Manfaat Mengikuti Pertemuan Orangtua Murid di Sekolah

Oleh adhisti rahadi pada Minggu, 13 Agustus 2017
Seputar Our Stories
Manfaat Mengikuti Pertemuan Orangtua Murid di Sekolah

Tahun ini, Aksa resmi menyandang status sebagai anak TK. Rasanya senang dan sedikit terharu, duh anak saya sudah bukan bayi lagi. Saya dan suami pun memastikan segala kebutuhannya untuk menjadi siswa terpenuhi, khususnya kesiapan mental. Ternyata, kami orangtuanya pun harus siap juga menyandang status sebagai 'orangtua murid'. Kesannya sederhana ya? Padahal, menjalani status orangtua murid itu butuh komitmen. 

Ketika kita memutuskan untuk menyekolahkan anak kita, otomatis kita sudah sepakat akan mendidik anak kita bersama dengan sekolah. Cara pengasuhan saya dan suami saja kadang berbeda, sekarang ditambah cara pengasuhan guru-gurunya. Sudah pasti banyak yang harus diselaraskan.

Karena itu, ketika sekolah Aksa mengadakan pertemuan perdana orangtua murid, saya dan suami memutuskan untuk mengikuti hingga selesai. Agendanya adalah penjelasan pihak sekolah mengenai konsep pendidikan di sekolah termasuk wujudnya dalam aktivitas pembelajaran sehari-hari. Pertemuan semacam ini memiliki nama berbeda di tiap sekolah, contohnya antara lain Open Day dan Learning Contract. Walaupun tidak bisa 100% tuned in karena sambil momong adiknya Aksa yang masih berumur 5 bulan, saya masih bisa memahami garis besar pertemuan tersebut.

pomg

Meskipun saat survey dulu kita sudah mengetahui konsep pendidikan sekolah yang dipilih, namun biasanya kita belum memahami benar target-target pencapaian siswa, aktivitas tambahan seperti kegiatan bulanan yang biasa dilaksanakan, maupun jenis ekstrakurikuler yang ada. Jadi ketika nanti ada bertanya, “Aksa sekolah dimana? Kayak gimana itu sekolahannya?” dan saya belum bisa menjelaskan dalam beberapa kalimat, berarti saya belum mengerti benar konsep sekolahnya. Bisa buat tes sekalian, ya?

Di pertemuan ini pula, kita dapat melihat para guru menjelaskan tentang visi, misi, kegiatan belajar, target, dan segala hal yang berhubungan dengan sekolah. Secara sekilas, dapat dilihat seberapa jauh pengalaman seorang guru dari cara ia menjelaskan dan menjawab pertanyaan. Kecuali bagi guru yang memang demam panggung, nah menghadapi orangtua murid bisa menjadi hal yang sedikit intimidating.

Khusus di pertemuan perdana, kita juga bisa menjelaskan kepada guru kelas tentang kondisi terkini anak kita, misalnya susah bangun pagi, sedang suka bermain apa saja, tidak suka wortel tetapi cinta bayam, dan sebagainya. Tujuannya apa? Supaya proses pendekatan guru kelas ke anak kita lebih berjalan lancar. Jika sekolah menerapkan peraturan bahwa setelah satu minggu bersekolah harus tidak boleh ditunggui lagi, komunikasikan pula cara meninggalkan anak yang kita pilih. Apakah harus dengan bujukan hingga mau ditinggal (meskipun memakan waktu), atau kita langsung meninggalkan anak meskipun ia berurai air mata dan sang guru 'terpaksa' memegangi sampai menggendongnya. Usahakan jangan sampai ada salah paham komunikasi dengan guru.

Bulan-bulan berikutnya, pertemuan orangtua murid (di sekolah Aksa namanya POMG) memiliki agenda yang bermacam-macam. Bulan ini misalnya, adalah sosialisasi iuran komite sekolah, penjelasan kegiatan bulanan seperti lomba tujuh belasan dan imunisasi MR, serta sharing tentang cara mengasah kemandirian anak oleh seorang pakar parenting. Jadwalnya? Sudah pasti hari Sabtu, yang bagi sebagian keluarga adalah jadwal untuk menikmati akhir pekan. Apalagi bagi mereka yang jarak sekolah-rumah cukup jauh (belum termasuk macetnya), biasanya agak sedikit dilema antara datang atau tidak. Memang sih, nanti akan ada rekap pertemuan di grup Whatsapp dan surat edaran untuk kegiatan resmi. Tetapi datang langsung tetap saja penting, karena lewat pertemuan orangtua murid ini, kita bisa mengetahui lebih detil tentang penjelasan sekolah, bertanya, atau bahkan protes jika tidak setuju. Selain itu, menjaga hubungan baik dengan sesama orangtua murid juga sama pentingnya lho. Setidaknya dari sini kita jadi tahu orangtua dari teman bermain anak kita. Beberapa orang bahkan mengawali persahabatan karena menyekolahkan anak mereka di tempat yang sama. 

pomg

Setahun ke depan, bisa saja kita diberi amanah untuk ikut membantu penyelenggaraan acara sekolah dan bekerjasama dengan para orangtua yang lain. Terkadang, sekolah juga meminta kesediaan kita untuk berkontribusi dalam kegiatan sekolah. Mulai dari menjadi guru tamu di kelas anak kita, dimana kita bisa bercerita tentang profesi kita maupun mengajar anak-anak untuk membuat art and craft, hingga membantu untuk acara sekolah yang lebih besar sesuai bidang yang kita kuasai. Just tell them if we’re able to help, sekolah pasti menyambut baik. Kita pun akan lebih mudah memberikan masukan maupun ide seputar kegiatan sekolah jika berhubungan baik dengan pihak sekolah.

Cukup banyak ya manfaat mengikuti pertemuan orangtua murid. Toh semua akan kembali ke anak kita. Urban mama-papa pastinya akan lebih tenang menyekolahkan anak di tempat yang kita tahu dengan baik, anak pun senang jika orangtuanya sering hadir pada acara-acara sekolah bersamanya. 

6 Komentar
dieta hadi
dieta hadi August 14, 2017 3:45 pm

setuju banget, pertemuan orangtua guru ini bagus banget, kita bisa berdiskusi tentang anak dengan guru dan sama sama bekerja sama mengenal dan mnegajarkan pola didik kepada anak. aku termasuk orang yg hampir tidak pernah absen untuk masalah pertemuan orangtua guru ini, wajib datang. tfs ya mama

adhisti rahadi
adhisti rahadi August 14, 2017 11:29 pm

Sama-sama Ma, dateng terus pokoknya ya :)

Imelda Sutarno
Imelda Sutarno August 14, 2017 10:35 am

setuju mama adhisti. Aku juga bela-belain datang kalo ada Pertemuan Ortu Murid gini. Kalo di sekolah anakku namanya PPOT (Pertemuan Pertama OrangTua).Trus paling sebel kalo semua yang udah dijelaskan di PPOT tau2 ditanyain lagi dengan polosnya di grup WA oleh para ortu yang enggak hadir pas acara, huhuhuhu.....kan guru wali kelasnya otomatis jadi bolak balik njelasin lagi.

adhisti rahadi
adhisti rahadi August 14, 2017 11:28 pm

Hahah..iya memang resikonya kalo nggak dateng jadi gak tau apa-apa..

musdalifa anas
musdalifa anas August 14, 2017 6:20 am

Benar banget mama adhisti, saya sepakat dengan tulisan mama. Manfaatnya banyak dengan pertemuan ini, minimal guru disekolah apalagi yg menjadi fasilitator anak di kelas kenal dengan kita pribadi agar komunikas lancar kedepannya. Kalau di sekolah anak-anak namanya POG, ada POG klasikal & POG individual. POG individual ini biasanya setelah tahun ajaran krn sekaligus review kegiatan anak disekolah baik dari sisi akademik, karakter, akhlak dan pendidikan agama.

Tfs ya mama tulisannya.

adhisti rahadi
adhisti rahadi August 14, 2017 11:27 pm

Sama-sama Ma, apalagi yang seperti POG individual tadi wajib datang, yaa..