Manfaat Bermain Kartu dan Permainan Papan Bersama si Kecil

Salah satu kebiasaan kami untuk mengisi waktu luang adalah bermain kartu atau permainan papan. Sebenarnya kami memulai hal ini secara tidak sengaja dan lama-kelamaan menjadi semacam tradisi. Rasanya seru sekali bermain bersama sekeluarga sambil tertawa-tawa dan seru sekali saling mengalahkan. Favorit kami adalah bermain kuartet dan monopoli.

Kapan kami memperkenalkan permainan semacam ini pada Albert? Kalau tidak salah sejak ia batita, dimulai dengan memory game. Kami mengajak Al mencari dua gambar yang sama dari beberapa kartu yang ada. Lalu saya memperkenalkannya dengan UNO Junior, seperti bermain UNO biasa tetapi kartunya bergambar binatang. Saat berulang tahun kelima, Al mendapatkan permainan Zingo dan kami juga mengajarinya bermain ular tangga, halma, serta catur. Awalnya tentu dengan aturan-aturan yang sederhana, jika sudah menguasainya, kami menjelaskan peraturan yang lebih lengkap. Ternyata di balik keseruan bermain, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan, yaitu:

1. Menciptakan tradisi keluarga bermain bersama. Kami biasanya bermain saat akhir pekan atau setelah makan malam sambil menunggu waktu tidur. Anak jadi menunggu-nunggu waktu bermain bersama ini.
2. Membantunya belajar hal-hal tertentu. Al menjadi lancar tambah-tambahan dengan sering bermain ular tangga dan harus menghitung berapa kotak ia harus maju dari angka dadu yang dihasilkannya. Ia juga fasih menghitung uang saat bermain monopoli.
3. Meningkatkan konsentrasi. Salah satu kunci sukses dalam bermain adalah konsentrasi. Kita harus memperhatikan kartu apa yang dimiliki lawan saat bermain kuartet. Kita juga harus mengingat dengan baik posisi kartu saat bermain memory game. Belum lagi mengatur strategi saat bermain catur.
4. Mengikuti instruksi dan peraturan. Setiap permainan punya peraturan yang berbeda dan untuk bisa bermain bersama, kita harus mengikuti instruksi dan peraturan yang ada. Menunggu giliran kapan harus jalan dan rela kehilangan giliran saat harus masuk penjara di monopoli, misalnya.
5. Melupakan gadget sejenak. Hidup pada zaman sekarang membuat kita kadang terlalu terikat pada gadget. Bermain bersama seperti ini bisa membuat kita berinteraksi langsung sebagai keluarga dan melepaskan gadget. Siapa sih yang sempat memegang gadget saat sedang sibuk bermain kuartet atau UNO?
6. Melatih kemampuan berkomunikasi dan mengatur strategi. Untuk bisa mendapatkan kartu yang diinginkan saat bermain kuartet, si kecil harus belajar meminta dengan sopan kepada orang yang kira-kira memilikinya. Anak juga harus belajar merencanakan langkahnya saat bermain, apakah akan membeli tanah A atau tidak, kepada siapa harus meminta kartu yang diperlukan, dan lain-lain.
7. Belajar sportif. Anak perlu latihan untuk bisa menerima kekalahan dan tidak sombong atas kemenangan. Awalnya tentu sempat marah dan menangis saat kalah, tetapi lama-kelamaan mereka bisa menerima kekalahannya. Daripada kesal atau menyalahkan orang lain saat kalah, lebih baik terus berlatih dan memikirkan strategi lain untuk menang.
8. Meningkatkan kemampuan bermain dengan sering berlatih. Kita tidak mungkin bisa jago bermain catur tanpa sering berlatih. Anak akan makin lihai dalam bermain jika terus diasah dengan sering bermain. Albert tadinya pelit sekali tidak mau membeli apa pun dengan uangnya saat bermain monopoli atau pernah juga boros sekali membeli semua yang ia lewati. Ketika bermain catur ia akan belajar langkah apa yang harus diambil saat terjadi hal seperti A, B, atau C.

Tentunya semua hal ini akan menjadi kenangan saat anak-anak beranjak besar. Saya sendiri masih ingat dulu bermain memory game bersama-sama di rumah, atau bermain kuartet dan monopoli, serta bermain UNO bersama keluarga besar. Nah, Urban Mama, bagaimana dengan si kecil? Apa permainan favoritnya?