First Visit to Kebun Raya Bogor

Oleh Astrid Lim pada Kamis, 23 Juni 2011
Seputar Activities

Sebelum mulai, saya mau bikin pengakuan dulu, nih. Jadi, selama 30 tahun saya hidup di Indonesia, belum pernah sekalipun saya menginjakkan kaki di Kebun Raya Bogor. Wait... do you think that’s embarrassing? Ternyata, Rayo, suami saya yang tumbuh besar di Bogor, juga belum pernah pergi ke Kebun Raya! Kelihatannya sekolah kami sejak SD sampai SMA menganut falsafah yang sama: Taman Mini dan Dunia Fantasi adalah tempat wajib kunjung bila ada kegiatan wisata sekolah. Sementara Kebun Raya Bogor cukup menjadi anak tiri yang tidak pernah dilirik.

Duh, kok rasanya memalukan banget ya. Apalagi sampai saat ini, kami masih sering mengunjungi orang tua Rayo yang tinggal di Bogor. Rasanya pergi ke Kebun Raya harus segera diagendakan nih, ditambah lagi, Yofel juga sedang senang-senangnya berlari ke sana kemari.

Maka di salah satu liburan long weekend ke Bogor, kami (akhirnya!) menyempatkan diri melipir ke Kebun Raya Bogor. Sempat sedikit deg-degan sih, soalnya menurut website Kebun Raya, www.bogorbotanicgardens.org, setiap hari Sabtu, Minggu dan hari libur, Kebun Raya tutup. Tapi ternyata, yang tutup adalah beberapa museum dan fasilitasnya, sementara tamannya sendiri sih tetap buka. Pintu masuk utama terletak di dekat Pasar Bogor, Jl. Otto Iskandar Dinata.

Tiket masuk per orang (Yofel yang masih di bawah 2 tahun tidak perlu membayar) adalah IDR 9,500, sedangkan tiket masuk untuk mobil berkeliling Kebun Raya adalah IDR 15,500. Saran saya, kalau memang memungkinkan, lebih baik membawa mobil sendiri karena area Kebun Raya Bogor amat sangat luas sekali. Terlalu melelahkan kalau jalan kaki bersama anak kecil di sini. Sementara, kalau membawa mobil, kita bebas parkir di bagian mana pun di Kebun Raya, tergantung lokasi yang ingin kita kunjungi. Sebenarnya Kebun Raya Bogor juga menyediakan fasilitas transportasi untuk berkeliling, tapi jumlahnya sangat terbatas.

Banyak sekali lokasi menarik yang layak dikunjungi di sini, antara lain Museum Zoologi, Rumah Kaca Anggrek, Tugu Raffles, dan Bunga Bangkai. Namun karena keterbatasan waktu dan mempertimbangkan Yofel, kami akhirnya hanya memilih dua tempat: Lapangan Astrid dan Taman Mexico.

Lapangan Astrid dipilih bukan karena namanya sama dengan saya lho (meski saya sempat-sempatnya berfoto di bawah plang jalan Astrid :)) tapi karena lokasinya yang super strategis dan areanya yang luas, benar-benar surga buat Yofel yang sehari-hari berkutat di apartemen yang sempit. Begitu kami parkir di tepi lapangan, Yofel langsung teriak heboh, “Maiiiiinnnnn!!!” dan berlarian ke tengah lapangan rumput luas yang diselingi kolam air mancur di beberapa sudut. Tak lupa kami membeli bola tiup yang banyak dijual di sana, dan akhirnya asyik bermain bola bersama Yofel. Setelah lelah, kami menyantap es krim cone model zaman dulu seharga IDR 2,000 saja. Senangnya!

Ketika hari beranjak siang dan matahari mulai menyengat, kami memutuskan untuk pulang. Namun sebelumnya kami menyempatkan untuk mampir ke Taman Mexico, area mungil yang ditumbuhi kaktus aneka bentuk dan warna. Bagus banget!

We will definitely come back to Kebun Raya. Dan berikut beberapa tip kalau urban Mama dan Papa berminat membawa si kecil ke sana:


  • Jangan lupa oleskan lotion anti nyamuk, karena we’ll never know serangga macam apa yang bakal iseng mengganggu di antara sejuta tumbuhan di sana.

  • Kalau bisa berangkatlah agak pagi, Kebun Raya sudah buka sejak pukul 08.00. Matahari pun masih bersahabat. Namun, dianjurkan untuk membawa topi atau payung, just in case sinar matahari terlalu terik, atau malah turun hujan

  • Kalau mau seru, bawa tikar atau alas duduk, ditambah dengan bekal makanan. Banyak spot yang asyik untuk dijadikan tempat piknik di sini. Malah, waktu kami ke Kebun Raya, ada satu keluarga besar yang sedang mengadakan acara reuni, kelihatannya seru banget!

  • Untuk anak-anak yang lebih besar, acara ke Kebun Raya bisa dijadikan ajang pengenalan tanaman dan gaya hidup hijau. Kunjungan ke Rumah Kaca Anggrek dan Taman Mexico sangat tepat untuk tujuan ini, di samping berbagai jenis tumbuhan yang terdapat di sepanjang Kebun Raya dan dilengkapi dengan papan nama.

  • Petunjuk arah di dalam Kebun Raya Bogor termasuk sedikit dan kadang menyesatkan, kami sempat nyasar beberapa kali saat mencari jalan. Saran saya, bawalah peta yang bisa didownload dari website Kebun Raya, atau rajin-rajinlah bertanya pada petugas dan pedagang yang mangkal di sana.

Have fun!

25 Komentar
natasyaAffendi June 22, 2013 12:56 pm

hi, artikel ini menarik, mengenai tips yang mba berikan di point yang ::
"Petunjuk arah di dalam Kebun Raya Bogor termasuk sedikit dan kadang menyesatkan, kami sempat nyasar beberapa kali saat mencari jalan. Saran saya, bawalah peta yang bisa didownload dari website Kebun Raya, atau rajin-rajinlah bertanya pada petugas dan pedagang yang mangkal di sana."

*mengenai "petunjuk arah / (sign system)" di dalam kebun raya ini, adakah di antara ibu ibu yang juga mengalami hal sama dengan ibu Astrid lim ini (Petunjuk arah di dalam Kebun Raya Bogor termasuk sedikit dan kadang menyesatkan, kami sempat nyasar beberapa kali saat mencari jalan)?? jika ada, boleh sedikit di ceritakan pengalamannya,bila mungkin di ceritakan juga petunjuk yang mana saja?

*oiya,info sedikit, saya mahasiswi DKV yang sedang menyusun skripsi, dan mengambil bahan mengenai grafis lingkungan di kebun raya ini, termasuk diantaranya petunjuk petunjuk arah nya.

*terimaksih sebelumnya saya ucapkan bila ada yang berkenan membantu saya
;))

mama bhima August 15, 2011 12:14 pm

Wohooo.. Bhima suka banget ke kebun raya meskipun baru 4bln wkt itu, betaaaaahhhh banget dibawah pohon, deket air (kolam yg gede, ga tau namanya apa) kena semilir angin.. Ga pengen pulang rasanya krn dia sangat amat happy, ketawa terus kesenengan muter2 pake stroller.

Anita Yuniar
Anita Yuniar June 28, 2011 4:05 pm

Iya, dulu waktu kesana, mobil pribadi ga boleh masuk, kaget juga pas baca, mobil boleh masuk, kan asik ya, jalannya ga terlalu jauh2 bgt.

Kepingin jg ke Cibodas, katanya skr lebih bagus, kantor aku ada project disana kerja sama dgn dep.kehutanan, dan teman yg kesana bilang, tempatnya asik bgt, semoga kapan2 bisa kesana.

Sofia Andalusia
Sofia Andalusia June 24, 2011 11:28 am

Sekedar informasi tambahan :
* Biasanya kalo Minggu & hari libur nasional, mobil pribadi tidak diperbolehkan masuk.
* Di dekat pintu masuk utama, ada bagian informasi dimana Anda bisa membeli guide book berisi jalur-jalur yang bisa ditempuh di KRB, lengkap dengan nama pohon & interesting site yang bisa Anda lihat di tiap jalur.
* KRB juga mengadakan kegiatan yang bernama Wisata Flora, untuk anak-anak SD, berupa acara pengenalan tanaman & kegunaan berbagai jenis tanaman.
* Kalau pingin lihat tanaman dengan berbagai bunga yang berwarna warni, bisa berkunjung ke Kebun Raya Cibodas di Cipanas. Disana dikhususkan untuk tanaman daerah dataran tinggi.. Ada sakura juga disana, tapi hanya berbunga pada bulan tertentu..
* Bunga bangkai hanya mekar kalo tidak salah 3 tahun sekali & ketika mekar pun hanya bertahan paling lama 2 hari, setelah itu layu.. Harus rajin nengokin websitenya buat tau kapan dia mekar..

Semoga bermanfaat informasinya..
*pernah digaji KRB selama 5 tahun :D*

Astrid Lim
Astrid Lim June 27, 2011 8:13 am

wahhhh makasih infonya ya! =) sangat berguna..hehehe...pernah jd expert ya =p

mamashofi June 24, 2011 7:54 am

Astrid, aq sudah 2 kali ke Kebun Raya Bogor tapi baru tahu kalo mobil pribadi boleh masuk *malu ketahuan kurang info* hehehe...
TFS lain waktu kalo ke sana harus bawa mobil dan bawa map KRB

Astrid Lim
Astrid Lim June 27, 2011 8:11 am

hihihi iya aku juga baru tau kok =)