Saat menanti kehadiran buah hati, sebagian besar ibu umumnya sudah tahu bahwa ASI merupakan asupan terbaik bagi bayi, dan ingin menyusui bayinya setelah lahir. Namun kenyataannya, di hari-hari awal setelah kelahiran bayi, ibu sering menemui kesulitan, apalagi bila ini adalah pengalaman pertama.
Salah satu impian saya sejak dulu adalah menjadi seorang ibu. Namun dari semua persiapan yang saya lakukan, ternyata saya kurang mempersiapkan urusan menyusui sebelum anak pertama lahir. Saya sering melihat ibu-ibu yang menyusui, jadi seharusnya ini bukan hal yang sulit ya.
Dulu saya sangat terobsesi dengan persalinan normal. Hanya saja saya lupa, melahirkan seorang anak bukan hanya sekadar membawanya hidup ke dunia tetapi juga tentang bagaimana merawat anak dengan benar. Hal yang sangat esensial untuk bayi baru lahir tidak lain dan tidak bukan adalah bagaimana memberikannya ASI.
Menjadi seorang ibu adalah anugerah yang luar biasa. Bentuk kasih sayang seorang ibu saat buah hati tercinta lahir ke dunia, salah satunya dengan memberikan ASI eksklusif karena ASI adalah makanan terbaik untuk buah hati. Hal ini sejalan dengan tema Breastfeeding Week 2018 yaitu Breastfeeding: foundation of life.
Memasuki trimester ketiga, saya mempersiapkan perlengkapan menyusui. Dimulai dengan membongkar breastpump yang dulu saya pakai saat menyusui anak pertama. Akhirnya mendekati HPL, saya sibuk mencari breastpump yang cocok dan harganya ramah di kantong. Jatuhlah pilihan saya pada manual breastpump.
Pemilihan fasilitas pelayanan kesehatan (atau rumah sakit) yang tepat juga akan mendukung keberhasilan menyusui. Kenapa demikian? Karena hari awal pasca melahirkan merupakan masa krusial yang sangat menentukan perjalanan menyusui.
Merasa percaya diri dengan keberhasilan menyusui saya di anak pertama, membuat saya tenang saja saat kelahiran anak kedua. Namun ternyata ada tantangan lain, pada hari kedua dokter anak memberi tahu ada bising jantung dan hasil echo menunjukkan anak saya mengalami kelainan jantung bawaan.
Menurut saya, setiap busui pasti pernah menghadapi drama menyusui. Mulai dari puting lecet yang sakitnya luar biasa, keluarga terdekat yang ngomporin untuk memberikan susu formula tanpa indikasi medis, anak mogok menyusu, ibu kelelahan…. You name it!
Urban Mama pasti pernah merasakan kondisi di mana menyusui bukanlah hal yang mudah, bahkan ada yang penuh tantangan. Ada beragam cerita seputar perjuangan menyusui dan setiap ibu pasti menghadapi tantangannya masing-masing, begitu pula dengan saya.