Nipple Confusion pada Hamizan

Oleh Luni Subekti pada Rabu, 28 Agustus 2019
Seputar Our Stories
Nipple Confusion pada Hamizan

Bayi laki-laki kami lahir pada tanggal 31 Mei 2016 pukul sembilan pagi. Hamizan harus lahir melalui operasi sesar karena ada indikasi medis yang tidak dapat kami elakkan. Bagaimanapun cara kelahirannya, kami hanya bisa mengucap syukur karena putra kami bisa lahir dengan selamat dan sehat.

Saat Hamizan berusia 22 hari, ia kami bawa ke Malang untuk tinggal di rumah orangtua saya. Saya menghabiskan sisa cuti bersama keluarga besar di rumah. Saya bersyukur sekali bisa berada di antara mereka selama cuti melahirkan ini, apalagi bertepatan dengan bulan puasa dan hari raya Idul Fitri. Sayangnya, sekitar pertengahan Juli, saya harus kembali masuk kerja, dan harus berpisah dari Hamizan karena saya bekerja di Surabaya. 

Saya pulang ke Malang setiap Jumat malam dan kembali lagi ke Surabaya pada Minggu malam. Saya dan suami bertekad akan tetap memberikan ASI kepada Hamizan, jadi selama lima hari kerja saya memompa ASI secara teratur. Setiap akhir pekan saya membawa sekitar 40-45 botol ASI ukuran 100 ml untuk Hamizan. Saat berada di dekat saya Hamizan biasanya menyusu langsung. Bulan pertama berjalan dengan lancar, kebutuhan ASIP Hamizan terpenuhi dan tidak terjadi tanda-tanda bingung puting. 

Ketika Hamizan berusia 3 bulan, ia sudah tidak mau lagi menyusu langsung dari saya. Biasanya ia langsung menangis saat dihadapkan dengan payudara saya. Beberapa kali saya mencobanya tetapi Hamizan terus menangis. Padahal ia termasuk bayi yang jarang menangis kencang dan relatif tenang. Akhirnya saya mengalah, biarlah Hamizan tidak menyusu langsung asalkan tetap minum ASI walau memakai dot. 

Memang sejak awal saya sudah membaca banyak referensi kalau sebaiknya memberikan ASIP tidak menggunakan dot, tetapi ternyata memberikan ASIP dengan cup feeder cukup memakan waktu dan merepotkan Ibu saya yang menjaga Hamizan. Apalagi saat Ibu saya kembali mengajar, Hamizan diasuh oleh Emak, yang tak lain adalah Nenek saya, pahlawan tangguh yang dulu juga mengasuh saya. 

Masalah baru pun muncul, karena Hamizan sudah tidak mau menyusu langsung, produksi ASI saya pun langsung menipis. Kejar tayang pun sudah tidak terkejar lagi dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, Hamizan pun minum susu formula. Ia biasanya minum ASIP empat kali sehari dan sisanya susu formula.

Saya pun berusaha kembali meningkatkan produksi ASI dengan mencoba memaksa Hamizan menyusu langsung. Saya mulai dengan mencoba memeluk Hamizan sambil menyodorkan payudara saya, namun belum berhasil. Pada minggu berikutnya saya pulang dengan membawa nipple shield dan saya pakai di payudara saya. Hamizan sempat mau kembali menyusu langsung dan berhasil, ia bisa menyusu sampai kenyang dan tertidur. Namun sayang, hal ini tidak berlangsung lama karena saat mengantuk, justru Hamizan menangis saat harus menyusu langsung. 

Saya mencoba memaklumi karena Hamizan hanya bertemu saya pada akhir pekan. Pasti sulit baginya untuk membiasakan diri lagi menyusu langsung pada saya. Produksi ASI yang makin menipis membuat saya mengikis ego untuk memaksakan pemberian ASI eksklusif pada Hamizan. Saya sadar betul kalau ASI adalah nutrisi yang terbaik tetapi saya berkewajiban memenuhi kebutuhan nutrisi untuk proses tumbuh kembangnya. Sementara ini Hamizan minum ASI dikombinasikan dengan susu formula, sambil saya berjuang mengembalikan produksi ASI baginya.

Kondisi keluarga kami memang belum memungkinkan untuk membawa Hamizan ke Surabaya sehingga kami tidak harus tinggal terpisah. Saya sering mendengar banyak orang yang mempertanyakan mengapa kami harus berjauhan. Namun untuk saat ini belum memungkinkan untuk membawa Hamizan ke Surabaya. Jika saja saya tidak harus berjauhan dengan Hamiz, teknik pemaksaan menyusu langsung yang saya praktikkan kemungkinan besar akan berhasil dengan bantuan nipple shield. Saya melihat pintarnya Hamizan saat menyusu. Beberapa kali saya intip ASI masih mengalir, insyaallah cukup deras karena Hamizan tidak sampai "mengamuk” saat menyusu dengan bantuan Nipple Shield.

Saya pun mulai menjalani exclusive pumping dan terus berusaha agar bisa mengembalikan produksi ASI saya serta menghadapinya dengan ikhlas. Walau sulit, namun saya yakin ini hanya di awal dan selanjutnya Allah akan menghadirkan kemudahan untuk kami. 

featured image credit: freedigitalphotos.net 

 

22 Komentar
Ria Handayani August 28, 2019 11:06 am

Memang saat menyusui langsung bebas dari mencuci botol, cuma ribetnya jika beràda duntempat umum dan tak ada ruang menyusui

... ......
... ...... November 14, 2017 6:23 pm

Hi mbak Luni salam kenal :)

mau sharing juga yg lagi aku alamain, babyK (3mo) sekarang kena nipple confusion juga :(
pas lahiran SC dan ga IMD setelah masuk ruang perawatan babyK kesulitan nen karena nippleku datar jadilah pake bantuan nipple shield, besoknya babyK masuk ruang PICU karena ada cairan ketuban yg keminum.
selama di ruang PICU mulai nen langsung dengan bantuan nipple shield dan eping pake sendok.

setelah 3 minggu di rumah babyK nen hanya sendikit dan pumping masih belum sering jadilah abses mastitis T_T dan akupun masuk rs lagi untuk operasi.
selama di tinggal babyK mulai kenal dot, pasca pemulihan dicoba lagi untuk nen langsung alhamdulillah mau tapi ga bertahan lama, masuk bulan ke 3 babyK mulai bingung puting.
udah dicoba berbagai cara masih belum berhasil ngatasin bingung putingnya, jadi sekarang pasrah deh eping pake dot dan kejar tayang pumping karena belum pernah ada stock ASI di kulkas kaya orang orang. hikssss

sekarang lagi ketar ketir takut sewaktu-waktu ASInya abissss :(

Wenny Putri
Wenny Putri February 13, 2017 2:54 pm

duuuh ini sama banget sama saya. dari umur 5 bulan anak saya, dzaky, udah gak mau nyusu langsung...udah usaha pake nipple shield juga masih gak mau...udah keenakan pake dot. sekarang dzaky umur 9 bulan dan stock asip beku tinggal 5 kantong gabag @ 150 ml T.T saya masih mau keras kepala asi sampe 1 tahun tapi ketar ketir jugaaa....mampu gak yah?? beneran kejar2an soalnya stocknya.... huhuhuhu....coba cari donor tapi belum dapat juga...

jadi mama e-ping emang gak mudah...godaan malesnya itu besar bangeeet yaa T.T

semangat ya mbak....(nyemangatin diri sendiri juga :D )

Luni Subekti
Luni Subekti February 17, 2017 10:02 am

Wah umur Dzaki samaan ya sama Hamizan saya, semangat mbak Weni selama masih mengalir artinya rizki anak kita masih Tuhan titipkan di kita ayukk ayuuk insyaallah bisa. Walaupun kadang saya kangen liat anak saya nenen, liat imut banget kl nge-dot T.T hixx

rezkia sagita
rezkia sagita February 17, 2017 9:31 am

Semangat mommy weni :). Aku juga pernah gitu anak aku udah keenakan pake dot dan gak mau nyusu langsung sama aku,,
sedikit saran sih coba aja mom pakai Botol Comotomo deh yang nipplenya mirip banget sama nipple mommynya,,
Aku juga setelah coba pake comotomo anak aku mau lagi nenen langsung,, seneng banget deh :)
kalo mau coba, cek aja IG nya di @comotomo_id atau langsung buka aja website nya di. www.balitakita.com

Rani Kun
Rani Kun February 1, 2017 2:21 pm

Hai mom.. Anak kita sama namanya Hamizan. Panggilannya izan. Izan lahir prematur n secar juga. 2bln pertama bingung puting

Luni Subekti
Luni Subekti February 1, 2017 2:47 pm

Gpp momy Izan, apapun judulnya mw pumping ato netek langsung yg penting skg gmn caranya hak mendapatkan ASI anak qt terpenuhi. Hamizan saya mlah ud sma skali g mau nenen, tp senyum2 aja kl minum ASIPnya di dot, ya udh sya ikhlas aja yg penting msh bisa ksh ASI di usia 9bln ni udh Alhamdulillah sangat

Annisa Bani Salamah
Annisa Bani Salamah December 21, 2016 8:38 am

Waahhhhh...nipple confusion pernah juga aku alamin sama baby shaliha...
Tapi berkat dukungan suami dan sering konsul alhamdulillah baby shaliha makin pinter nyusunya...
Terus semngatt yahh mama

Luni Subekti
Luni Subekti December 21, 2016 10:26 am

Baby shaliha umur berapa mam sekarang? duhh pinter jadi kangen nenein anak saya lagi deh mam....