The Terrific Two

Oleh WiwiT pada Senin, 10 September 2012
Seputar Our Stories

Siapa yang tidak mengenal istilah terrible two? Usia saat anak mulai bereksplorasi, penuh rasa ingin tahu, dan mulai belajar mengendalikan emosinya. Anak usia 2 tahun konon katanya berada pada periode emas. Umumnya mereka selalu penuh rasa ingin tahu, menjelajah seluruh isi rumah, dan bermain dengan benda apa saja yang dilihatnya. Lipstik bisa berubah menjadi krayon.  Pasir, lumpur, dan air menjadi sahabat terdekat saat bermain. Aneka warna bunga yang cantik berubah menjadi sasaran empuk jari-jari manis. Rumah sudah sah menjadi kapal pecah. Tidak ada barang yang masih berada di tempatnya. Ketika tidak dapat melakukan sesuatu, anak lebih mudah marah dan meledak-ledak. Semua menjadi pemandangan yang sangat sering dijumpai ketika anak menginjak usia 2 tahun.

Saya pun mengalami hal serupa bersama si kembar. Satu anak saja sudah mampu membuat rumah layaknya barak pengungsian, bagaimana dengan dua anak aktif, ceriwis, dan menggemaskan? Tak jarang kepala pun serasa lepas sejenak. Yang muncul bukan hanya tanduk, bahkan taring sekalipun. Baru saja dinasihati agar tidak bermain tanah yang ada rumah semutnya, tiga detik kemudian sudah terdengar tangisan gara-gara digigit semut. Tingkah-tingkah “ajaib” ini setiap hari saya nikmati. Ya, saya benar-benar menikmati masa-masa indah tersebut.

Menghadapi momen-momen “terrible two” tersebut saya memiliki banyak “kulkas” pribadi untuk mendinginkan hati, mendinginkan otak. Di forum The Urban Mama, saya bergabung bersama para mama yang sedang menghadapi hal serupa di forum general parenting. Apabila stock sabar saya menipis, tak jarang saya kunjungi bermain ke sini.

Ketika kepala sudah akan lepas, saya selalu menancapkan kembali momen-momen ketika mereka berada di inkubator. Ketika mereka sangat kecil dan rapuh. Betapa saya berharap satu detik lebih lama agar dapat saya peluk mereka dengan kedua tangan saya. Betapa tak pernah rela ketika satu detik saja suster telat mengganti popoknya. Betapa hati saya teriris-iris ketika melihat mereka menangis demi mendapat satu tetes ASI di mulutnya. Ketika mereka mulai ingin tahu, diselingi teriakan kanan-kiri yang tak jarang membuat telinga saya memerah, dan membuat kesadaran saya hilang sejenak, serta membuat saya melakukan hal-hal yang satu detik kemudian saya sesali, maka saya hanya bisa memeluk mereka dan meminta maaf. Dan mereka suka rela mengatakan "Big Hug Bunda..." yang membuat hati saya selalu sukses meleleh.  Momen-momen itulah yang selalu terasa sempurna di hidup saya. Paling sempurna, paling berharga, paling indah, hingga saat ini. Dan saya mengatakan ini bukan lagi terrible two, tapi terrific two.

"In fact, two-year-olds are among the brightest and funniest people you may ever encounter. They are curious and lively - they are experiencing the world on their terms.” (Pureen Conversations)

Anak-anak belajar dengan cara trial and error. Mereka selalu ingin tahu tentang semua hal. Yang perlu kita berikan sebagai orangtua adalah kesempatan yang seluas-luasnya untuk memenuhi hasrat petualangannya dan rasa ingin tahunya. Bahkan berpetualang dengan tingkah-tingkah ajaib mereka yang seringnya kita anggap “nakal dan bandel” bisa menjadi hal yang menyenangkan.

I need to learn how to spread my wings wider. So, all I can say to my dearest KIRA & KARA, "Let's learn to spread our wings together dear..."

24 Komentar
Ayu Widyani
Ayu Widyani November 22, 2012 4:57 pm

Wahh baca artikel ini emang bener2 ssma yg aq alami sama si sulung br 10nop kmrn 2th. Beneran deh rumah/kamar ga pernah rapi. Baruuu aja diberesin mbaknya bbrp detik lg brg2 udh dmn2 :D suka marah2 jg kl ngerjain/mainan apaa gt g sesuai sama yg dinginkan.
Huffff setiap hr sll nambah stok sabar deh, salut bwt mba wiwit bs menghadapi 2 anak sekaligus dlm periode spt ini. Aq yg satu aja udh srg menipis tuh stok sbarnya hehehehe. Tp kembali lg sll bersyukur qt diberikan anugerah yg tak ternilai harganya :)
Btw beli dmna ya "kulkas" kyak gt, mau donkkkk :p

Honey Josep
Honey Josep September 25, 2012 4:19 pm

Big Hug Mama!

Nena Brodjonegoro September 19, 2012 9:48 pm

Salam kenal juga mbak! Baca artikel ini jadi inget keponakanku Jenna dan Rani yang baruuu aja ulang tahun kedua.. Persis kayak gitu! Hehe.. Will definitely share this with my sister.. Thanks for sharing dan salam untuk Kira Kara dan mamanya yang selalu positif!

Anastasia Handoko
Anastasia Handoko September 17, 2012 11:17 pm

Salam kenal mbak, artikel ini pesis sis sm yg aku alami skr. Aku jg punya kembar, saras laras, yg bikin kamar kotor tiap saat, dinding jd warna2i, bikin stok sabar menipis. Terima kasih buat artikelnya yg ciamik, mudah2an kita selalu diberi extra sabar dan kasih sayang dlm mendidik anak2 ya :)

raficka
raficka September 12, 2012 5:14 pm

Aaaak, kakak KI-KA sudah besar..... Gak sabar nunggu barra gede, ky' apa hebohnya ya nanti.. Ayuuuk kita maen2 lagi yuk......

WiwiT
WiwiT September 13, 2012 12:19 pm

KI-KA masih kecil kok.. msh 2 tahun.. gak kebayang deh kalo nanti sekolah udah bawa rombongan teman2nya maen ke rumah.. pasti makin heboh di rumah.. OK, maen lagi rame2 yuukk Barra!!!