Urban mama, ada berapa gadget yang dimiliki saat ini?
Kalau saya, ada minimal dua smartphone ditambah satu tablet yang didedikasikan untuk pekerjaan. Seringkali karena terlalu mudahnya mengerjakan pekerjaan di smartphone, saya larut dalam kesibukan pekerjaan bahkan saat berada di rumah. Hal ini membuat anak bungsu saya Dre, penasaran atas apa yang saya pegang. Sampai pada akhirnya, Dre merengek untuk bermain gadget dan dari pengamatan saya, dia sudah mulai ketagihan.
Protes juga datang dari si sulung Darren. Sampai pernah dalam tugas sekolahnya, Darren menuliskan “Mama memiliki hobi bermain gadget”. Saya kaget bukan main! Padahal saya memegang gadget untuk bekerja lho, bukan untuk bermain atau sibuk dengan media sosial.
Protes dari si sulung dan kecenderungan Dre jadi tantrum karena gadget pun saya anggap sebagai peringatan. Kini saya membatasi menggunakan smartphone saat berada di rumah. Seperti halnya internet yang bukan untuk anak-anak , saya pikir gadget juga bukan untuk anak-anak apalagi balita. Sebagai ganti atas aktivitas bermain gadget yang berlebihan, saya mengajak si bungsu untuk melakukan aktivitas bermain yang sama-sama menggunakan motorik halus, sepert mewarnai dengan krayon.
Kali ini, krayon yang saya pilih berbeda dengan yang pertama kali saya gunakan untuk si sulung. Saya membeli Playon Crayon Primary 12 Color dari sebuah e-commerce ibu dan anak seharga Rp149.000,-. Pertama saat crayon ini sampai, saya langsung suka dengan kemasannya yang seperti kotak kapur. Isi krayon terdiri dari 12 warna dasar yang cerah.
Playon Crayon terbuat dari wax yang bersertifikasi bebas racun dari ACMI (Art & Creative Materials Institute, USA). Bentuknya hampir seperti butternut squash sehingga mudah dipegang oleh balita. Yang menyenangkan lagi, Playon Crayon bisa disusun (stackable) sehingga menambah jenis permainan untuk balita sekaligus mengasah kemampuan motoriknya. Namun dibalik keunggulannya di atas, krayon ini tergolong mahal dan lebih mudah pecah apabila terjatuh.
Sejak beralih bermain Playon Crayon, Dre sudah tidak melulu merengek meminta bermain gadget. Saya juga sekarang sudah tidak pernah memegang gadget di depan Dre. Bila ada pekerjaan yang penting, saya berusaha membalas pesan atau telepon di tempat yang tidak terlihat Dre dan berusaha membereskan pekerjaan pada jam yang sudah saya jadwalkan.
Nah, kalau Urban Mama bagaimana mengalihkan ketagihan anak dari gadget?
Semoga kegiatan menggunakan crayon ini dapat membantu ya!
Hihihi pasti kaget banget ya saat Darren menuliskan "mama mempunyai hobi bermain gadget"!
Karena saya dan suami terlihat oleh anak-anak memegang gadget, Kalki dan Kavin pun jadi ikut-ikutan ingin pegang gadget. Setelah mereka tau isi di smartphone ada game dan bisa nonton video mereka pun jadi ketagihan. jadi belajar dari pengalaman, saya dan suami sebisa mungkin tidak memperlihatkan sedang memegang gadget di depan anak-anak.
Waaa krayonnya lucu bangeet!
Aku punya krayon yg mirip, tp kecil dan gampang bgt rusaknya.
Mau coba beli yg ini ah, siapa tau awet dipake sama krucils :))
cuss Cind, awet koq asal jangan dibanting aja, mudah pecah bagian atasnya. Rasanya itu minus produknya
Kayaknya kita beli dari e-commerce yang sama ya Mba :D. Beneer, krayon ini unik, deh. Kepake banget waktu ke luar kota kemarin, anak-anak jadi nggak bosan di perjalanan dengan kereta api, tanpa perlu keluarin gadget.
wah toss! seneng deh kalau bisa menikmati perjalanan jauh dan semua hepi :)
Lucu yah crayon nya, nanti beli ah buat adeknya Leah klo udah lahir hehehe..
horeeee! Kakak Leah mau punya adek! Ikut senang Ye :*
Wah lucu ya crayonnya, warna warni dan bentuknya juga lucu, anak-anak pasti suka. boleh nih dicoba untuk Jibril
iya Diet, jadi desainnya memang membantu anak balita yang belum bisa memegang dengan mantap. Jibril pasti suka mewarnai dengan crayon ini :)