Bicara pendidikan anak memang tak ada berhentinya, ya? Ditambah tahun ini saya lagi bingung berat, apakah anak sulung saya (Kami) harus mengulang TK atau lanjut ke SD? Saya setuju bahwa pendidikan itu utamanya berasal dari keluarga, dan sekolah adalah ‘perpanjangan orang tua’, maka dari itu kriteria pencarian sekolah saya adalah satu visi dan misi dengan values keluarga kami.
Banyak sekali metode baru mengenai pendidikan, khususnya pendidikan anak. Ada satu metode yang menurut saya menarik. Familiar dengan Metode STEAM? Kalau belum, saya pun juga baru ‘kenal’ sama STEAM beberapa minggu lalu.
STEAM adalah singkatan untuk Science, Technology, Engineering, Arts dan Mathematics, merupakan salah satu pendekatan pendidikan yang menggunakan kelima ilmu di atas (pengetahuan, teknologi, teknik, seni dan matematika) secara komprehensif sebagai pola pemecahan masalah. Hasil akhir yang diharapkan dari penerapan metode STEAM adalah siswa yang mengambil risiko serius, terlibat dalam pembelajaran pengalaman, bertahan dalam pemecahan masalah, merangkul kolaborasi, dan bekerja melalui proses kreatif.
(gambar dari sini)
Selain itu, dalam metode STEAM, guru bertindak sebagai fasilitator, dan siswa adalah pusat/sentral dari proses pembelajaran, baik di dalam atau di luar kelas.
Metode STEAM ini menurut saya cocok untuk membesarkan anak di tengah perkembangan era digital yang semakin pesat saat ini. Sekarang saja sudah terlihat bahwa jenjang karier saat ini sangat berbeda dengan jejang karier pada masa orang tua kita bekerja. Bagaimana dengan 20 tahun yang akan datang?
Kalau metodenya sudah ‘sreg’ di hati dan sesuai dengan values keluarga, tinggal cari sekolahnya, nih. Salah satu yang menggunakan metode STEAM adalah Sampoerna Academy. Awalnya, saya pesimis, karena sekolah yang bagus-bagus biasanya hanya ada di Jakarta. Eh, ternyata ada di Sentul! Tidak terlalu jauh dari rumah saya di Bogor.
Pendekatan STEAM mengedepankan pembelajaran kolaboratif. Maka dari itu, ruang kelas Sampoerna Academy di desain khusus untuk menghasilkan suasana belajar-mengajar yang interaktif dan menyenangkan. Kursi dan meja tidak disusun secara berderet dan kaku, melainkan dapat dipindahkan secara fleksibel sesuai kebutuhan belajar siswa. Ini didorong oleh kebutuhan siswa yang seringkali berkelompok untuk mengerjakan proyek bersama.
Selain menggunakan metode STEAM, Sampoerna Academy juga menggunakan metode PBL (Project Based Learning), di mana siswa terlibat dalam penyelesaian masalah yang bermakna sesuai dengan minat pribadi mereka, serta kolaborasi dan pembelajaran personal.
Wah, menarik, ya! Semoga Mama yang sedang cari referensi sekolah anak bisa lirik-lirik tentang metode STEAM, ini. Untuk info lebih lanjut klik di sini.
mbak, menarik sekali yaa metoda ini, oiya mbak kalau di Bandung, SD dengan metode ini dimana ya? Terima Kasih ya
iya.. aku jadi 'ngulik' lebih dalam, nih, tentang STEAM :)
sayang banget, nih.. Sampoerna Academy belum ada di Bandung huhuhu semoga segera buka ya hehehe :D
Metode belajar STEAM ini sepertinya asik banget ya buat anak-anak :)
Bangeeettt! Dan buat siswa yang lebih tinggi (SMP gitu) kayaknya jadi seru pembelajarannya.
Seru ya, metoda STEAM & PBL ini. Anak2 pasti suka.
STEAM & PBL, combo banget ya metodenya Mbak Eka. Beneran ini pengen langsung meluncur ke kampusnya hihihihi :D
menarik banget ya STEAM ini... kebayang suasana belajar yang asik.
iya Teeehh.. seru, ya! menarik banget. hihihihi jandi pengen trial ke sana, deh :D
Fen, sentulnya di mana ya ini Sampoerna Academy? Lokasi tepatnya maksudnya.
Seru yaaa sekolah ini, anak-anak pasti senang dan happy kalau sekolah disini.
di Cijayanti, Babakan Madang, Mbak Ipeh, yuk kapan-kapan ke sana barengan. Kabarnya mereka udah buka pendaftaran, loh, buat tahun ajaran ini :)