Beberapa minggu lalu, saya bercermin dan melihat garis halus mulai muncul di wajah. Karena produk perawatan anti aging harganya mahal, jadi saya beralih mencari resep yang bahan-bahannya mudah ditemukan di dapur.
Sudah menjadi tradisi, menjelang Natal selain menyiapkan hati untuk menyambut kelahiran Sang Juru Selamat, kami juga menyiapkan kado-kado dan bingkisan Natal untuk keluarga dan kenalan.
Para balita suka berkhayal dan mengarang cerita. Mereka juga suka berkreasi dengan tangannya, menempel dan mengatur benda-benda. Untuk memfasilitasinya, saya membuat Sticky Wall sederhana di rumah.
Saya selalu bersemangat menyiapkan kotak bekal untuk Enzo dan Dante, dan selalu lega saat mereka berkata “Ma, makanannya habis!”. Tidak masalah jika kreasi bento saya masih jauh dari sempurna, karena saya tahu bahwa “I don’t just pack a lunch – I pack my Love”.
Dari dulu saya ingin membuat playhouse yang bisa dijadikan ruang bermain, belajar atau bahkan ruang tidur anak. Akhirnya playhouse untuk Anasya ini berhasil saya buat.
Walaupun banyak mendapatkan pertanyaan dari orang-orang di sekitar saya yang menganggap saya terlalu tega membiarkan bayi baru berusia beberapa hari duduk di car seat, saya lebih mementingkan keamanan.
Sebagai orangtua tanpa disadari saya selalu merasa lebih tahu daripada anak saya. Saya merasa A yang paling baik untuknya tanpa mau mendengar pendapatnya.