Waktu akhir pekan tentunya adalah saat yang sangat ditunggu-tunggu urban mama-papa dan anak-anak ya. Banyak kegiatan menarik yang dapat dilakukan bersama keluarga. Saya mau berbagi cerita liburan kami di penghujung Desember 2015 lalu . Liburannya bukan ke mal atau tempat rekreasi, melainkan ke museum.
Saya mengajak Nadhifa (4 tahun) ke Museum Nasional atau lebih dikenal dengan Museum Gajah yang berada di Jl. Merdeka Barat, Jakarta. Ini adalah kali ketiga Nadhifa diajak ke museum selain museum R.A. Kartini di Jepara - Jawa Tengah dan Museum Angkut di Malang - Jawa Timur. Museum Nasional menjadi pilihan karena selain karena akses jalan yang mudah, dan tampaknya akan menarik buat Nadhifa karena ada Kids Corner yang berisi berbagai sarana kreativitas anak. Betul saja, sehabis saya menunjukkan gambar (hasil googling) museumnya ke Nadhifa, Nadhifa antusias minta diajak ke sana.
Perjalanan di mulai pukul 09.00 WIB bersama Nadhifa dan sepupu saya. Sengaja berangkat pagi agar tiba lokasinya tidak terlalu siang. Kami berangkat naik Commuter Line (CL) dari Stasiun Pondok Cina menuju Stasiun Juanda. Awalnya kami berencana naik bus tingkat (City Tour) dari Stasiun Juanda ke museum, namun karena antrian penuh, saya memutuskan untuk naik bajaj saja menuju museum.
Kami tiba di Museum Nasional pukul 11.30 WIB. Jujur saja, ini juga pertama kalinya saya mengunjungi museum ini. Area Museum Nasional ini luas, terdapat dua gedung museum yaitu gedung lama dan gedung baru dengan desain lebih modern. Tarif masuknya ternyata cukup murah, Rp5.000,- untuk pengunjung usia dewasa dan Rp2.000,- untuk anak-anak. Info lebih lengkap dapat urban mama-papa baca di sini.
Saat kemarin mengunjungi museum, suasananya tidak terlalu padat. Ada beberapa pengunjung asing, lokal, dan satu rombongan anak sekolah.
[caption id="attachment_113471" align="aligncenter" width="539" caption="Halaman depan Museum Nasional"]
[/caption]
Awalnya kami masuk area koleksi etnografi. Hmm, Nadhifa rupanya sudah tak sabar mau ke Kids Corner. Okelah akhirnya kami ke Kids Corner dulu. Area Kids Corner ini letaknya berada di gedung baru di lantai basement, tepatnya di bawah eskalator. Agak tersembunyi, makanya banyak orang yang sepertinya belum tahu. Kids Corner ini buka pada hari Selasa-Jumat dari pukul 08.00 – 16.00 WIB (istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB). Saya kagum melihat bagian dalam Kids Corner ini, banyak fasilitas dan sarana kreativitas untuk anak-anak. Aktivitas yang disediakan pun merangsang tumbuh kembang anak, mulai dari melukis kendi, membatik, panggung boneka, main congklak, buku-buku bacaan, aktivitas mewarnai, bermain alat musik kolintang, sampai kostum. Nadhifa senang sekali di sini, tak sabar mencoba semua jenisnya. Apalagi kemarin sepi, jadi Nadhifa bisa memilih-milih sesuka hati.
[caption id="attachment_113474" align="aligncenter" width="539" caption="Area Kids Corner"]
[/caption]
-
[caption id="attachment_113475" align="aligncenter" width="558" caption="Nadhifa bergaya"]
[/caption]
Selesai main kostum, Nadhifa memilih aktivitas melukis kendi. Ini aktivitas melukis kendi yang kedua setelah sehari sebelumnya ia melakukan di salah satu mal. Oh iya, kendi ini setelah dilukis boleh dibawa pulang dengan membayar seharga Rp10.000,-. Jauh lebih murah daripada di mal kemarin seharga Rp40.000,-.
Saya terkesan dengan Kids Corner di Museum Nasional ini. Selain karena jenis aktivitas dan fasilitasnya cukup lengkap, staf di sana juga bersahabat. Menurut saya jadi benar-benar strategi yang sangat tepat pihak museum mendirikan Kids Corner untuk menarik minat anak-anak mengunjungi museum. Museum yang selama ini lebih dianggap kuno, membosankan, atau menakutkan, akan jadi dinilai mengasyikkan.
Selesai dari Kids Corner, saya mengajak Nadhifa berkeliling museum. Tentunya tidak semua area saya sempat kunjungi. Saya cuma sempat mengunjungi area etnografi di gedung lama, area manusia purba, serta area teknologi di gedung baru. Saya juga jelaskan dengan singkat tentang koleksi yang saya tahu ke Nadhifa. Anak seumuran Nadhifa rasanya belum pas jika diberi informasi cukup banyak tentang sejarah koleksi di museum, khawatir dia malah bosan. Kemudian mengingat kondisi Nadhifa yang sudah kelaparan (pukul 13.30 WIB sudah lewat jam makan siang), saya memutuskan untuk tidak mengeliling semuanya dan segera keluar dari museum untuk makan siang.
Jalan-jalan sehari di Museum Nasional ini menyenangkan sekali bersama Nadhifa. Museum Nasional ternyata adalah salah satu tujuan liburan yang menarik untuk anak. Untuk mencegah bosan, orangtua dapat terlebih dahulu memilih museum mana saja yang dinilai nyaman dan mengunjungi website museum, mencari tahu koleksi dan pameran apa saja yang bisa dikunjungi dan tidak terlalu membosankan untuk anak-anak, apalagi balita. Selamat berlibur ke museum, urban mama dan papa!
Sama kaya Mama Ella, waktu aku ke sini pun kids corner nya lagi tutup karena sedang ada acara, ttp disediain sih saat itu mini kids cornernya jadi ada meja gambar lengkap dengan pensil warna juga mainan dough, tapi pasti lebih seru yah klo bisa langsung ke kids cornernya kaya Nadhifa, hihihi jadi ada alasan untuk balik lagi deh ya :)
museum gajah sekarang udah bagus banget ya mama novi.. hihi terakhir jaman dulu banget masih sekolah sd.... bakal jadi list utk kunjungn ke museum buat anakku nanti.. oya.. museum BI juga bgus banget moms...
eniwey.. thanks mama novi buat sharingnya
Seru banget ya... sayang pas waktu ke sana, kids cornernya tutup karena sedang ada acara.
seru banget! Udah beberapa kali ke museum gajah sama anak2 tp baru tau ada kids corner.. :) ternyata oh ternyata bukanya di hari kerja,... alamat harus cuti ni klo mo ajak anak2 kesana... :)
museum gajah ini bagus banget yaaa nov. aku senanggg museumnya... apalagi cukup mudah untuk datang ke museum ini. ada bus stop di depan museum kalau kita pakai trans jakarta. :)
dulu udah pernah ke sini tapi belum pernah mampir ke kids cornernya. seru juga yaaa ternyata. jadi pengen ke sini lagi.
thanks mama noviii :)