Ramadhan tahun ini kebetulan bertepatan dengan banyaknya libur sekolah. Saya gemar sekali membeli dan mengumpulkan buku bacaan untuk anak-anak, untuk mengalihkan perhatian anak-anak daripada menonton TV saja di rumah. Salah satu buku yang menarik dan baru selesai dibaca oleh Mika adalah buku keluaran Qibla, seri Komik Anak Shaleh dengan judul Yuk, Jadi Anak Muslim Gaul.
Ada bermacam-macam cara untuk memberikan ASIP pada bayi. Saya pribadi memilih untuk menggunakan dot dan botol susu. Kriteria botol susu yang saya pilih adalah yang BPA Free dan mudah dibersihkan.
Kebersihan adalah sebagian dari Iman. Kebersihan rumah dan pakaian selama bulan Ramadhan itu sangatlah penting, apalagi sebentar lagi kita akan merakan hari raya Idul Fitri yang identik dengan acara silahturahmi dengan keluarga dan kerabat.
Tetap menyusui anak-anak langsung hingga mereka berusia dua tahun, salah satu impian terbesar saya sebagai ibu. Dengan menyusui langsung, saya merasa lebih dekat dengan buah hati meski tidak bisa setiap saat berada di dekat mereka.
Biasanya kue nastar dibentuk bulat-bulat berisi selai nanas harum, dan dihiasi dengan potongan kecil kismis, serutan keju atau cengkeh. Kali ini saya akan berbagi cara membuat nastar dengan bentuk menyerupai baby bear memeluk bola yang terbuat dari nastar.
Salah satu makanan favorit saya waktu kecil adalah cireng. Saat anak-anak mencobanya, mereka ketagihan. Jadi, saya mencoba membuat cireng sendiri di rumah.
Ramadhan tahun ini terasa lebih seru lebih bagi keluarga kami, karena si kecil mulai belajar berpuasa. Sebagai kegiatan pengisi waktu, kami memberikan tugas hafalan doa & surat-surat pendek. Agar anak lebih semangat menghafalkan, dibuat semacam reward system yang kami sebut sebagai 'pohon hafalan'.
Ramadhan tahun ini lebih spesial karena Lana memiliki Diari Ramadhan: buku cerita Islami yang memiliki 72 halaman ini berisi tema-tema untuk 30 hari di bulan Ramadhan. Isinya juga beragam, ada cerita, doa dan pengetahuan tentang puasa dan ibadah lainnya. Setiap hari, Lana bisa membaca cerita yang berbeda.
Tak seperti anak pertama, yang ketika masih bayi/balita cukup mudah ditidurkan—cukup dibacakan buku, dinyanyikan lagu nina bobo, atau sambil mendengarkan lagu-lagu yang tenang dari gadget. Sekar, anak kedua saya yang sekarang berusia 1 tahun, butuh lebih banyak "perjuangan".
Selain urusan ibadah seperti tilawah, urusan keseharian lainnya yang harus tetap berjalan selama puasa juga jadi lebih mudah karena adanya aplikasi dalam gadget. Berikut beberapa aplikasi yang saya unduh dan pasang di ponsel untuk mempermudah ibadah di bulan Ramadhan.