Pentingnya Car Seat

Oleh Pangastuti Sri Handayani pada Jumat, 08 November 2013
Seputar Tips


Sewaktu hamil Nara (4 thn 4 bln), salah satu perlengkapan bayi yang saya siapkan adalah car seat. Saya memutuskan untuk membeli car seat karena saya akan banyak bepergian berdua dengan Nara, jadi ia akan aman duduk di car seat sementara saya menyetir. Lagi pula saya dan suami senang melakukan road trip, jadi Nara bisa duduk tenang di car seat-nya sepanjang perjalanan.


Nara dan Niska sudah langsung ditaruh di car seat sejak pertama pulang dari rumah sakit. Karena itulah saya lebih dulu punya car seat daripada stroller. Walaupun banyak mendapatkan pertanyaan dari orang-orang di sekitar saya yang menganggap saya terlalu tega membiarkan bayi baru berusia beberapa hari duduk di car seat, saya lebih mementingkan keamanan. Menurut saya, lebih aman mereka duduk di car seat saat berada di mobil ketimbang saya peluk dalam gendongan.


Dulu saya belum banyak melakukan pertimbangan macam-macam saat memilih car seat. Yang penting cocok untuk bayi baru lahir dan terlihat nyaman. Belakangan saat hamil Niska (19 bulan) saya baru tahu bahwa ada panduan untuk memilih car seat yang tepat. Ternyata menggunakan car seat yang tidak sesuai dengan berat badan justru bisa mengurangi keefektifan car seat menjaga keamanan saat terjadi kecelakaan. Berikut ada lima tips untuk memilih car seat yang tepat:



  1. Car seat dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok yang disesuaikan dengan berat badan anak. Sebaiknya sebelum membeli car seat, timbang dulu berat badan anak agar bisa memilihkan car seat yang benar-benar sesuai.

  2. Sebenarnya penting untuk membiarkan anak pada posisi rearward-facing selama mungkin, karena posisi itu lebih aman. Hal ini dilakukan agar saat mobil terpaksa berhenti mendadak, badan bayi tidak terdorong ke depan dan tercekik sabuk pengamannya. Setelah anak berusia lebih dari setahun, tidak masalah jika urban mama ingin memasang car seat-nya menghadap depan. Satu lagi yang pantang dilakukan adalah memasang car seat di kursi depan mobil, karena pada mobil yang memiliki teknologi air bag, car seat-nya justru akan terdorong dan melukai si kecil.

  3. Model mobil kita juga memegang peranan penting, jadi pastikan untuk mencoba memasang car seat yang akan dibeli di dalam mobil.

  4. Pelajari baik-baik berbagai fitur yang ada pada car seat sehingga penggunaan car seat bisa maksimal.

  5. Lebih baik lagi jika kursi mobil kita sudah mengikuti standar ISOFIX sehingga kesalahan dalam penginstalasian car seat bisa diminimalkan.


Untuk keamanan, sebaiknya bayi baru lahir langsung memakai infant car seat (group 0+ atau group 0-1) saat pulang dari rumah sakit dan terus memakai car seat (group 1-2-3) sampai beralih ke booster seat (group 2-3) ketika berat badannya sudah mencapai 15 kg. Anak sebaiknya terus memakai booster seat sampai tingginya mencapai 135 cm atau sudah berusia 12 tahun (tergantung mana yang lebih dulu). Berdasarkan data yang ada, car seat mengurangi risiko kematian sebanyak 71% bagi bayi dan 54% bagi anak usia 1 – 4 tahun. Booster seat mengurangi risiko cedera serius sebanyak 45% pada anak usia 4 – 8 tahun.


Jadi sebaiknya rencanakan dengan matang sejak bayi masih di dalam kandungan, car seat jenis apa yang ingin digunakan dan sesuaikan juga dengan budget yang ada. Sekarang ada banyak sekali pilihan car seat yang ada, yang terpenting utamakan keamanan dan keselamatan, serta jangan lupakan kenyamanan anak. Jika perlu bantuan dalam memilih car seat, silakan datang ke Mothercare karena staf mereka akan membantu urban mama dalam menentukan car seat yang cocok.


Urban mama mungkin punya cerita saat memilih car seat untuk si kecil, atau mungkin punya car seat idaman yang akan dibeli untuk menyambut kelahiran bayi? Atau ada urban mama yang punya cerita tentang cara membujuk anak menggunakan car seat atau berbagai tips menarik lainnya? Atau mungkin cerita dari urban mama yang ‘gagal’ membujuk si kecil menggunakan car seat? Silakan submit cerita urban mama di sini dan jangan lupa dilengkapi dengan foto-foto ya. Ada 50 voucher dari Mothercare untuk 50 urban mama pertama yang mengirimkan artikel dan ada hadiah utama car seat bagi pemenangnya.


24 Komentar
NiaQuazi January 28, 2016 7:46 am

Setuju mom, bayi lebih ga aman jika duduk di pangkuan atau digendong di mobil

mamikaley July 7, 2015 4:14 pm

Misua orgnya ga pnah mau repot... kt pnya car seat n stroller tp misua lbh suka baby dgendong nanny.. katanya biar babynya bobonya tenang. trus ga keganggu bobonya. dan kalo dgendong nany n pk seatbelt anak jg lbh aman. pdhal aku udh sering debat bahwa car seat itu penting dan stroller.. biar anaknya jd ga kebiasaan minta gendong.. tp misua tetep ama pendiriannya. skrg baby umur ampir 7bln ga pnah mau duduk di stroller apalagi carseat... br duduk bentar aja dah nangis... meskipun lg tdur pules trus pindahin ke stroller ga lama bangun n nangis... jdnya kl lg ga ada nanny aku yg repot gendong ampe ga bs ngapa2in... mgkin krn anak pertama jdnya lbh d protect padahal caranya salah haisssss...

wine7179 February 26, 2014 11:47 am

info nya berguna sekali mom... saya juga selalu menggunakan carseat dan Mikha (5bulan) memang lebing nyaman duduk di carseat, karena saya suka bepergian denga mikha berdua rasanya ga tega juga kalo dia duduk dibelakang, kalo dia nangis gimana hehehe ... jadi mau gak mau baby nya duduk didepan ...

Mommyadit
Mommyadit January 29, 2014 11:06 am

Alhamdulillah, awalnya saya meniru cara mendidik anak dari teman saya yang tinggal di luar negeri, dari kecil anak tidak diajarkan untuk terlalu banyak gendong, dari akhirnya saya tiru saya ajarkan anak saya dari usia lahir sudah saya taruh di car seat, dan sukses! sampai sekarang ketika anak saya masuk mobil dia sudah anteng di car seatnya. Buat saya, saya puas, mendidik anak mandiri.

Annisa Satriana
Annisa Satriana November 30, 2013 1:58 pm

Eh iya, yg 50 pengirim pertama dpt voucher juga ya? Kalo udah dpt hadiah juara 2, msh dpt voucher 50 pengirim artikel pertama ga? Kayanya saya juga masuk yang awal2 ngirim artikel deh, hahaha.. Dimana liat 50 pengirim pertamanya ya?