Apa kabar, urban Mama dan Papa sekeluarga? Semoga semua aktivitas yang dijalani seminggu ini berjalan lancar ya.
Di Minggu ini, The Urban Mama ingin berbagi beberapa artikel istimewa, salah satunya adalah kisah proses induksi laktasi yang dijalani oleh Mama Chasyha Franeysha. Dengan bantuan dokter spesialis kandungan dan ahli laktasi, Mama Chasyha menjalani prosedur program induksi laktasi di mana perempuan yang tidak hamil boleh dan dapat diupayakan untuk dapat menyusui bayi. Program ini dapat dilakukan oleh orangtua adopsi, nenek, atau kerabat yang berkeinginan menyusui. Menurut dokter, secara teori program induksi laktasi harusnya dilakukan setidaknya 6 bulan sebelum bayi lahir. Kalaupun dalam 6 bulan ASI belum boleh keluar, dokter menyarankan pemberian ASI donor dibandingkan susu formula. Untuk proses induksi laktasi, tubuh pun 'disiapkan' dengan mengonsumsi beberapa jenis obat dan pil hormon. Pemberian obat ini bertujuan untuk mengondisikan tubuh agar membangun 'pabrik ASI' karena obat-obatan tersebut merangsang pembentukan hormon-hormon dan mengondisikan tubuh seperti 'orang hamil'. Seperti apa perjalanan Mama Chasyha dalam mengikuti program induksi laktasi, dapat dibaca dalam artikel Induksi Laktasi Demi Si Buah Hati.
Bicara tentang proses menyusui anak bagi para mama bekerja, segala kebutuhan memerah stok ASIP harus disiapkan dari jauh-jauh hari sebelum melahirkan, terutama memilih pompa ASI dan wadah stok ASI. Begitu si kecil lahir, maka dimulailah hari-hari kejar tayang stok ASIP di mana Mama dapat langsung menyusui si bayi dan dilanjutkan memompa ASI. Hal yang sama dijalani oleh Mama Ayu Anggarini saat mengandung dan menyusui anak keduanya, Arsakha. Saat mengandung Arsakha, tentunya masalah ASI dan menyusui ini menjadi perhatian karena saya tak ingin lagi mengalami masalah yang sama saat menyusui anak pertamanya, Arsyad. Memasuki trimester ketiga, segala perlengkapan menyusui sudah disiapkan. Mama Ayu Anggarini memilih breastpump manual yang nyaman digunakan dan harganya ramah di kantong. Bagi urban mama yang ingin tahu lebih lanjut mengenai pemilihan pompa ASI manual, silakan baca tipsnya dalam bahasan nyaman memerah ASI dengan pompa ASI manual.
Urban Mama dan papa sedang mencari ide permainan dan aktivitas untuk si kecil yang berusia balita? Bagaimana dengan bermain play dough bersama si kecil? TUMContributor Mama Laura Emerentia berbagi tips seputar manfaat bermain play dough untuk anak. Selain dapat merangsang indera peraba dan imajinasi, bermain play dough turut membantu perkembangan fisik anak. Meremas dan menggulung play dough membantu menguatkan otot jari dan tangan yang nantinya berguna untuk motorik haus memegang pensil untuk menulis. Selain itu, bermain play dough juga berguna untuk hand-eye coordination. Bermain play dough bersama dengan orangtua juga membantu anak belajar bersosialisasi, menanamkan rasa percaya diri, serta mengembangkan kemampuan bahasa anak untuk persiapan bersekolah. Masih banyak lagi manfaat bermain play dough yang Mama Laura jabarkan dalam tulisan mengenai keajaiban bermain play dough. Selain itu, dalam tulisan tersebut Mama Laura turut membagikan resep membuat homemade play dough yang aman untuk si kecil, dan jenis-jenis permainan yang dapat dilakukan dengan play dough.
Memperhatikan tumbuh kembang anak adalah hal paling membahagiakan bagi orang tua. Terlebih jika mereka tumbuh sehat, aktif dan ceria. Salah satu hal yang dapat urban mama dan papa lakukan untuk memastikan si kecil mendapatkan stimulasi yang cukup adalah dengan mengajaknya beraktivitas fisik di ruang terbuka di luar rumah. Mama Nurul Noe menceritakan bagaimana travelling dan aktivitas fisik di ruang terbuka banyak memberikan manfaat tidak hanya untuk si kecil, tetapi juga untuk seluruh anggota keluarga. Aktivitas outdoor sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak secara keseluruhan, baik fisik, kemampuan kognitif, sosial-emosional, maupun untuk mengasah kreativitas anak. Namun sebagai orangtua, pasti kita pernah punya kekhawatiran sendiri saat bertualang bersama anak di alam terbuka, seperti cuaca yang kurang mendukung, atau ancaman gigitan serangga. Apa saja yang urban mama dan papa harus siapkan sebelum mengajak si kecil beraktivitas di ruang terbuka, silakan baca panduannya dalam tulisan Teman Baru Si Kecil Saat Bertualang.
(Gambar: www.pexels.com)
Nantikan selanjutnya tulisan-tulisan menarik dan informatif di The Urban Mama minggu depan, ya. Selamat berakhir pekan dan selamat berkumpul bersama keluarga tercinta, Urban Mama dan Papa!
bener banget bunda... ngeliat tumbuh kembang anak tuh seneng bgt kayak dapet hadiah setiap hariiiiii