Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air Melalui Cerita

Memahami rasa cinta tanah air itu memerlukan proses. Setidaknya itulah yang saya pelajari dari masa kecil dulu. Ketika kecil, saya banyak mendengar kisah-kisah perjuangan eyang kakung yang pernah ikut dalam perang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Namun setelah punya anak, ternyata saya tak cukup punya wawasan sejarah untuk bercerita kepada Kira dan Kara. Dongeng kemerdekaan saya hanya sebatas cerita eyang yang melekat hingga sekarang. Nilai pelajaran sejarah saya menyedihkan. Ditambah lagi hafalan tanggal-tanggal dan tempat sejarah yang saya kuasai sangat minim. Lantas apa yang bisa saya lakukan untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada Kira dan Kara?

Menanamkan rasa cinta tanah air bukan sekedar hanya mengajarkan menyanyi lagu kebangsaan atau menghafal Pancasila. Indonesia adalah negeri yang kaya. Indonesia dikenal bukan hanya sekedar dari lagu kebangsaannya. Harus ada rasa bangga memiliki Indonesia dan cinta menjadi anak-anak Indonesia. Rasa bangga dan cinta inilah yang ingin saya tanamkan kepada Kira dan Kara.

Bagi negara lain, Indonesia dikenal dengan budayanya. Indonesia juga dikenal dengan kekayaan alam dan adat istiadatnya. Mengenalkan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia ternyata bisa dengan melalui berbagai cara. Salah satunya melalui buku cerita. Buku seri AKU CINTA INDONESIA yang diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer (BIP) ini salah satu favorite kedua bocah kembar saya. Dari buku karya Dian K ini, Kira dan Kara mengenal banyak budaya di Indonesia.

Jika sebelumnya Kira dan Kara hanya mengenal istilah Wayang yang terbuat dari kulit yang biasa mereka lihat di rumah ibu saya, sekarang Kira dan Kara tahu bahwa ternyata Wayang juga ada yang terbuat dari daun singkong. Dari buku seri ini pula Kira dan Kara tahu bahwa lampion bukan hanya ada di China. Gresik juga memiliki Lampion yang tak kalah indahnya yang diberi nama Damar Kurung. Buku seri AKU CINTA INDONESIA juga mengajarkan pada Kira dan Kara bahwa dalam tiap motif kain batik itu memiliki cerita dan kisah yang berbeda-beda. Dari cerita dalam buku ini, Kira dan Kara tahu bahwa ada tarian yang cara bermainnya dengan menggigit topengnya.

Kisah-kisah yang ada dalam buku ini mengajarkan pada Kira dan Kara betapa Indonesia kaya nilai budaya dan adat istiadat. Kira dan Kara mulai mengenal bahwa setiap daerah memiliki kebiasaan dan budaya masing-masing. Karena takjub, mereka pun sempat tercetus keinginan untuk dapat liburan keliling Indonesia. Semoga mimpi kalian melihat indahnya Indonesia dapat terwujud ya, Nak!

Seri yang terdiri dari 4 buku ini dilengkapi dengan pengetahuan tentang sejarah singkat kebudayaan terkait. Sehingga ketika kita membacakan buku untuk anak-anak, kita juga bisa mengetahui tentang kebudayaan tersebut lebih lengkap dan detail. Seperti layaknya buku anak-anak terbitan BIP, buku tersebut juga dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik. Kosakata di dalamnya juga ringan sehingga mudah dibaca oleh anak-anak. Setiap halaman berisi 2 hingga 3 kalimat sederhana, yang memudahkan anak-anak memahami isi cerita. Meski berisi cerita singkat, namun cukup memberi kesan pada anak-anak.

Semoga segera terbit seri kisah AKU CINTA INDONESIA berikutnya, agar dapat membantu anak-anak memperkaya pengetahuan budaya melalui cerita kisah-kisah yang menarik dan ringan. Buku seri AKU CINTA INDONESIA ini cocok sekali untuk mengisi waktu libur hari KEMERDEKAAN nanti. Semoga kisah-kisahnya menginspirasi anak-anak untuk bangga menjadi generasi penerus Indonesia. Dirgahayu Republik Indonesia!