdasarkan adat istiadat dan budaya dari kami orangtuanya, yang berasal dari latar belakang budaya berbeda, Bali dan Tionghoa.
Orangtua tentunya ingin melihat tumbuh kembang anaknya dengan mata kepalanya sendiri. Lalu bagaimana jika kita tidak bisa melihat itu semua karena ada masalah dengan indra penglihatan kita?
Bagi urban Mama dan Papa yang menyukai olah raga lari, tentu sudah mendengar tentang Bali Marathon yang akan diadakan pada Minggu 22 April 2012. Bali Marathon adalah sebuah marathon race dengan standard internasional. Yang menarik, tidak hanya dewasa yang mengikuti Bali Marathon ini, tetapi ada juga anak-anak yang berpartisipasi.
Saat Aira terlahir prematur, yang terpikir oleh kami berdua hanya bagaimana kami bisa merawatnya sebaik mungkin... bagaimana agar dia bisa bertahan. Tapi 1,5 tahun yang lalu semuanya berubah, saat kami akhirnya menerima vonis bahwa anak kami tercinta mengidap Cerebral Palsy (CP).
Pelukan membuat semua orang begitu diterima dan membuat hubungan dalam keluarga semakin hangat. Anak akan merasa sangat dicintai, rasa percaya dan rasa aman mereka akan meningkat. Dan yang penting, pelukan akan memberikan energi positif kepada anak.
Sejak Rafi mengerti berkomunikasi dua arah, saya dan Agung-suami saya, memang mengajari Rafi bahwa tidak semua yg dia inginkan bisa terpenuhi. Salah satunya ya soal beli mainan ini. Karena Rafi tampak ingiiiin sekali mainan itu, saya dan Agung malah jadi punya ide untuk mengajari Rafi, apa itu "bekerja untuk mendapatkan uang".