Sebelum Rey lahir, saya dan suami sepakat untuk membesarkan anak bersama-sama. Bukan hanya sekedar tinggal bersama, dengan pembagian tugas ayah mencari nafkah dan ibu yang mengurus anak. Karena kami percaya parenting itu dilakukan berdua, bukan hanya tugas ibu saja.
Jika bonding antara anak dan ibu sudah terjalin sejak anak masih di dalam kandungan, lalu bagaimana cara membangun bonding anak dan ayah? Hal ini memang tidak semudah membangun bonding anak dengan ibu. Biasanya kedekatan antara anak dan ibu terbangun alami melalui proses mengandung dan menyusui. Sementara bonding anak dengan ayah harus sengaja diciptakan, harus sengaja dikondisikan.
Saya ingat ketika awal-awal melahirkan Rey, suamilah yang selalu bangun tengah malam untuk menggendong Rey sampai terlelap lagi, selalu mengganti popok Rey, memandikan Rey dari bayi atau mengajak Rey bermain ketika pulang kerja. Semuanya ia lakukan untuk membangun bonding antara anak dengan ayah. Suami saya memang bukan tipe orang yang membeda-bedakan tugas antara ayah dan ibu. Ia hampir bisa melalukan semua pekerjaan yang berhubungan dengan anak.
Ternyata seiring berjalannya waktu, membangun bonding antara anak dan ayah tidak semudah dulu. Rey cenderung lebih suka bermain dan bermanja-manja pada saya dibandingkan ayahnya. Setelah saya amati, hal ini disebabkan karena semakin sibuknya suami saya di kantor, sehingga waktu bermain dengan Rey makin berkurang. Akibatnya, saat suami mencoba mengajak Rey bermain, terkadang Rey menolak dan lebih memilih bermain bersama saya. Tentunya hal ini membuat suami saya menjadi sedih karena merasa ditolak oleh anak sendiri.
Agar hubungan Rey dan ayahnya tidak makin menjauh, saya dan suami sepakat untuk melakukan Father's Day pada hari libur. Tujuan awalnya adalah agar Rey mau bermain bersama ayahnya tanpa harus merengek memilih bermain bersama saya. Jadi pada hari libur yang sudah disepakati, saya biasanya sudah merencanakan untuk melakukan kegiatan di luar rumah sepanjang hari. Tentunya sebelum meninggalkan rumah saya sudah menyiapkan segala kebutuhan Rey seperti makanan, baju mana saja yang dipakai dan beberapa pesan-pesan kepada suami.
Saat menjalani Father's Day, suami saya harus menjaga Rey seorang diri dari mulai memandikan, menyuapi, menemani bermain sampai menemani Rey tidur. Harapan kami agar bonding antara Rey dan suami lebih efektif. Dan bagi saya sendiri, Father's Day juga merupakan hari saat saya bisa melakukan hal lain di luar pekerjaan kantor dan mengurus Rey. Biasanya saya melakukan me time seperti datang ke acara blogger meet up, seminar parenting, atau hanya berbelanja di tempat yang kurang child friendly seperti Tanah Abang atau Thamrin City. Tentunya sesekali saya menghubungi suami untuk mengecek keadaan Rey di rumah.
Setelah dilakukan beberapa kali, ternyata cara ini efektif untuk menciptakan kembali bonding antara anak dan ayah. Dari cerita suami, ternyata Rey sangat manis dan menurut ketika hanya berdua saja dengan ayahnya. Lain cerita jika ada saya di rumah, Rey menjadi manja dan tidak mau menuruti ayahnya. Tentunya suami saya merasa sangat bahagia bisa seharian berdua dengan Rey. Selain itu saya juga membebaskan suami saya untuk mengasuh Rey sesusai dengan gayanya sendiri. Yah seperti yang kita tahu, gaya bapak-bapak dalam mengasuh anak ini mungkin agak berbeda dengan para ibu. Aturan seperti jam tidur, screen time pun menjadi lebih fleksibel.
Ternyata dengan memberikan kepercayaan penuh mengurus anak seharian bisa membuat para ayah lebih mengenal karakter anak sepenuhnya, tanpa adanya interupsi dari kita para ibu. Selain itu tumbuh juga rasa percaya diri untuk bisa lebih dekat dengan anak-anaknya. Sedangkan bagi saya Father's Day juga sangat bermanfaat untuk melakukan aktualisasi diri. Sebagai ibu yang sehari-hari disibukkan dengan mengurus anak dan bekerja di kantor, maka ketika Father's Day saya bisa melakukan hobi saya yang lain. Karena seperti kata pepatah when mother is happy, family is happy. Jadi walaupun menjadi seorang ibu, kita juga perlu untuk membahagiakan diri kita dengan me time.
Melihat hasilnya yang positif, maka saya dan suami sepakat untuk sesekali melakukan Father's Day jika kebetulan saya ada acara di hari libur. Karena kami percaya kehadiran ayah dalam proses pengasuhan anak ini sangat penting. Dari beberapa artikel yang saya baca menyebutkan, seorang anak dengan ayah yang terlibat dalam pengasuhannya memiliki rasa aman secara emosional, lebih percaya diri dalam mengeksplorasi lingkungannya, dan memiliki hubungan yang baik dengan teman sebayanya saat mereka sudah lebih besar. Selain itu pengaruh dari keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak juga ternyata berdampak besar pada perkembangan IQ anak. Salah satu penelitian yang dilakukan pada anak usia sekolah juga menunjukkan bahwa anak yang memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya lebih jarang mengalami depresi, melakukan tingkah laku yang mengganggu, dan berbohong. Sebaliknya, mereka lebih sering terlibat dalam tingkah laku prososial.
Banyak sekali ternyata manfaat dari keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Hal itulah yang membuat saya ingin selalu menjaga bonding antara ayah dan Rey, salah satunya dengan melakukan Father's Day. Kebetulan hari ini kita juga merayakan hari ayah nasional, Selamat Hari Ayah! Yuk urban mama kita semangati para ayah untuk terus hadir dan mengikuti tumbuh kembang anak-anak kita.
Apakah urban mama lain punya tips dan kebiasaan lain untuk membangun bonding antara ayah dan anak?
Selamat Hari Ayah! Sekarang suami ketambahan untuk boys day out dengan 2 anak, mamanya bisa santai santai :D
Tfs Woro!
Wah kalo udah gede mungkin Rey dan Ayahnya bakalan Boys Day Out juga kali ya :).
Selamat hari ayah! Sekarang saat anak sudah lebih besar, kebiasaan pergi hanya bersama ayah jadi kayak semacam boys day out gitu, jadi mamanya bisa me time juga...
Iya hihi sebenernya ada untungnya ya, sejenak memanjakan diri sendiri :).
Terima kasih ceritanya mama Woro :)
Betul, bonding ayah dan anak itu memang harus dikondisikan dan dibiasakan ya..
Trus emang paling enak ngebiarin ayah pakai gaya mengasuhnya sendiri tanpa ada "kita" di sekitarnya, soalnya kan ibu biasanya suka protes tuh kalau anaknya diisengin or jadwalnya beda sama pola ibu mengasuh :P
Iya mba jadi semacam cheating day gitu dia makan-makanan yang biasanya kalo sama Ibunya ga bole, tapi yaudalah yang penting dua-duanya bahagia :).